Amel Pov
Gue dan Kak Adam lagi diperjalanan pulang, hari udah semakin malam karena ini udah jam 7 malam, tadi dijalan mancet banget alhasil kita terjebak macet, sebenarnya perut gue lapar, pengen ngajak Kak Adam makan dipinggir jalan, tapi gue sungkan, udah nebeng pulang, minta berhenti cuma untuk makan.
"Amel, lo lapar gk?" Tanya Kak Adam dengan agak meninggikan suaranya, karena sedang dijalan.
Gue yang mendengar pertanyaan itu bingung mau balas apa, sebenarnya gue lapar tapi gue gk enak sama Kak Adam, tapi kalau gue jujur, gue takutnya membebani Kak Adam, lagian ini juga udah malam, pasti Kak Adam punya kesibukan sendiri.
"Gue gk lapar Kak" balas gue, tapi suara perut gue ini gk bisa di ajak kerjasama, cacing-cacing didalam perut gue udah meronta-ronta minta makan, walaupun lagi dijalan Kak Adam masih mendengar dengan jelas suara perut gue.
"Udah Amel gk usah sungkan, gue tahu lo belum makan" ucap Kak Adam, lalu Kak Adam menyusuri matanya kearah pinggir jalan yang mungkin jual makanan, setelah dirasa menemukan tempat yang pas, Kak Ada mengehentikan motornya disebuah warung makan lesehan, disana menjual nasi goreng.
"Kita berhenti disini dulu ya Mel."
"Loh gapapa Kak, gue bisa nahan rasa lapar gue."
"Tapi gue juga lapar Amel, gue mau makan."
Gue disana bingung mau balas apa, emang gk bisa bohong sih gue kalau gue lapar, gue melepas jaket Kak Adam yang terikat rapi dirok gue tak lupa melepas helm, lalu kita pun masuk kedalam lalu mencari tempat lesehan yang kosong, setelah itu gue dan Kak Adam duduk disana, sebetulnya gue pernah makan di pinggir jalan kayak gini, tapi ini pertama kalinya gue duduk lesehan disini.
"Gapapa kan kalau kita makan disini?" Tanya Kak Adam khawatir, kalau gue gk suka sama tempatnya.
"Gk masalah Kak, gue gk pernah makan di pinggir jalan tapi lesehan kayak gini."
"Ini pertama kalinya dong?"
"Betul Kak."
"Gimana rasanya Mel? Seru gk?" Tanya Kak Adam.
"Seru Kak, gue jadi bisa melihat motor dan mobil yang berlalu-lalang dengan duduk di lesehan kayak gini."
"Bagus kalau gitu, gue kira lo gk suka sama tempatnya."
"Suka kok Kak."
"Yaudah kita pesan makanannya."
Kak Adam manggil abang-abang yang tak jauh dari pandangannya, terus Abang tersebut menghampiri kita.
"Mau pesan apa Mas.Mbak."
"Saya pesan nasi goreng pedas, minumannya es jeruk aja" Kata Kak Adam.
"Saya mau nasi goreng juga bang, tapi pedesnya sedengan. Minumnya es teh ya."
"Baik Mas.Mbak. ditunggu ya."
Setelah acara memesan makanan itu selesai, gue melihat kearah jalan raya yang udah ada didepan mata gue, melihat kendaraan yang berlalu-lalang itu bikin gue nyaman dan tenang untuk sesaat, gue jadi keinget Mami dan Papi gue. Dulu gue pernah makan di pinggir jalan kayak gini, Papi dan Mami gue gk pernah malu makan dipinggir jalan, bahkan katanya mereka berdua sering makan dipinggir jalan sewaktu pacaran dulu, itu benar-benar cerita yang indah, Mami gue selalu setia sama Papi gue sampai akhir hayatnya, rasanya pengen banget ngulangin masa-masa itu, kalau sekarang gue udah jarang banget makan bareng Mami, karena Mami sibuk kerja, dan hari ini terbalaskan juga rasa rindu gue makan di pinggir jalan, walaupun bersama orang lain, bukan keluarga gue.
KAMU SEDANG MEMBACA
KISAH CINTA AMEL
Jugendliteraturcerita kelanjutan kisah cinta Amel, sebelum baca cerita ini, lebih baik baca cerita Duda keren suami idaman.