l i m a b e l a s

528 23 0
                                    

Dirumah Amel, Amel menghela nafasnya sebelum melangkah masuk kerumahnya, ia mendapatkan Mami yang masih duduk di ruang tamu dengan menonton televisi bersama Bang Raka.

"Kamu masih ingat rumah Amel?" Ucap Mami membuat Amel mengurungkan niatnya pergi ke kamarnya.

Ia berhenti lalu menatap Mami yang juga menatapnya marah. Disitu Amel langsung merasa kesal, mengapa kelihatannya seperti Amel yang berbuat salah, padahal jelas-jelas Mami yang membuat Amel tidak pulang kerumahnya, apa ia harus terus mengalah kepada Mami seperti biasanya?

Mami menghampiri Amel yang masih berdiri tak jauh dari ruang tamu itu, lalu ia ditarik untuk didudukan di sofa ruangan itu, Amel tidak memberontak, justru ia menurut.

"Mami kenapa sih, harusnya Amel yang marah."

"Kamu yang kenapa Amel, sikap kamu ini kekanak-kanakan sekali."

"Aku kekanak-kanakan? Terus sikap Mami kemarin apa? Mami juga kekanak-kanakan."

Bang Raka melotot kearahnya tapi Amel tidak mempedulikannya "Kamu kalau di nasehati jangan membantah Amel!" Ucap Bang Raka.

"Mami dan Bang Raka sama aja" balas Amel memalingkan wajahnya enggan untuk bertatapan langsung dengan kedua orang itu.

"Mami melakukan kesalahan apa sampai kamu jadi seperti ini?"

"Mami ngga sadar? Mami pertemukan Amel kepada Ayah Pak Vino untuk menjodohkan Amel kan?" Ucap Amel sambil matanya yang berkaca-kaca.

Mami dan Bang Raka sontak tersenyum karena mendengar penjelasan Amel.

"Kenapa kalian senyum-senyum? Amel ngga lagi bercanda, Amel masih kuliah Mi, Amel masih mau meraih cita-cita Amel."

"Jadi ini alasan kamu kemarin ngga pulang? Kamu pikir Mami mau menjodohkan kamu dengan Pak Vino?"

"Ya iya, apalagi yang Amel pikirkan?"

Mami mendekati Amel lalu memeluk tubuh kecil Amel, lalu ia berkata "Mami ngerti Mel, perjodohan itu udah ketinggalan jaman banget, Mami juga belum siap kamu menikah."

"Terus kemarin itu alasannya apa?"

"Ya kebetulan aja restoran itu berada didekat kantor Vino, sekalian aja Ayah nya Vino mengajak kalian makan siang bersama."

Amel menghela nafasnya lega, ia jadi tidak enak sudah salah paham dengan Mami, apalagi waktu ia bertemu dengan Ayah Pak Vino ia tidak sopan main langsung pergi saja. Sepertinya ia besok harus berangkat pagi agar sempat untuk meminta maaf langsung kepada Ayah Pak Vino.

"Ini nih Mi, Amel kebanyakan ngurusin hidupnya Jihan, jadinya Amel was-was takut di jodohkan seperti Jihan" ucap Bang Raka sambil tertawa terbahak-bahak.

"Ih apaan sih Bang!"

"Udah ya Raka, kamu jangan mulai, biarin adik kamu istirahat."

"Sebelumnya Amel minta maaf ya Mi, karena Amel udah salah paham" ucap Amel sambil memeluk erat tubuh Mami.

"Ngga masalah Mel, itu hal wajar kalau kamu sampai berpikir seperti itu" balas Mami sambil mengelus rambut panjang Amel.

"Amel ke kamar dulu ya, udah capek banget."

"Istirahat yang nyenyak ya Amel."

"Iya Mi, selamat malam."

"Selamat malam juga sayang."

Setelah mengatakan itu, Amel buru-buru naik ke atas menuju kamar nya.

Mami Ana menghela nafasnya lega, karena ia berhasil membuat putrinya tidak marah lagi kepadanya, sebenarnya ia berbohong mengatakan bahwa ia tidak berniat untuk menjodohkan Amel dan Vino,

KISAH CINTA AMELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang