Istri Mungil Brayen

Brayen Manja

#Istri_Mungil_Brayen
Part_12 [ 'Brayen Manja' ]

Ghia acuh saja, ia sedang malas meladeni Brayen malam ini. Mood benar-benar rusak atas panggilan yang sangat tidak Ghia suka, ia tau badannya mungil bukan mau Ghia.

Ghia sudah pernah mencoba makan banyak, tetap saja tidak bisa gendut.

Banyak hal yang telah dilakukan Ghia, banyak makan coklat tapi berdampak pada giginya. Makan nasi dua piring sekali makan membuat dia sakit perut, pernah setelah makan langsung tidur tetap saja badannya tidak bertambah.

Ghia malah merasa badannya semakin banyak makan makin kurang berat badannya.

"Ghia!" panggil Brayen sambil m3meluk istrinya dengan posesif.

"Ihh, lepas!" rengek Ghia memberontak karena masih terngiang-ngiang kala Brayen memanggil 'Bocil.'

Brayen sudah kehabisan akal mencoba membujuk istrinya, ia sudah tau bahwa Ghia tidak suka dikatakan dengan kata keramat. Tapi, ia sangat suka membuat wajah istrinya kesal.

"Sayang, jangan cuekin aku!" lembut Brayen membuat Ghia bergidik ngeri, apalagi mendengar suara s3rak s3ksi suaminya.

Deg!
Deg!
Deg!

Detak jantung Ghia berdetak kencang, apakah ia sakit jantung?

'Ini jantung kenapa sih?' batin Ghia sambil memegang d@danya.

"Hadap sini, Sayang!" Brayen mencoba merayu Ghia.

Sementara Ghia yang dipanggil Sayang dua kali, mukanya memerah.

Brayen terkikik melihat wajah Ghia yang sudah memerah, tenyata istrinya bisa malu-malu meong.

"Cantik banget sih," puji Brayen semakin membuat Ghia malu. Ghia langsung bersembunyi ke d@da bidang suaminya.

"Kamu demam ya?" tanya Ghia disela malu meongnya.

"I love you, Ghia!"

Blush!

***

Karena perasaan Putri tidak enak, ia menyempatkan diri untuk mendengar kegiatan pasutri di malam hari. Ia mengepalkan kedua tangannya kala mendengar Brayen secinta itu dengan Ghia.

'Anj!Ng, Lo sekarang memang menang banyak, gue akuin Lo cantik. Tapi, gue nggak bakal kalah sama cewek m!SK!n kayak Lo.' smirk Putri sambil membatin, ia tidak sabar kalah rencananya dimulai dan dirinya akan menang.