setelah menempuh perjalanan akhirnya Amel dan Vino sampai juga, Vino melihat rumah Amel yang begitu besar dan megah, ia juga melihat ada wanita paruh baya beserta pria duduk diteras rumah itu, Amel turun dari mobilnya lalu Vino mengikutinya turun juga.
"Loh Bapak ngapain ikut turun? Mau mampir?" Tanya Amel bingung.
"Boleh, kebetulan saya haus."
"Loh Amel, temen nya gk disuruh masuk?" Ucap Mami yang berjalan menghampiri Vino dan Amel.
Amel merasa tidak enak karena Mami mengatakan Pak Vino sebagai temannya, ia benar-benar sudah tidak mau kena masalah lagi dengan Pak Vino.
"Bukan Mi, ini Dosen Amel."
"Dosen apa dosen nih?" Celutuk Bang Raka, membuat Amel melotot.
Lalu Pak Vino menyalami punggung tangan Mami diikuti Amel yang ikut menyalami Maminya.
"Saya Vino tante, kebetulan saya sahabat baik suaminya Jihan, tadi ada urusan yang mengharuskan saya mengantar Amel."
"Oalah seperti itu, tapi kamu kayak gk asing deh buat Tante."
"Mami sok kenal amat sihh" balas Amel.
"Iya Mel Mami gk salah, kamu anaknya Pak Reza kan?"
"Reza Rahardian?"
"Iya betul"
"Tante kok bisa tahu?" Tanya Vino penasaran.
"Tante kan sahabat baik ayah kamu."
"Oalah, Papa gk pernah cerita kalau punya teman yang cantik seperti Tante" Kekeh Vino yang menjadi nyambung mengobrol.
Amel melirik sinis ke Vino karena dia sok akrab dengan Maminya.
"Kamu juga yang sering diceritakan Amel ya, Dosen killer dikampus Amel" ucap Mami, membuat Amel semakin merasa tidak enak.
"Mami, bukan gituu."
"Oh saya Dosen killer" ucap Vino sambil melirik Amel.
"Dari pada kita berdiri disini, mending kita masuk kedalam."
"Pak Vino besok sibuk banget kan, jadi harus tidur lebih awal, iyakan Pak. Mending Bapak pulang aja gapapa" ucap Amel sebelum Vino membalas.
Vino kebingungan, tapi ia langsung sadar, ia memilih untuk menuruti perkataan Amel pulang.
"Oh iya Tante, besok saya harus berangkat pagi-pagi sekali, jadi saya gk bisa mampir dulu."
"Cuma sebentar aja nak Vino, kenapa buru-buru banget."
"Karena Pak Vino sibuk Mi, udah ya Mami."
"Yaudah Tante saya pamit pulang dulu" ucap Vino sambil menyalami punggung tangan Mami beserta menyalami Bang Raka.
"Hati-hati ya Pak Vino" ucap Mami.
"Makasih ya Pak udah nganterin saya."
"Iya sama-sama, assalamualaikum."
"Waalaikumsalam."
Vino berjalan kearah mobilnya lalu masuk kedalamnya, dan melajukan mobil itu dengan kecepatan sedang.
"Jadi mau pilih yang mana nih?" Ucap Bang Raka.
"Maksud Abang apa si."
"Kamu jangan pura-pura gk peka deh."
"Ihh tau ah, Abang gk jelas!" Ucap Amel lalu menggandeng tangan Mami untuk masuk kedalam, meninggalkan Bang Raka yang masih ingin berniat menggoda sang adik.
Setelah selesai mandi, Amel merebahkan tubuhnya di atas ranjang, ia melamun sambil mengingat kembali hari ini, ia bisa tersenyum lepas dan melihat sisi lembut Pak Vino yang notabene adalah Dosen killer di kampusnya, ternyata Pak Vino bisa selembut itu ketika bersama anak-anak, benar kata orang, jangan melihat seseorang dari covernya saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
KISAH CINTA AMEL
Roman pour Adolescentscerita kelanjutan kisah cinta Amel, sebelum baca cerita ini, lebih baik baca cerita Duda keren suami idaman.