Mereka sekarang sedang beristirahat di halaman rumah yang luas itu, setelah puas bermain dengan anak-anak panti. Amel tak hentinya tersenyum, ia merasakan kebahagiaan yang datang secara tiba-tiba, jika bukan karena Kak Adam yang mengajaknya kesini, mungkin Amel masih bete.
"Makasih ya Kak, udah ngajakin gue kesini."
"Sama-sama Mel, gimana? Mood lo udah membaik?"
"Kak Adam kok tau gue lagi ngga mood?"
"Jelas dari raut wajah lo tadi" kekeh Adam, pria itu memang sangat memahami Amel, selain baik, pria itu juga perhatian, memang greenflag banget ini orang.
"Hehehe, btw lo kok bisa deket sama pemilik panti dan anak-anak?"
"Kalau gue bilang, gue dulu pernah di buang kesini, lo bakal percaya ngga?"
Amel terkejut mendengar ucapan Adam, raut wajah Amel menjadi kasihan "Seriusan Kak? Kak Adam ngga lagi bercanda kan?"
"Gue mana mau sih bercanda soal hal sepenting ini."
"Maaf ya Kak, maaf udah kejauhan nanya nya."
"Gapapa Mel, gue cuma membagi cerita ke lo aja."
"Kak Adam gapapa?"
"It's okay Amel, sekarang gue lebih baik, dulu orang tua gue buang gue karena alasan ngga punya duit buat ngurus gue."
"Jadi orang tua lo yang sekarang bukan orang tua kandung?"
"Bukan Mel, mereka orang tua angkat gue, mereka udah menganggap gue seperti anak kandungnya sendiri, karena gue anak pertama di keluarga gue."
"Lo beruntung ya bisa di adopsi sama orang tua sebaik mereka."
"Iya Mel, gue bersyukur karena dipertemukan dengan orang tua seperti mereka, gue ngga peduli mereka orang tua angkat atau orang tua kandung, yang terpenting mereka bisa menerima gue apa adanya."
"Iya Kak, gue juga merasakan kehangatan di keluarga Kakak, Kak Adam di adopsi umur berapa?"
"Umur 2th, gue belum tau apa-apa Mel, orang tua gue ceritanya pas gue udah SMA, dan semenjak saat itu gue kadang sering dateng ngunjungi panti ini, panti asuhan ini udah gue anggap seperti keluarga kedua gue Mel."
"Aduh Kak, gue jadi mau nangis dengernya" balas Amel.
"Gue udah gapapa kok Mel, sekarang kan gua udah punya keluarga baru."
Amel mengangguk lalu ia kembali bertanya "Kalau misalnya orang tua kandung lo dateng buat nyari lo, tanggapan lo gimana Kak? Mau ikut orang tua kandung atau angkat?"
"Gue gamasalah kalau mereka nyariin gue, tapi gue udah janji sama diri gue sendiri, gue ngga akan ikut mereka. Walaupun mereka orang tua kandung gue, tapi yang ngurus gue dari bayi sampai sekarang orang tua angkat gue."
"Gitu ya Kak, gue juga setuju sama keputusan yang lo ambil."
"Maaf ya, gue jadi curhat banyak."
"Gapapa Kak, gue suka dengerin orang curhat."
Tak lama setelah itu, Budhe Ayu membawakan mereka cemilan serta minuman, di bantu oleh art panti itu.
"Ini makanan dan minumannya, maaf ya ngga bisa ngasih banyak" ucap Budhe Ayu sambil meletakkan semua yang ia bawa di meja.
"Oh ngga perlu repot-repot Budhe" balas Adam.
"Ngga ngerepotin kok, Budhe malah seneng kedatangan kamu sama temen kamu."
"Makasih ya Budhe, oh iya kalian belum kenalan kan?" Ucap Adam.
"Eh iya, Budhe kenalin saya Amel."
"Salam kenal Amel, kamu bisa memanggil Budhe Ayu."
KAMU SEDANG MEMBACA
KISAH CINTA AMEL
Teen Fictioncerita kelanjutan kisah cinta Amel, sebelum baca cerita ini, lebih baik baca cerita Duda keren suami idaman.