Jangan lupa vote dan comment ya guys...
Supaya makin rajin upload hohoho...
Selamat menunaikan ibadah puasa ya buat kalian yang menjalankan. Jaga kesehatan dan terus berbuat kebaikan hehe
Big luv
Ififah75
*-*-*
Denting suara lift membuat Rosie mengangkat kepalanya dan menemukan tanda lantai 31. Lantai yang memang ditujunya.
Jam menunjukkan pukul 5 sore dan banyak para teman kerjanya yang sudah beranjak pergi. Namun Rosie malah memilih untuk naik ke atas dan menemui bos besar mereka.
Katakan dirinya nekat atau apalah. Tapi yang pasti Rosie merasa semuanya perlu penyelesaian. Ia benci berada di posisi seperti ini.
Tidak tenang memikirkan apa yang akan terjadi nanti dan lainnya.
Di lihat dari segi manapun Archie tidak akan menghentikan kelakuannya sampai mendapatkan apa yang dia mau.
Rosie cukup paham dengan sifat pria seperti itu.
Mengulur waktu sama saja dengan menyiksa dirinya.
"Apakah Mr. Leviero ada ?" Suara Rosie terdengar ketika menemukan perempuan semampai yang berdiri menyambut kedatangannya.
Perempuan itu terlihat mengernyitkan keningnya dan tersenyum formal.
"Mohon maaf, apakah anda sudah membuat janji ?"
Rosie mengumpat pelan dalam hati. Bagaimana bisa ia lupa jika pria yang akan ditemuinya bukanlah kawan baiknya yang mudah untuk di temuinya.
Rosie berpikir jika sore seperti ini tidak akan menemukan sekertaris pria itu di depan. Rosie terlalu meremehkannya.
"Ehm... Aku..." Belum sempat Rosie menyelesaikan ucapannya suara pintu terbuka membuat mereka berdua menoleh.
"Masuklah, Rosie" pria itu keluar dari ruangannya dan memberikan gerakan agar Rosie ikut ke dalam bersamanya.
Rosie menatap sekertaris Archie yang terlihat mengernyitkan keningnya. Sebelum menganggukkan kepalanya dan berjalan masuk ke dalam ruangan.
Aroma parfum Archie langsung menguar ketika Rosie masuk ke dalam ruangan pria itu. Aroma yang terkadang tercium di dalam rumahnya karena kehadiran Archie di sana.
Ini adalah kedua kalinya Rosie masuk ke ruangan ini tetapi ini adalah kali pertama Rosie bisa menatap keseluruhan interior ruangan pria itu.
Semuanya mewah dan berkelas. Bahkan Rosie cukup yakin jika harga lantainya saja lebih mahal daripada gaji bulanannya.
"Duduklah, kenapa kau tiba-tiba kemari ? Aku bisa menjemputmu..."
"Ayo tidur denganku" suara Rosie langsung terdengar dan membuat Archie menghentikan ucapannya.
Pria itu terlihat terkejut dan perubahan ekspresi terlihat jelas di sana. Sebelum di gantikan dengan wajah tenang dan senyuman kecil.
"Kenapa tiba-tiba?" Rosie berdehem sebentar dan menarik napas.
"Tidurlah denganku sekali lagi dan biarkan aku pergi. Kau tidak akan berhenti sampai kau mendapatkan aku di ranjangmu bukan ? Lebih cepat lebih baik" tekan Rosie dan Archie terdiam menatapnya.
Pria itu terlihat menegakkan tubuhnya dan melipat kedua tangannya di depan dada. Rosie meneguk ludah melihat hal itu dan berharap jika ia masih bisa waras sampai pembicaraan mereka selesai.
"Kau kira aku hanya ingin sekali ?" Rosie melongo mendengar ucapan itu dan suara Archie terdengar.
Suara angkuh tapi sialnya terdengar sangat seksi di telinganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married The Perfect Husband
Romance"Tidurlah denganku lagi" "Brengsek!" Rosie menarik tangannya dengan sekuat tenaga dengan umpatan yang sejak tadi di tajamnya Rosie keluar dari ruangan itu dan mengabaikan langkahnya yang hampir tersandung. Namun gerakkan terus kalah cepat ketika pri...