Rosie membuka matanya ketika merasakan kecupan di keningnya. Rosie menemukan Archie yang tengah memeluknya dengan erat.
Pria itu memberikan kecupan di kening dan tak lupa usapan di perutnya dengan lembut.
Hal itu mau tidak mau membuat Rosie tersenyum dan menggerakkan tubuhnya. Archie yang menyadari jika istrinya telah bangunpun menundukkan pandangannya.
Sebelum senyuman muncul di wajah pria itu dan Rosie menyandarkan kepalanya di dada pria itu.
"Selamat pagi, cantik" sapa Archie dan Rosie hanya menampilkan senyuman manisnya.
Archie yang gemas dengan hal itupun langsung memeluk Rosie semakin erat dan menautkan kaki mereka satu sama lain di balik selimut.
Penyembuhannya berjalan dengan baik dan alasan paling utama adalah sikap perhatian suaminya itu yang bertambah berkali lipat.
Mereka masih berada di rumah kedua orang tua Archie. Namun pria itu tidak pernah sungkan untuk menunjukkan kasih sayangnya pada Rosie.
Bahkan Archie tidak akan malu-malu menciumnya di depan Mom ataupun Daddy. Sedangkan Rosie masih canggung menunjukkan kasih sayang seperti itu.
Namun tidak ada kata jaim jika di kamus Archie. Pria itu akan memeluknya erat jika memang itu yang dia inginkan. Walaupun di hadapan ratusan orang.
"Kau ingin memakan sesuatu ?" Tanya Archie yang membuat Rosie berpikir sejenak dan menggelengkan kepalanya.
Archie langsung mendengus sebal dan Rosie tersenyum melihatnya. Pria itu selama beberapa hari ini menunggunya untuk merasa ngidam.
Agar Archie bisa menurutinya dan membelikannya untuk Rosie. Sedangkan Rosie ataupun anak yang dikandungnya tidak menginginkan apapun untuk saat ini.
Pria itu mengungkapkan penyesalannya karena tidak bisa menuruti keinginan steak Rosie sebelumnya.
Padahal Rosie sudah mengatakan jika dirinya mengerti dan tidak masalah dengan hal itu. Namun rasa penyesalan masih bercongkol di hati suaminya itu.
"Apakah anak kita merajuk ?" Tanya Archie yang membuat Rosie tertawa.
"Kenapa dia harus merajuk ?"
Archie berdecak pelan dan melepaskan pelukannya. Pria itu mendudukkan tubuhnya dan tangannya ditempatkan di atas perut Rosie.
Menatapnya dengan tatapan mata sedih dan Rosie tersenyum melihatnya.
"Dia merajuk karena Daddy nya tidak membelikannya steak. Apakah dia akan ileran ?" Pertanyaan abstrak Archie sukses membuat Rosie tertawa dan menggeleng.
"Tidak. Dia tidak marah padamu dan tentu saja dia tidak akan ileran. Enak aja"
Archie tertawa dan mencondongkan tubuhnya kearah Rosie. Pria itu memberikan kecupan di bibir Rosie dan membuat Rosie memejamkan matanya.
Tak hanya kecupan sekilas saja. Tetapi Archie mulai melumat bibirnya yang disambut oleh Rosie yang mengalungkan tangannya.
Sebelum pria itu melepaskan pangutan mereka dan menempelkan keningnya dengan kening Rosie.
Untuk beberapa saat Rosie hanya terdiam menatap kedua mata Archie yang menatapnya dengan sorot yang sulit untuk di baca.
Sebelum pria itu tersenyum dan bergerak naik untuk memberikan kecupan di kening Rosie.
"Aku akan bangun dan mengambilkanmu sarapan. Kau tunggu di sini ya, cantik" ucap Archie sebelum beranjak dari tempatnya.
Tetapi tangan Rosie menahannya dan membuat pria itu mengernyitkan kening heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married The Perfect Husband
Romance"Tidurlah denganku lagi" "Brengsek!" Rosie menarik tangannya dengan sekuat tenaga dengan umpatan yang sejak tadi di tajamnya Rosie keluar dari ruangan itu dan mengabaikan langkahnya yang hampir tersandung. Namun gerakkan terus kalah cepat ketika pri...