#Istri_Mungil_Brayen
Part_11 [ 'Ngambek, hmm' ]Ghia yang mendengar ledekkan Brayen menghentakkan kakinya, ia kesal dikatakan oleh ucapan keramat yang sering ia dengar 'Bocil'
"Tau, ah," kesal Ghia berlalu meninggalkan Brayen. Brayen yang ditinggal menggaruk kepalanya, perasaan tidak ada yang salah dari perkataannya.
Sementara Brayen mengenakkan bajunya, Ghia sedang asik kembali dengan aktivitas menulis yang tadinya sempat tertunda.
"Bocil!" panggil Brayen yang tiba-tiba sudah ada dihadapan Ghia yang sedang memasang wajah cemberut.
"Kenapa, Cil?" Menaikkan sebelah alisnya bingung melihat mata Ghia yang sudah mulai berkaca-kaca.
Brayen menggaruk kepalanya yang tidak gatal, ternyata sih mungil ini sangat sensitif.
"Kenapa semua orang anggap aku bocil sih? Hiks," isak tangis Ghia membuat Brayen merasa bersalah.
"Saya tidak bermaksud. Tapi, kamu ..., memang seperti bocil sih," ucap Brayen berlari kala melihat Ghia yang sudah mengepalkan tangannya.
***
Putri sedang berjoget di depan kamera hpnya, ia sangat lihai sekali mengerakkan badannya.
"Cantik banget gue," ucap bangga Putri menutup hpnya, ia pasti akan membuat Brayen klepek-klepek.
"Gue sebenernya cantik tapi Brayen kenapa nggak ngeliatin gue sama sekali sih?" Memoles wajahnya dengan skincare agar tetap cantik dan bersinar.
"Semoga rencana gue berhasil," gumam Putri hendak berdiri dan berjalan menuju lemarinya. Ia mengeluarkan sebuah berkas dan tersenyum smirk, tidak sia-sia dirinya bekerja sama dengan Tuan Jonson.
***
Kembali lagi keadaan di kamar Ghia dan Brayen, saat ini Ghia sedang membelakangi suaminya.
"Ghia!" panggil Brayen sambil menusuk-nusuk pinggang istrinya, Ghia menepisnya.
Plak!
"Ganggu," ketus Ghia membuat Brayen terkekeh.
"Ngambek, hmm?"
#Bersambung...

KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Mungil Brayen
RomansaKisah cinta seorang Brayen dan Ghia beserta Putri dan Jonson ....