Apakah Jonson Sudah Mulai Menyukai Putri?

99 3 0
                                    

#Istri_Mungil_Brayen
Part_31[ 'Apakah Jonson Sudah Mulai Menyukai Putri?' ]

Lili tersenyum mendengar ucapan yang terlontar dari Tuan Jonson, saat ini ia biarkan Jonson berkata seperti. Tetapi nanti ia tidak akan menyerah begitu saja, masih banyak waktu untuk menaklukkan hati Jonson.

"Tuan yakin?"

"Saya yakin jika anda tetap seperti ini, siap-siap Saya akan memecat."

Jonson tidak habis pikir, ia rasa juga tidak akan pantas dirinya bersanding dengan seorang pembantu. Tapi walaupun Putri seorang pembantu, ia anak orang kaya yang pura-pura menjadi miskin untuk mendapat perhatian Brayen.

Mengapa hati Jonson mendadak panas kala mengingat Putri menyukai Brayen. Sebenarnya ada apa dengannya?

***
Setelah melakukan olahraga yang menyenangkan, Ghia merengek untuk pergi makan romantis bersama sang Suami. Menaiki motor sambil m3meluk pinggang dan menyandarkan kepalanya di bahu, serasa dunia milik berdua.

"Honey, mau makan di restoran apa?" tanya Brayen yang sudah mulai lelah karena Ghia tidak juga memilih padahal sudah ada sepuluh restoran mereka lewati.

"Aku nggak mau ke restoran," jawab Ghia membuat Brayen mengerutkan keningnya. Bukannya mereka mau makan romantis, selain restoran dimana lagi?

"Nah, stop!" Brayen berhenti di sebuah tepi jalan yang sudah banyak orang jual makanan.

"Kamu yakin?" bisik Brayen membuat Ghia menoleh dan tersenyum.

Ghia menarik tangan sang Suami, walaupun Ghia terlahir dari keluarga orang kaya ia sangat mengenal makanan pinggir jalan. Dulu ia mempunyai teman beasiswa yang miskin dan baik hati, mengajarkan untuk menabung dan hemat.

"Pak, beli coleknya tiga puluh ribu," ucap Ghia dengan antusias serasa nostalgia ingat masa tentang Ache Maulisa yang sekarang ntah dimana keberadaannya.

Setelah membeli banyak jajanan, Ghia dan Brayen pulang. Tampak sang Suami memasang wajah datar, ia sangat kesal kala ada seorang pria m3meluk istrinya.

"Sialan," umpat Brayen.

Setibanya di balkon, Brayen berkacak pinggang.

"Siapa pria itu?" Ya, Brayen bertanya dengan ketus sangat tidak enak di dengar.

"Teman kuliah," jawab Ghia yang asik memakan telur gulung dengan lahap, jika ada makanan ia tidak akan melihat wajah Brayen.

Nyam!
Nyam!

Pokoknya makan sampai puas.

#Bersambung...

Istri Mungil BrayenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang