Mereka sudah sampai di tempat makan, terlihat Vino dan Rachel yang mengobrol kan banyak hal sambil tertawa lepas, tetapi berbeda dengan Amel, ia malah celingak-celinguk melihat sekitar, seperti takut ada seseorang yang memergokinya. Vino yang sadar dengan gerak-gerik aneh Amel, ia menghentikan langkahnya, membuat kepala Amel terbentur punggung Vino, ia mengeluh kesakitan.
"Aduh Pak, kalau berhenti bilang-bilang dong" ucapnya sambil mengelus dahi nya yang nyeri itu.
"Ya kamu, dari tadi saya perhatikan kok celingukan gitu, kamu mencari siapa?"
"Saya gk lagi nyari apa-apa kok" balasnya.
"Kamu gk nyaman ya Mel?" Tanya Rachel.
"Nyaman kok, malah seneng, akhirnya aku gk makan sendirian bareng Pak Vino."
"Ya terus kenapa kamu aneh begitu sih, kamu celingukan kayak gitu, kelihatan seperti orang yang takut kepergok selingkuh" kekeh Rachel berniat bercanda.
Amel menggaruk tengkuknya yang tak gatal, bagaimana ia tidak merasa gelisah seperti itu, restoran Padang ini adalah tempat favoritnya bersama Jihan, Dara dan Adam. Bagaimana jika ia bertemu dengan mereka, mau memberikan alasan apa kepada mereka. Mereka tau nya Amel hanya menjadi asisten Pak Vino, tidak sampai seharian penuh, bisa gawat jika bertemu.
"Gapapa kok, ayo masuk" ucap Amel mendahului Vino dan Rachel.
"Amel kenapa Vin?"
"Aku juga gatau."
Didalam restoran itu Amel melihat sekeliling, ia merasa lega saat tidak mendapatkan teman-temannya, ia bisa tenang kedepannya, mereka sudah memesan dan duduk di tempat yang nyaman.
Amel memilih memainkan handphone nya, karena ia seperti menjadi nyamuk diantara kedua orang itu, mereka asyik sendiri tanpa memperdulikan Amel yang berada disini.
"Amel!" Teriak seseorang.
Amel menggigit bibir bawahnya, ia tidak salah lagi, ia sangat mengenali suara yang memanggil namanya, ia memang benar-benar harus menyiapkan alasan untuk menjelaskan kepada teman-temannya nanti.
"Loh ada Pak Vino" ucap Dara.
Amel membalikkan badannya, lalu melihat ketiga temannya itu yang sedang berdiri di belakangnya.
"K-kok kalian ada disini?"
"Kita yang harusnya nanya, kenapa lo ada disini? Mana sama Pak Vino lagi" balas Dara.
"Aduh tenang-tenang, nanti gue jelasin."
Vino dan Adam saling menatap dengan tatapan yang tidak bisa di artikan, mereka terus menatap sampai, Jihan membuyarkannya.
"Siang Pak Vino, karena semua tempat penuh, bisa gk kalau kita bertiga ikut duduk disini?" Tanya Jihan dengan hati-hati.
Vino tersenyum lalu membalas "boleh, duduk aja."
Mereka pun duduk disana, Adam memilih duduk di samping Amel, yang berhadapan langsung dengan Pak Vino.
"Amel, ini teman-teman kamu ya" tanya Rachel.
"Eh iya, guys kenalin dia Rachel temannya Pak Vino."
"Gue Adam."
"Dara."
"Jihan."
"Salam kenal ya semuanya, kalian gk perlu canggung, aku seumuran sama kalian kok."
Jihan, Dara dan Adam mengangguk paham.
Vino menatap Amel dengan alis yang dikerutkan, ia seperti berkata "ini alasan kamu gelisah tadi?"
Tapi Amel tidak peduli, ia menyeruput es teh miliknya sambil mengalihkan pandangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KISAH CINTA AMEL
Fiksi Remajacerita kelanjutan kisah cinta Amel, sebelum baca cerita ini, lebih baik baca cerita Duda keren suami idaman.