Chapter 12

8.4K 717 32
                                    

Wohohohoooo

Tungguin... Aku takut banget stuck gak bisa ngelanjutin

Astaga... Tidak boleh, yok semangat yok bisa lanjut

Jangan lupa vote dan comment yaaa

*-*-*

Rosie menyandarkan tubuhnya di dinding lift dengan menghela napas berat. Ia berhasil menghindari semua orang yang mungkin mengenalnya selama berada di lobby.

Oh bahkan Rosie tidak yakin jika semua orang tidak ada yang mengenalnya sekarang. Bahkan ia yakin semua orang bahkan berusaha mengingat-ingat wajahnya ini.

Wajah yang terpampang nyata masuk ke dalam hotel dan juga tengah bercumbu dengan bos mereka.

Astaga! Rosie berasa buronan karena harus menggunakan Hoodie dan baju tertutup untuk masuk ke dalam perusahaan.

Setelah memberikan penjelasan dan memberitahukan wajahnya pada security. Pria itu membebaskannya untuk masuk dan masuk ke lift yang akan mengantarkannya menuju lantai ruang kerja Archie.

Rosie harus menemui pria itu! Ya harus!

Selama dua hari ini Rosie sudah hampir gila karena berada di dalam rumahnya saja. Bahkan ia nyaris tidak berani keluar rumah karena gilanya foto-fotonya bersama Archie sudah masuk tabloid.

Walaupun di sana wajahnya terlihat di blur tetapi Rosie merasa takut jika semua orang tau siapa dirinya.

Tentu saja ia cukup paham jika hidupnya tidak akan sama ketika ia mengijinkan Archie untuk menidurinya beberapa kali.

Namun Rosie tak pernah menduga jika kehidupannya akan berubah 180 derajat seperti ini.

Hidupnya seolah bukan miliknya lagi!

Rosie tidak tau siapa pelaku dari biang kerok semua ini. Kemarin ia berusaha menghubungi Archie. Namun sayangnya seorang sekertaris pria mengangkat telfonnya dan mengatakan jika Archie tengah berada di tengah rapat.

Secara tidak langsung pria yang mengaku sebagai sekertaris Archie itu mengatakan jika Archie saat ini tidak baik-baik saja.

Sama seperti dirinya.

Pikiran Rosie langsung bekerja dan berpikir jika semua ini tentu berdampak pada Archie. Bahkan mungkin semua ini lebih berdampak pada pria itu daripada Rosie.

Bahkan di depan perusahaan tadi Rosie melihat beberapa wartawan yang berusaha mencari info.

Hal itu sempat membuatnya merasa takut dan ingin berputar pulang. Namun ia tau jika tidak ada untungnya menghindar.

Mau tidak mau Rosie harus menerimanya dan segera menemui Archie.

Mungkin mereka akan menemukan jawaban.

Rosie keluar dari lift ketika benda kotak itu mengantarkannya ke lantai ruang kerja Archie berada.

Rosie tidak menemukan seseorang di sana. Meja tempat sekertaris Archie berada bahkan terlihat kosong yang menandakan jika tidak ada orang yang menempati.

Setelah pertimbangan beberapa waktu. Rosie memilih berjalan menuju pintu dan mendorongnya perlahan. Belum sempat pintu itu terbuka pembicaraan seseorang terdengar sayup-sayup dan membuatnya menegang.

"Kau tentu berbohong. Kau orang yang paling kupercaya dan tau kemana aku pergi selama jam kerja. Tidak mungkin semua foto-foto itu tersebar jika tidak ada yang menyebarnya. Berapa yang kau dapat untuk menyebarkan foto itu ?"

Suara Archie terdengar begitu dingin dan membuat Rosie merasakan udara di sekitarnya seolah menghilang.

Nada suara Archie terdengar begitu mematikan dan membuat siapapun menciut.

Married The Perfect HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang