d e l a p a n

648 42 2
                                    

Halo teman-temanku sekalian, selamat malam, gimana kabar kalian saat ini? Aku berharap kalian baik-baik aja yaa . . . Aku mau minta maaf untuk kalian yang udah lama nunggu kisah kelanjutannya cerita Amel ini, aku baru sempat buat update hari ini, tolong jangan bosan untuk mampir di sini ya, kasih vote & komentar nya ya semuanya, semoga suka dengan eps 8, maaf ya kalau banyak typo nya 😭🙏🏻



HAPPY READING ❤️❤️




••••••••••••••




-



-




-





-






Amel duduk diam seperti batu, bagaimana ia tidak menjadi batu, Ibu serta Nenek nya Pak Vino malah berkumpul duduk dan mengajaknya ngobrol, ia seperti ingin mendaftarkan diri menjadi menantu mereka. Sementara Pak Vino hanya duduk di sebelah ibunya dengan memegang tablet ditangannya, ia tidak melihatnya sedikitpun, tidak menanyakan keadaannya saat ini seperti apa, sungguh Dosen gila.

"Tante baru tahu kalau Mami kamu adalah sahabat Ayahnya Vino" ucap Tante Devi Ibunda Pak Vino, yang tadinya berwajah tegas dan galak sekarang menjadi berubah jinak.

"Iya Tante hehehe" Amel tetap membalas semua pertanyaan yang di lontarkan Eyang dan Tante Devi sebisanya, walaupun didalam hatinya ia merasa sangat gugup.

"Kamu udah punya pacar belum?" Tanya Eyang.

"Belum Eyang, Amel mau fokus kuliah dulu."

Amel melihat Pak Vino yang meliriknya sekilas lalu saat Amel melirik balik, Pak Vino pura-pura mengalihkan pandangannya.

"Kakak cantik, kok bisa belum punya pacar?" Tanya Vandra yang membuatnya terkejut.

"Adek, di ajarin siapa kayak gitu, masih kecil juga" tegur Tante Devi.

"Abang yang ngajarin" ucap Vandra sambil menunjuk Vino.

"Apalah dia, bohong Bun, Vino gk pernah ngajarin Vandra kayak gitu."

"Udah udah, kenapa jadi ribut" lerai Eyang.

Amel hanya bisa istighfar didalam hati, melihat tingkah kekanak-kanakan nya Pak Vino, walau hanya beberapa kata, tapi Pak Vino seperti anak kecil didepan keluarganya.

"Maaf ya Amel, Adik Kakak ini memang suka berantem kalau udah ketemu" ucap Tante Devi.

"Iya Tante gapapa kok."

"Amel ini dimakan kue nya" kata Eyang.

"Iya Eyang udah kok gapapa, eum. Amel mau pamit pulang dulu ya Eyang.Tante, soalnya Amel ada janji ketemu teman."

"Loh kenapa buru-buru Amel?"

"Iya Tante maaf ya, kapan-kapan Amel main lagi kesini."

"Kapan-kapan gimana, kamu bakalan kesini tiap hari, saya yakin kamu gk akan nolak ajakan saya tadi."

"Hustt Vino, jangan gitu dong, Amel kan mahasiswi kamu."

"Gapapa Tante, Amel duluan aja ya, gk enak udah di tungguin sama teman Amel."

"Sering-sering main kesini ya Amel, Eyang suka kalau Amel disini."

"Iya Eyang pasti Amel kesini lagi" balas Amel dengan hati yang degdegan, baru pertama kali kemari sudah disuruh balik lagi, mana sanggup ketemu Dosen killernya itu.

KISAH CINTA AMELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang