e m p a t

915 47 3
                                    

Dirumah Amel

Setelah kejadian tadi di tempat makan pinggir jalan itu, Adam dan Amel akhirnya sampai dirumah Amel, sedaritadi semenjak perjalanan menuju rumah, Amel menggerutu didalam hati karena tanpa sengaja bertemu dosen killer nya itu, membuat mood makannya anjlok seketika, untung saja ia buru-buru mengajak Kak Adam pergi, kalau tidak pasti Amel akan memaki-maki dosen killernya itu di tempat umum.

Amel melepas helm yang ia pakai dan melepas jaket yang terikat rapi yang menutupi pahanya "ini Kak, thanks ya udah anterin gue."

Adam menerima jaket beserta helm yang diberikan Amel, lalu ia membalas "iya Mel, santai aja. Kalau perlu besok gue jemput."

"Gk usah Kak, gue gk mau ngerepotin lo."

"Loh gapapa, kan rumah gue gk jauh dari rumah lo."

"Ya tetep aja Kak."

"Yaudah deh, gue gk akan maksa, tapi kalau lo butuh bantuan bisa kabarin gue."

"Iya Kak Adam siap."

Di tengah-tengah obrolan, Bang Raka datang dan menatap Kak Adam dengan tatapan dingin, Bang Raka memang sudah kenal Kak Adam lama, Bang Raka juga tidak masalah kalau Amel di antar oleh Kak Adam, tetapi Bang Raka paling tidak suka jika Amel telat pulang seperti sekarang ini, jam sudah menunjukkan pukul 21.30 malam, jika Adam dan Amel tidak mampir untuk makan, mereka pasti sudah sampai dari tadi. Amel harap-harap cemas karena melihat Bang Raka yang terlihat kesal itu.

"Jam segini baru sampai rumah" ucap Bang Raka.

Amel seperti dipergoki sedang berbuat aneh-aneh, ia tersenyum menatap Bang Raka lalu membalas "hehe Bang Raka."

"Malam Bang, maaf karena saya telat nganter Amel pulang" ucap Kak Adam tiba-tiba untuk mencairkan suasana.

"Saya gk marah, tapi lain kali jangan sampai malam, kamu juga Amel. Abang kan udah bilang berulangkali kalau pulang malam, atau nginep chat Abang atau telfon."

Wajar saja Raka sebegitu posesif nya kepada Amel, karena Raka bertugas untuk menjaga Amel, ia tidak ingin Adiknya kenapa-napa.

"Bang Raka jangan marahin Kak Adam, tadi Amel laper terus nyari makan dulu."

"Abang gk marah, cuma mengingatkan."

Adam yang merasa canggung itu memilih untuk berpamitan pulang, sebelum itu ia juga meminta maaf kepada Raka. "Sebelumnya saya minta maaf karena udah telat mengantar Amel, lain kali saya gk akan telat lagi bang."

"Iya Dam gapapa, terimakasih karena kamu selalu jagain Amel."

"Iya Bang, kalau begitu saya pamit pulang, Amel duluan ya."

"Iya hati-hati" balas Raka.

"Makasih ya Kak, hati-hati dijalan" timpal Amel.

Adam menaiki motornya lalu melajukan motornya pergi meninggalkan rumah Amel.

"Kamu suka ya sama Adam?" Tanya Raka.

Amel terkejut, tak tahu harus membalas apa, ia benar-benar tidak tahu apa yang ada didalam pikiran Abangnya ini, kenapa dia bertanya begitu kepadanya, padahal kan Raka sudah tahu bahwa Amel dan Adam berteman baik, wajar saja dekat.

KISAH CINTA AMELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang