Chapter 20

6.2K 670 30
                                    

"Apa yang kau lakukan disini ?" Suara Rosie terdengar setelah dia membersihkan bibirnya dengan handuk kecil yang diulurkan Archie.

Rosie membalikkan badannya dan meninggalkan pria itu di dalam kamar mandi. Archie langsung menyusul Rosie dan menatap perempuan itu dengan tajam.

"Aku ingin melihat istriku yang menutupi kehamilannya dariku" balas Archie telak yang membuat Rosie terdiam.

Tangan perempuan itu dengan refleks memegang perutnya yang masih terlihat rata. Namun sebenarnya sudah terlihat sedikit tonjolan di balik kaosnya.

Rosie memilih duduk di ranjang kamarnya karena tubuhnya terlalu lemah untuk terus berdiri.

"Apa Gwen yang memberitahumu ?" Archie mendengus dan melipat tangannya di depan dada.

"Adikku itu lebih senang bersekongkol dengan istriku daripada harus mengatakan sebenarnya padaku"

Rosie menyipitkan matanya menatap Archie. Sebelum mengalihkan pandangan matanya.

"Apa kau baru ingat jika memiliki istri ?"

"Kau mengatakan seperti itu seolah-olah aku yang salah di sini. Kau..." Rosie berdiri dari duduknya dan menunjuk pintu kamarnya dengan wajah memerah.

"Jika kau ingin ribut denganku. Kumohon kau keluar, aku sedang lelah dan tidak mau menerima tamu!" Sela Rosie langsung dan Archie langsung terdiam.

Wajah Rosie terlihat memerah dan belum lagi kedua mata Rosie juga terlihat berkaca-kaca.

Untuk beberapa saat Archie terdiam. Memikirkan semuanya di dalam benaknya dan menatap Rosie yang terlihat jauh dari kata baik-baik saja.

Perempuan itu terlihat pucat dan belum lagi tubuhnya terlihat semakin kurus. Mereka berdua sama-sama tersiksa. Belum lagi Rosie harus mengandung dalam keadaan seperti ini.

Tatapan mata Archie terjatuh pasa perut Rosie yang tertutupi kaos. Sebelum pria itu menarik napas dan mengusap wajahnya kasar.

"Dengar Rosie, aku tak pernah berniat bertengkar denganmu baik kemarin ataupun hari ini. Tapi keputusanmu menutupi kehamilanmu benar-benar membuatku marah. Aku berhak tau jika kau tengah..."

"Jadi kau kesini karena kehamilan ini ?"

Archie tersentak kaget mendengar suara Rosie yang berubah dingin dan istrinya itu menatapnya datar.

Rosie di depannya jelas berbeda dengan Rosie yang dikenalnya selama ini. Bahkan Archie tidak yakin jika perempuan di depannya ini merupakan istrinya.

Rosie lebih baik tutup mulut dan berpura-pura tidak terjadi apa-apa. Daripada harus mengungkapkan segala isi hati ataupun pikirannya pada Archie.

Namun kali ini Rosie berubah menjadi perempuan yang dengan mudah menunjukkan ekspresinya dan sialnya mood perempuan itu berubah dengan drastis.

"Aku... Apa maksudmu ?"

"Kau datang karena kau ingin mengambil bayi ini dariku bukan ? Kau datang ke sini bukan untuk minta maafkan ? Kau hanya ingin bayi ini bukan ?"

"Kau selalu memanfaatkanku hanya untuk kepentinganmu. Kau hanya menganggap ku sebagai alat pemuas nafsumu saja bukan ? Kau tidak pernah menganggap ku istri untuk di ajak berkomunikasi mengatakan semuanya. Kau bahkan membayar hutang-hutangku tanpa mengatakan padaku. Kau pikir aku selalu bisa dibayar dengan uangmu itu..."

"BRENGSEK KAU ROSIE! APA AKU SEBEGITU BURUKNYA DI MATAMU BRENGSEK!" Teriakan Archie sukses membuat Rosie menutup mulutnya dan kedua matanya terlihat sangat terkejut.

Sebelum akhirnya suara tangis terdengar dan membuat Archie yang melihatnya mengerang frustasi.

Mengacak rambutnya kasar dan memaki menatap Rosie yang mulai menutupi kedua matanya. Sebelum menangis dengan kencang dan membuat Archie rasanya ingin menghantam sesuatu.

Married The Perfect HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang