DORR
APA KABAR GUYS???
INI AKU BELA-BELAIN BANGUN PAGI CUMA UNTUK KALIAN NIHH
SEMOGA SUKA
HAPPY READING ❤️❤️
******
Selama perjalanan tadi, Vino dan Amel belum mengobrol sedikitpun, mereka memilih untuk diam, tetapi Amel terus saja berpikir, Cewek itu ingin bertanya kepada Vino tetapi ia ragu-ragu karena tidak ingin melanggar privasi Vino, ia tau posisi bahwa ia hanyalah mahasiswi, bukan seseorang yang dekat dengan Vino, apakah pantas bertanya hal ini kepada Vino? Ia sebenernya bisa saja menahan rasa penasarannya sendiri, tetapi ia sudah tidak tahan lagi, selama perjalan ini mereka belum mengobrol sama sekali, ia tidak ingin perjalannya menjadi membosankan, hitung-hitung untuk mencairkan suasana.
Dengan perasaan was-was, cewek itu memberanikan diri untuk memanggil Vino. "Pak Vino"
"Ada apa? Kamu butuh ke kamar mandi?"
"Bukan Pak, saya mau tanya."
"Mau tanya apa?"
"Eum, type Bapak itu seperti apa?" Ucapnya dengan sedikit ragu, memang pertanyaannya ini sedikit tidak masuk akal, tapi ia sangat kepo.
Vino tersenyum, pria itu membalas Amel sembari fokus kedepan "Kenapa tiba-tiba kamu mau tahu?"
"Ya, saya pengen tahu aja."
"Saya tidak memiliki type yang terlalu berlebihan, saya ingin memiliki pasangan yang bisa menerima kelebihan dan kekurangan saya, tulus mencintai saya, dan yang paling penting tidak boros atau bisa dibilang bisa hidup sederhana."
"Maksudnya bisa hidup sederhana itu gimana Pak?"
"Keadaan saya sekarang memang cukup mampu, tetapi kita tidak tahu suatu saat saya akan terus seperti ini atau tidak. Jika nanti tiba-tiba saya harus tinggal dirumah yang sederhana, pasangan saya bisa menerimanya."
"Ah seperti itu ya Pak."
"Iya, kalau type kamu yang seperti apa?"
"Kurang lebih seperti Kak Adam lah" balasan itu membuat Vino terkejut, dan reflek mengerem mendadak, membuat dahi Amel terbentur lumayan keras.
"Aw, sakitt" ringis Amel sembari memegang dahinya yang sudah memar.
Vino panik lalu mencoba untuk mengecek kondisi Amel "Kamu gapapa Mel? Maafin saya karena mengerem mendadak"
"I'm okay."
"Jangan di pegang, nanti semakin parah."
Vino menangkup pipi Amel, lalu melihat dahi Amel, pria itu meniupnya perlahan, pria itu melihat ada warung pinggir jalan, ia berniat membeli es batu untuk mengompres dahi Amel.
"Tunggu sebentar, saya mau beli es batu."
"Eh Pak, untuk apa beli es batu?"
"Untuk mengompres dahi kamu, itu akan meredakan sedikit rasa sakit."
"Ga perlu Pak, saya gapapa kok."
"Kamu gapapa, tapi saya yang khawatir" setelah mengatakan itu Vino terun dari mobil untuk membeli es batu.
Amel tersenyum, ia cukup tersentuh dengan perkataan pria itu, batinnya Pak Vino khawatir sama gue?
Beberapa saat kemudian, pria itu kembali dan masuk kedalam mobil, Amel melihat pria itu membawa kain kecil, es batu dan ada juga botol berisi teh.
KAMU SEDANG MEMBACA
KISAH CINTA AMEL
Novela Juvenilcerita kelanjutan kisah cinta Amel, sebelum baca cerita ini, lebih baik baca cerita Duda keren suami idaman.