Istri Mungil Brayen

Sadar

#Istri_Mungil_Brayen
Part_29[ 'Sadar' ]

Brayen meringis, ia mengusap lembut lengan yang dipukul istrinya.

"Emang kamu nggak mau punya anak, Honey?" Pertanyaan dari Brayen langsung mendapatkan tatapan tajam dari Ghia. Brayen ini sungguh tidak tau bahwa Ghia sudah menahan malu sedari tadi, bisa nggak jangan dibahas dulu kayak berpengalaman banget.

"Kok marah sih, Honey?" Brayen semakin menjadi-jadi membuat Ghia kesal.

"Kik mirih sih, Hiniy?" Ghia mencibir, sungguh rasanya ingin menendang Brayen dan memukulnya.

***

Sementara itu di rumah sakit, tampak Putri belum sadarkan diri dari komanya. Putri banyak k4habisan d@rah, untung saja saat itu Jonson cepat memangil dokter kalau terlambat mungkin saja sih Putri tidak akan selamat.

Jonson melirik sekilas kearah Putri, ia berpikir 'Apakah selama ini Putri tertekan hidup bersamanya?'

Rasanya Jonson ingin berteriak dan memaki Putri dengan kata kasar-kasar, ia tidak mungkin baik terhadap p3mbvnuh Abangnya, Jonathan.

"Putri, bangun!"

"S!alan."

Dua menit telah berlalu, tampak Putri sudah m3mbuka matanya. Tangannya bergetaran kala melihat Jonson, rasa takutpun terlihat dari wajahnya.

"Pergi!" Itulah satu kata yang terucap sebelum Putri berteriak histeris dan melempar barang-barang kearah Jonson.

Prang!

Gelaspun di lempar oleh Putri.

'Sialan Kau Putri,' umpat Jonson dalam hatinya.

Raut muka Jonson sudah dikuasai amarah, jika saja ini bukan di rumah sakit mungkin saja ia sudah m3nc3kiknya.

***

"Honey!" panggil Brayen sambil berjalan kesana kemari seperti orangan kehilangan induknya. Ya, ia ditinggal saat tidur oleh Ghia. Tidak tau kemana sang Istri pergi.

"Ghia!" Kembali terdengar suara khas Brayen yang khas bangun tidur sambil mengecuk mata.

"Ck, kemana sih?" Menuruni tangga dan setibanya di bawah ia melihat Ghia sedang duduk di dekat kolam. Sangat cantik sekali istri Brayen.

Brayen tersenyum, ternyata ini rasanya takut kehilangan.

Grep!

Brayen m3meluk pinggang Ghia.

"Honey!" bisik Brayen di telinga.

Ghia sudah mencoba untuk lepas karena malu dilihat para bodyguard dan maid.

"Brayen, lepas!" Masih berusaha lepas dari pelukan suami, Brayen tidak menghiraukan.

#Bersambung....