Keesokan harinya, Amel sudah siap untuk berangkat menuju rumah Pak Vino, ia menggunakan tas ransel yang tidak terlalu besar, tetapi muat untuk barang-barang yang akan ia bawa, kemarin malam Amel langsung meminta izin kepada Mami dan Abangnya, ia tidak ingin kejadian kemarin membuat Mami khawatir, kemudian cewek itu turun menuju dapur, sekalian mau pamitan karena ia akan menginap, entah akan butuh berapa hari ia menginap.
"Sayang duduk sini."
"Good morning Mami" ucap Amel.
"Morning too sayang" balas Mami sembari membawakan susu putih dan di letakkan di hadapan Amel.
"Abang mana Mi?"
"Abang kamu udah berangkat pagi-pagi banget."
"Abang tega nggak pamitan sama Amel? Kan kemarin Amel udah bilang mau nginep" balas Amel dengan wajah cemberutnya.
"Bukan begitu Amel, Abang kamu lagi ngurus cafe nya, pasti nanti dia bakal telfon kamu kok."
"Yaudah."
"Ohiya, kira-kira nanti yang menemani Vino perjalanan bisnis siapa, selain kamu?"
"Mungkin aja sama sekertaris nya juga."
"Kamu baik-baik ya disana, kalau ada perlu kamu jangan sungkan untuk tanya Vino, Mami udah pesan ke Vino agar menjaga anak Mami yang paling cantik ini."
Amel tersenyum, lalu ia berkata "Makasih ya Mamiku sayangg, tenang aja Mami, Amel bisa kok menjaga diri sendiri."
"Pokoknya kamu harus selalu ada di samping Vino ya, kamu disana nggak akan kenal siapapun kecuali Vino."
"Iya Mami siap laksanakan" balas Amel sambil memberi hormat.
"Yaudah dihabiskan dulu itu rotinya."
"Eum, kayaknya Amel harus berangkat sekarang deh Mi."
"Ini masih belum ada jam 8 pagi loh."
"Tapi nanti pas sampai di rumah Pak Vino pasti udah jam 8 Mi, Amel gamau dimarahin lagi."
"Yaudah kalau gitu, itu susunya di habiskan."
Amel mengangguk, ia mengambil gelas yang berisi susu, lalu ia meminumnya hingga tandas.
"Amel berangkat ya Mi."
"Kamu hati-hati ya sayang, jangan lupa kabarin Mami kalau udah sampai sana."
"Iya Mami, assalamualaikum."
"Waalaikumsalam sayang."
Setelah itu Amel keluar dari rumahnya, ia tidak membawa mobil sendiri, karena Mami melarangnya untuk mengemudi sendiri, ia disuruh berangkat menggunakan taxi.
Disisi lain, Vino sudah mempersiapkan diri untuk perjalanan bisnisnya kali ini, pria itu menatap cermin sambil memakai kemeja berwarna biru dongker, yang ia padukan dengan kaos putih polos, kemejanya ia biarkan terbuka tanpa mengancingkannya. Pria itu tersenyum tipis, suasana hatinya pagi ini memang sangat bagus, ini kali pertama ia melakukan perjalanan bisnis dengan Amel, pikirnya Amel tidak akan mau ikut dengannya, ternyata dugaannya salah, Amel malah dengan senang hati ikut pergi.
Pria itu berpikir sejenak, seperti ada yang kurang dengan penampilannya, lalu sedetik kemudian pria itu mengambil kalung rantai berwarna putih yang tidak memiliki leontin, lalu ia memakainya diluar agar kalung tersebut bisa terlihat. Pakaiannya kali ini benar-benar berbeda, dengan kemeja biru, kaos putih, dan celana panjang terkesan lebih santai. Vino jarang sekali memakai pakaian santai, yang paling ia sering pakai adalah pakaian formal yaitu berjas. Dirasa sudah cukup pria itu mengambil handphone nya lalu keluar dari kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
KISAH CINTA AMEL
Novela Juvenilcerita kelanjutan kisah cinta Amel, sebelum baca cerita ini, lebih baik baca cerita Duda keren suami idaman.