d u a

1.2K 107 158
                                    

"Amelliza Fringka Ardilla" Vino memanggil Amel yang sedang mencoba kabur, ia sudah bersiap-siap untuk menyidang Amel.

Amel yang terpanggil menghentikan langkahnya lalu membalas "katanya di ruangan Bapak, kok di kelas?"

Jihan dan Dara saling pandang, mereka takut kalau mereka ikut keseret dan di berikan tugas berat oleh Vino.

"Amel, gue duluan ya, Mas Dewa udah jemput gue diparkirkan" pamit Jihan.

"Gue juga duluan ya, gue mau jemput adik gue, i-iya jemput adik" timpal Dara.

Amel memasang wajah kesal, pasti kedua sahabatnya ini tidak ingin ikut diberi hukuman oleh Vino, belum juga Amel membalas pertanyaan mereka, Jihan dan Dara langsung pergi dari sana tanpa menunggu respon Amel, memang tidak setia kawan.

"Amelliza Fringka Ardilla" panggil Vino untuk kedua kalinya.

"Iya iya Pak, saya gk budek."

"Ngomong apa kamu tadi?" Tanya Vino sambil mengernyitkan alisnya.

Amel tersenyum Pepsodent lalu ia membalas "e-enggak Pak, salah dengar kali Bapak."

"Yaudah buruan duduk disini, saya masih banyak kerjaan."

Amel berjalan dengan perasaan kesalnya, lalu ia duduk di depan Vino.

"Kenapa wajah kamu?"

"Gapapa kok Pak."

"Sok dingin banget, dasar dosen killer" gumam Amel.

"Kamu bergumam apa Amel?"

"Siapa yang bergumam sih, Bapak tudep aja deh saya juga punya banyak urusan."

"Saya juga gk mau membuang waktu saya yang berharga cuma buat meladeni kamu."

Amel melotot, ia sedikit kaget mengapa Vino berbicara seperti itu, kalau tidak mau membuang waktunya hanya untuk ini, kenapa Vino tidak membiarkan Amel saja.

"Kalau gk mau membuang waktu Bapak, kenapa Bapak ladenin saya ya" balas Amel dengan senyuman terpaksa nya.

"Kamu gk sadar sama kesalahan kamu tadi pagi?"

"Iya saya telat, tapi kan cuma telat 3 menit Pak."

"Mau telat 3 menit, 5 menit, 1 menit kek, tetap aja telat Amel."

"Pelit waktu banget si Pak."

"Kalau saya gk gitu, kalian gk akan menghargai saya sebagai Dosen."

"Iya deh terserah Bapak aja, sekarang Bapak manggil saya untuk apa?"

"Kamu tadi pagi telat masuk kelas saya kan, saya mau memberikan kamu hukuman."

"Hukuman apa Pak, jangan setengah-setengah dong kalau ngomong."

"Loh saya belum selesai bicara, kamu malah memutus pembicaraan saya, itu sopan kah Amel?"

"Hehehe maaf Pak."

"Mau saya kasih hukuman yang berat?"

"Loh jangan dong Pak, yang lain aja telat Bapak cuma ngasih hukuman ringan, ngasih tugas yang gk berat-berat banget, tapi kalau saya yang telat, kenapa Bapak suka ngasih hukuman yang berat sih" ucap Amel sambil mengerucutkan bibirnya.

"Mereka kalau saya kasih hukuman engga banyak tanya kayak kamu."

"Saya tanya juga biar paham dong, emang mau tanya ke siapa lagi kalau bukan Bapak, kan Pak Vino yang ngasih saya hukuman, gimana sih."

"Nah itu tuh, tolong ya Amelliza Fringka Ardilla, kalau di kasih hukuman itu ya nurut, jangan cerewet."

"Ribet ah Bapak, hukuman apa yang harus saya kerjakan?"

KISAH CINTA AMELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang