Setelah beberapa menit menempuh perjalanan jauh, akhirnya Vino dan Amel sampai juga di sekolah Naya, selama perjalanan lumayan jauh tadi mereka juga tidak berbicara sepatah katapun, mereka berdua seperti menutup mulutnya rapat-rapat, suasana canggung masih tidak hilang dari pandangan mereka.
"Saya—" mereka kompak untuk membuka suara.
"Bapak duluan deh" ucap Amel.
"Kamu aja."
"Bapak kan lebih tua, jadi Bapak aja duluan yang ngomong."
"Tapi saya Dosen kamu ya Amel, jangan membantah."
"Loh, kalau diluar kampus status Bapak bukan Dosen, gimana sih."
"Yaudah kalau gitu sebagai orang biasa, saya mau kamu ngomong duluan."
"Apasih Pak, kenapa Pak Vino selalu gk mau kalah sama saya."
"Mana ada Dosen ngalah sama mahasiswi."
"Tau ah, males ngomong sama Bapak, mending saya samperin Naya" setelah mengatakan itu Amel buru-buru keluar dari mobil itu.
Rasanya seperti berada didalam ruangan yang sesak dan panas, kalau saja Pak Dewa tidak menyuruhnya menjemput Naya, ia tidak akan pernah mau, apalagi semobil bersama Dosen yang teramat killer dan menyebalkan itu.
"Loh Tante Amel? Papa mana?"
"Hai Naya, Papa kamu lagi sibuk banget, jadinya Tante yang jemput kamu, gapapa kan?" Ucap Amel sambil mengelus pipi mungil Naya.
"Gapapa kok Tante Naya malah seneng, apalagi Tante jarang kerumah."
"Tante juga sibuk, gk bisa sering-sering mampir kerumah."
"Oalah begitu yaa, gapapa yang penting sekarang Naya udah ketemu Tante" balas Naya dengan senyuman manisnya.
"Hallo Naya" sapa Pak Vino dari kejauhan.
Naya yang melihat kehadiran Vino menjadi sangat senang, lalu Naya membuang tas nya asal dan berlari ke pelukan Vino.
"Aduh pelan-pelan sayang, nanti jatuh gimana?" Ucap Vino yang sudah memeluk Naya.
"Om Vino ini juga jarang banget kerumah, padahal Naya kangen banget sama Om" kata Naya sambil memukul pelan dada Vino yang tidak terasa apapun bagi Vino.
"Loh kok Om dipukul?"
"Biarin, Naya mau ngambek sama Om" balas Naya sambil mengerucutkan bibirnya.
"Jangan ngambek dong, iya deh Om minta maaf, Om sibuk kerja, maafin Om ya" bujuk Vino.
Amel mencoba menahan senyumannya, gadis itu ingin sekali tertawa lepas melihat Dosen nya yang sangat killer itu berubah menjadi pria manis, menurutnya sangat lucu.
"Gk dimaafin."
"Kalau Om ajak Naya jalan-jalan, Naya akan maafin Om gk?"
Mata Naya menjadi berbinar mendengar bujukan itu, dengan antusias Naya membalas "Mau Om mau!"
"Loh Pak, nanti kalau Pak Dewa dan Jihan nyariin gimana?" Tanya Amel.
"Gampang, nanti saya yang akan izin ke Dewa."
"Asikk, udah lama juga Naya gk main sama Om."
Setelah itu Vino berjalan pergi dengan menggendong Naya dan meninggalkan Amel yang terdiam disana, jujur saja Amel tidak nyaman jika berlama-lama ada didekat Pak Vino, niat ingin menemui sahabatnya malah terjebak bersama Pak Vino si Dosen killer.
Mereka sudah sampai disebuah pantai yang tidak jauh, ketika Naya pertama kali melihat pantai ini ia merasa bahagia, melihat Naya tersenyum bahagia membuat Dosen dan mahasiswi itu ikut senang.
"Naya seneng?" Tanya Amel.
"Naya seneng banget Tante, makasii ya Om.Tante udah ngajak Naya kesini."
"Sama-sama sayang, Naya bahagia Om juga ikut merasakan kebahagiaan."
Mereka bercanda tawa dengan bermain di pinggir pantai bersama, mereka benar-benar sudah terlihat seperti keluarga kecil yang bahagia.
--
Setelah beberapa jam bermain di sana, mereka memutuskan untuk pulang, Naya juga sudah sangat capek sekali mengeluh mengantuk.
"Naya tidur Mel?" Tanya Vino yang masih fokus menyetir.
"Iya Pak, kayaknya capek banget dia."
"Tapi saya senang loh, melihat Naya tadi antusias banget."
"Iya Pak, mungkin karena Pak Dewa dan Jihan masih sibuk, makanya Naya udah jarang jalan-jalan keluar."
"Kemungkinan besar benar, nanti saya coba bicara dengan Dewa."
"Iya Pak, saya juga akan bicara dengan Jihan, kasian kan Naya masih kecil juga masih butuh perhatian orangtuanya."
"Kamu laper gk Mel?"
"Enggak Pak."
Pak Vino tidak membalas, ia malah memfokuskan diri menyetir.
"Dasar Dosen aneh, tiba-tiba baik, tiba-tiba ngeselin."
Beberapa menit sudah berlalu, jam menunjukkan pukul 07.30 malam, mereka sudah sampai dirumah Dewa, Vino memarkirkan mobilnya di halaman rumah Dewa, lalu ia mencoba memberitahu Amel jika mereka sudah sampai, tapi saat Vino hendak membangunkan gadis itu, Vino seketika terdiam saat melihat Amel yang tertidur sangat pulas, tapi juga sangat cantik itu, ia jadi tidak tega membangunkan Amel.
"Amel" ucap Vino pelan, sambil menyentuh lengan Amel.
Amel menggeliat tapi tidak bangun dari tidurnya, lalu ia mencobanya sekali lagi "Amel bangun, kita udah sampai."
Amel membuka matanya dan melihat Vino yang berada di depan wajahnya, menurutnya begitu dekat, mata mereka bertemu, saling menatap beberapa menit, lalu ketukan dari luar menyadarkan mereka, buru-buru mereka berada di posisi semula.
Jendela mobil perlahan dibuka, terlihat Dewa dan juga Jihan yang sudah menunggu mereka.
"Naya tidur ya Mel, maaf ya aku jadi merepotkan kalian" ucap Jihan.
"Oh gk merepotkan sama sekali Jihan."
Lalu pintu mobil dibuka oleh Dewa dari luar, Dewa mengambil Naya didalam pelukan Amel "maaf ya Amel, kamu jadi gk bisa ngobrol lama sama Jihan."
"Gk masalah Pak, saya senang melihat Naya tadi sangat antusias bermain."
"Iya Dewa.Jihan, kalian boleh sibuk sama urusan masing-masing, tapi sesekali ajak Naya jalan-jalan atau bahkan menginap."
"Iya Vin, makasih ya udah menjaga anakku."
"Sama-sama."
"Amel, lo pulang sama siapa nanti?"
"Gampang Ji, lo masuk aja bawa Naya ke kamar" ucap Amel.
"Yaudah Saya masuk dulu ya, terimakasih Pak."
Amel berniat keluar dari mobil Vino, tapi Vino langsung berkata "siapa yang nyuruh kamu keluar mobil?"
"Saya juga mau pulang kali Pak."
"Tutup lagi pintu mobilnya."
Kali ini Amel tidak protes, ia menutup pintu mobil itu dengan perlahan.
"Saya antar kamu pulang."
"Loh, saya bisa pulang sendiri kali Pak."
"Jangan bawel deh Mel, saya lagi gk pengen berdebat dengan kamu."
Seketika suasana menjadi hening, Amel juga sudah tidak punya tenaga untuk adu mulut dengan Pak Vino, ia hanya ingin pulang dan tidur di kasur empuknya itu.
***
Hallo readers, gimana puasa kalian? Udah ada yang bolong belum nih? Hehe semangat ya puasanya dan semoga suka dengan part ini 🤗❤️
23 Maret 2024

KAMU SEDANG MEMBACA
KISAH CINTA AMEL
Teen Fictioncerita kelanjutan kisah cinta Amel, sebelum baca cerita ini, lebih baik baca cerita Duda keren suami idaman.