#Istri_Mungil_Brayen
Part6[ ' ... ' ]Ghia terbangun dari tidurnya, ia membuka mata dan melihat suami disampingnya. Ghia mengelus lembut pipi Brayen, ia tersenyum.
"Ganteng banget kamu, suamiku!" gumam Ghia yang masih asik tersenyum-senyum sendiri tanpa menyadari bahwa Brayen sudah membuka matanya.
"Saya tau!" jawab Brayen membuat Ghia tersentak kaget, ia jadi malu.
***
Saat ini Ghia sedang ada di kantor bersama Brayen, ia merengek-rengek minta ikut sambil berguling-guling seperti anak kecil. Awalnya Brayen tidak mengizinkan, tapi apalah daya ia tidak tega melihat Ghia hampir menangis. Disinilah Ghia berada, di kantin kantor.
Di meja yang jauh dari meja Ghia ada sekelompok pria sedang memperhatikannya, ia merasa lucu melihat pipi gembul Ghia yang sedang terisi banyak makanan.
"Lucu banget itu gadis," ucap Arkan menunjuk Ghia. Gito, Thoriq dan Rayen mengangguk tanda setuju dengan ucapan Arkan.
"Dekatin, Kan!" senggol Rayen berucap, jika boleh jujur ia juga ada rasa tertarik dengan gadis cantik itu.
"Nanti, gue bakal cari tuh informasi gadis tapi harus sesuai juga bayarannya," pungkas Thoriq sambil tersenyum jahil, ia hanya bercanda. Mana mau Thoriq menerima uang Arkan, uangnya juga banyak.
"Kayak kekurangan uang aja, Lo!" celetuk Gito membuat Thoriq terkekeh.
***
Putri sekarang masih berada di ruang bawah tanah, ia takut dengan gelapnnya ruangan tersebut. Apalagi, banyak patung-patung mengerikan yang didekorasi seperti pocong, kuntilanak dan lain sebagainya.
Putri memegang bulu kuduknya yang terasa berdiri, ia merasa hawa dingin mulai terasa di kulitnya.
"Sialan, kalo Brayen nggak bisa buka hati sama gue. Orang lain juga nggak boleh dapat cintanya, hanya gue yang boleh dapatkan Brayen!"
#Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Mungil Brayen
RomanceKisah cinta seorang Brayen dan Ghia beserta Putri dan Jonson ....