Chapter 3

11.7K 766 15
                                    

Rosie terdiam lama ketika menatap kartu nama yang ada di tangannya. Di sana terlihat tulisan nama lengkap pria yang menghantuinya beberapa hari ini.

Bahkan nomer yang tertera di sana benar sesuai dengan nomer yang menghubunginya.

Kartu nama ini ditinggalkan dengan lembaran uang di atas meja tempat Rosie menjual dirinya. Awalnya Rosie ingin membuang kartu nama itu.

Namun entah bagaimana perasaannya ragu dan memilih membawa pulang kartu tersebut dan menyimpannya.

Kesibukannya mencari pekerjaan membuat Rosie melupakan kartu nama tersebut

Sampai kejadian tadi pagi terjadi. Kilasan dimana pria itu berdiri dengan memegang ponsel yang menyala jelas tercetak di ingatannya.

Namanya terlihat dan membuat tubuhnya mematung. Setelahnya di saat bersamaan Velen datang dan memanggilnya.

Kedatangan Velen membuat Rosie tersadar dan memilih menghampiri perempuan itu. Menghindari kontak mata dari sosok pria yang seolah sedang mengintimisinya.

Pria yang menyewanya malam itu.

Sialan! Bagaimana takdir bisa seperti ini ?

Tuhan ini bukan leluconkan ?

Rosie mengacak rambutnya kasar sebelum menghela napas pelan. Menatap layar ponselnya mati. Baru saja Rosie memblokir kontak dari Archie.

Archie Nicholas Leviero. Ia bahkan sama sekali tak mengenal pria itu saat Rosie bermalam bersama dengannya.

Tidak ada keharusan tau nama satu sama lain dan Rosie memilih tidak mengetahui nama pria itu.

Namun kartu nama yang ditinggalkan membuat Rosie mengetahui nama pria malam itu. Tapi ia tak pernah menduga jika takdir akan selucu ini mempertemukannya pada pria itu.

Dan sepertinya pria itu menginginkannya.

Oh tidak tidak!

Cukup sekali menjual diri dan tidak lagi.

Rosie mengerang keras dan menelentangkan tubuhnya. Memejamkan matanya sejenak dan menggelengkan kepalanya.

Pekerjaannya tidak boleh dikorbankan. Tidak mungkin ia memilih resign dari sana.

Tapi jika dirinya tidak mundur mungkin ia akan bertemu dengan pria itu. Jelas terlihat jika pria itu merupakan salah satu pegawai di sana.

Kemungkinan bertemu mungkin terjadi dan apa yang harus dilakukannya ?

Ya mungkin ia bisa menghindar. Betul! Ia bisa menghindari pria itu.

Benar sekali!

*-*-*

"Kau datang pagi sekali. Apakah ada lemburan ?" Suara Velen terdengar dan membuat Rosie mendongakkan kepalanya.

Tertawa garing dengan menggaruk tengkuknya.

"Tidak. Hanya kepagian saja" jawabnya langsung dan Velen terlihat menatapnya curiga.

Sebelum menganggukkan kepalanya dan berlari pergi. Meninggalkan meja kerja Rosie yang membuatnya langsung menghela napas.

Jam masih menunjukkan pukul 7 pagi dan Rosie sudah sampai di kantor. Biasanya Velen yang datang langsung tetapi kali ini Rosie lah yang memecahkan rekor tersebut.

Ia menghindari penuhnya lift yang memberikan kemungkinan Rosie untuk bertemu dengan pria itu itu.

Ia sedang dalam misi menghindari pria bernama Archie itu dan nyatanya ia bisa dikatakan cukup berhasil dalam seminggu ini.

Married The Perfect HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang