e m p a t b e l a s

390 20 2
                                    

Mereka sudah berada di bioskop, Amel duduk di tengah-tengah Pak Vino dan Kak Adam, Amel sangat menikmati film yang sedang mereka tonton, ia fokus menonton film itu dengan memakan popcorn, tapi tidak dengan kedua pria di sampingnya, sedaritadi hanya saling menatap dengan rasa tidak suka, lama kelamaan Amel juga menjadi tidak nyaman, lalu ia berkata dengan lirih "Pak Vino sama Kak Adam kalau masih kayak gitu, saya pindah aja."

"Ga perlu" balas Pak Vino cepat.

"Lagian kalian kenapa si? Tadi saya tanya kalian ga ada masalah apapun, sekarang malah tatap-tatapan kayak mau ancang-ancang baku hantam aja."

"Memang kenapa?" Tanya Pak Vino.

"Bapak pikir? Saya jadi ga nyaman nonton."

"Oke maaf."

"Hustt, jangan berisik ini tuh bioskop, kalian malah ribut sendiri" ucap Dara.

Amel tidak mempedulikan ucapan Dara, ia lanjut menonton film itu.

Beberapa saat sudah berlalu, film pun sudah berakhir, mereka berlima sekarang sedang berada di luar bioskop dan akan pulang kerumah masing-masing.

"Dara, gue nebeng ya" ucapnya sambil memperlihatkan wajah melas.

Tapi Dara tidak memperdulikan Amel, ia seperti sudah merencanakan sesuatu untuknya "Gue habis ini mau kerumah nenek gue, gue nginep disana dan gue ga bisa antar lo pulang."

Amel menghela nafas panjangnya "Yaudah kalau gitu aku bareng kamu aja ya Rachel"

Rachel tersenyum lalu ia membalas "Aku pulang bareng temanku, maaf ya Amel."

Amel sedikit curiga karena ia merasa Dara dan Rachel sengaja menolaknya karena ingin ia pulang bersama Pak Vino atau Kak Adam.

"Lo kan kesini bareng Pak Vino dan Kak Adam, kenapa kalian ga pulang bareng aja?" Ucap Dara.

"Gue antar pulang naik taxi yuk" ucap Adam sambil menggandeng tangan Amel.

"Emang ga ngerepotin?" Tanya Amel.

"Engga, biasanya juga gue yang antar."

Vino menatap Adam tak suka, bisa-bisanya dihadapannya pria itu menggenggam tangan Amel, pacar bukan main pegang-pegang aja. Ia dengan sigap menarik tangan kiri Amel untuk mendekat ke arahnya.

"Amel pulang sama saya."

"Bapak ga perlu repot-repot" ucap Adam menarik Amel.

Sekarang Amel seperti tali yang dipakai untuk tarik tambang, Amel sendiri juga heran mengapa Pak Vino menjadi begitu peduli dengannya, dari pada ia di tarik-tarik seperti ini lebih baik ia pulang sendiri.

"Udah cukup, lepasin saya" ucap Amel sambil menghempaskan tangannya dan seketika kedua tangan Vino dan Adam tak lagi menggenggam tangan Amel.

"Saya mau pulang sendiri aja" balasnya langsung pergi meninggalkan Vino, Adam, Dara dan Rachel.

"Loh Mel, gue antar aja sini" teriak Dara tapi tidak di gubris oleh Amel.

"Saya bisa antar kamu Amel" ucap Vino berjalan mengikuti Amel.

Adam ingin menyusul tetapi di tahan oleh Dara "Udah Kak, biarin aja mereka, Kak Adam tenang aja Amel bakal pulang dengan selamat kok."

Vino terus mengikuti Amel dari belakang, lalu dengan secepat kilat Vino berhasil menghentikan Amel "Jangan lupa Amel, kamu di luar masih Asisten saya."

Amel menghela nafas lalu ia tersenyum tipis "Memangnya kenapa? Tugas saya udah selesai ya Pak, ini jam pulang jadi saya pulang duluan ya" setelah mengatakan itu Amel hendak pergi lagi, tapi tangannya di cekal oleh Pak Vino.

KISAH CINTA AMELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang