Jam menunjukan pukul 4 sore ila menggeliat dan bangun dari tidurnya ia menerjapkan mata
"Ini kamar gus ali?" Batinnya
Ceklek...pintu terbuka menampakan gus ali yang membawa sajadah pasti dia dari masjid pesantren
" Kamu sudah bangun ning?"kata gus ali melihat istrinya yang masih sedikit binggung
"Iya"
"Segeralah sholat ashar dan mandi nanti kita akan bertemu umi di bawah " aku beranjak dari kasur menuju kamar mandi yang telah tersedia dikamar itu juga
Kamarnya sangat minimalis sesuai dengan gus ali yang rapi
"Koper saya dimana gus?" Sambil menatap gus ali yang sedang membaca kitab di sofa
" Ada didekat meja rias tadi kang risky yang mengantarkannya " jawab gus ali
Ila baru ingat bangaimana keadaan laki-laki itu sekarang apakah dia akan membencinya karena terlah menikah dengan gus ali dan mengingkari janjinya?
Setelah selesai mandi dan sholat ashar aku dan gus ali turun untuk makan bersama
" Bagaimana keadaan kamu nduk? " Tanya umi saat berada di meja makan
" Alhamdulillah baik umi,umi sendiri bagaimana kabarnya?" Jawabku dengan nada lembut walaupun aku dan gus ali hanya berpura-pura harmonis seenggaknya itu semua bisa membuat hati umi senang
"Alhamdulillah umi juga sehat nduk,umi bahagia kmu mau menerima perjodohan ini"
Aku hanya tersenyum canggung menanggapi pernyataan umi
" Bagaimana dengan pekerjaanmu li?" Tanya abi kepada gus ali
" Alhamdulillah bah lancar walaupun ada beberapa masalah tapi masih bisa diatasi"
" Alhamdulillah kalau begitu "
Obrolan pun berakhir kami melanjutkan makan dengan khidmad setelah selesai aku membantu umi membereskan meja makan
" Kalau ada apa-apa kamu bisa ceritakan ke umi nduk" kata umi sambil membersihkan meja makan
" Iyaa umi insyaallah " ujarku takzim kepada beliau
"Ila mau kekamar dulu "
"Iya nduk silahkan"
Akupun naik ke lantai dua dan menuju kamar gus ali,kulihat beliau sedang membaca proposal kerjanya
"Ning..saya mau bicara sama kamu" katanya berjalan ke arah ku
" Bicara apa gus?"
"Kamu beneran nggak ada rasa sama saya? "
" Mboten "
" Sama sekali?"
" Nggeh" untuk menghindari percakapan yang tidak penting ini aku memutuskan untuk keluar dan berjalan-jalan di area pesantren tapi sebelum itu tangan ku telah dicekal terlebih dahulu
"Tapi kenapa il?"
"Saya mencintai orang lain gus ,jauh sebelum njenengan menghitbah saya,dulu saat njenengan menyatakan cinta kepada saya,saya merasa tidak pantas karena saya juga bukan orang yang ahli agama, gus berhak mencari yang lebih baik dari pada saya ,yang lebih sempurna"
" Saya yang akan menyempurnakan kamu " katanya dengan sorot mata teduh
"Saya ndak bisa mencintai njenengan,hati saya milih orang lain,tolong segera ceraikan saya gus... Saya nggak bisa terus²an seperti ini" kataku sedikit tegas lalu keluar dari kamar tanpa mengucapkan sepatah katapun
Gus ali hanya memantung
"Sesulit itukah kamu menerima saya ning....?" Lirih gus ali dengan mata yang berkaca-kaca
...........
Setelah perdebatan nya dengan gus ali tadi dia menuju ke taman pesantren untuk menenangkan diri
"Assalamualaikum ila" ujar seseorang yang berada dibelakangnya
"Waallaikumsalam" jawabnya lalu menoleh ke belakang
" Selamat atas pernikahanmu ya il,maaf saya tidak bisa menepati janji saya" ujarnya menatap punggung perempuan yang ada dihadapannya
Ila tau betul siapa pemilik suara itu, suara itu tetap sama tak ada yang berubah dari beberapa tahun lalu
" Saya yang seharusnya minta maaf ky karna telah mengingkari janji saya dan menikah dengan gus ali "
Ya!dia risky laki-laki yang pernah ila tunggu kedatangannya,laki-laki yang dia inginkan untuk menjadi pendamping hidupnya
" Ini bukan salah kamu il,takdir kita memang tidak berjodoh " laki-laki ini menunduk sambil menahan buliran bening yang akan jatuh ketanah
"Takdir itu terkadang kejam ya ky,padahal saja juga nunggu kamu untuk menjadi pendamping hidup saya "
Risky hanya terdiam mendengar ucapan istri gusnya itu
" Rasa ta'zim saya kepada gus ali lebih besar il.. kamu harus bisa mengikhlaskan saya dan memulai hidup dengan gus ali"
"Kamu nggak sakit hati ky?" Pertanyaan bodoh itu keluar dari mulutnya
"Semua orang juga akan sakit hati ketika melihat orang yang dicintainya menikah dengan orang lain ,tapi disisi lain saya harus ikhlas bukan?"
Ila hanya diam memantung tak sanggup untuk membalas percakapan laki-laki yang berada disampingnya
"Terima gus ali sebagai suamimu ning.... Saya benar-benar ikhlas jika melepaskanmu,kedatangan saya kesini hanya untuk memperjelas kalau saya dan kamu memang sudah tidak bisa bersama,jangan pernah berharap kepada saya lagi,jangan pernah menunggu saya ,terima gus ali dia lebih baik daripada saya "
"T-tapi say-"
" Sudahlah ning walaupun saya merasa sakit saya tidak papa saya ikhlas terimakasih telah menunggu saya walaupun akhirnya kamu bukan takdir saya,saya permisi assalamualaikum "kata risky lalu pergi dengan air mata yang sudah menetes di pelupuk matanya
"Maafkan saya ky... Hiks" Lirihnya sambil terisak rasa bersalah itu semakin muncul karena dia tak menepati janjinya,
seseorang membawanya kepelukannya
" Menangis lah ning,jangan di tahan " ujar gus ali
Ila semakin terisak dipelukannya
Laki -laki itu memang dari tadi sudah berada disana hatinya juga sakit melihat istrinya mengungkapkan cinta kepada pria lain"Kenapa saya harus nikah sama njenengan gus,kenapa bukan dengan orang yang saya cintai" katanya lalu pelepas pelukan gus ali dan meninggalkan beliau ditaman pesantren sendirian
"Saya juga berusaha buat kamu cinta sama saya il...saya juga sakit ketika melihat kamu mengatakan bahwa kamu mencintai laki-laki itu...tapi saya tidak bisa apa-apa ...."batin gus ali sambil menatap punggung ila yang mulai menghilang dari hadapannya
.............
JANGAN LUPA KOMEN GUYS ,SARAN & KRITIK KALIAN SANGAT MEMBANTU
KAMU SEDANG MEMBACA
Gus Ali Abizar
RomanceKisah tiga tahun yang lalu tak pernah terfikir olehku akan berujung menjadi perjodohan bahkan dengan gus ku sendiri "saya akan menerima pernikahan ini demi kesembuhan umi gus... dan gus jangan pernah berharap apa -apa sama saya " ujarku dan meningg...