Chapter 8

8.4K 584 10
                                    

"Tinggallah bersamaku"

Sialan Rosie! Itu bukanlah sesuatu yang harus kau pertimbangkan.

Itu bukan perkara mudah hanya karena kau pindah tinggal. Mungkin tidur bersama bukanlah sesuatu yang dipermasalah jika mereka sama-sama orang dewasa.

Sedangkan tinggal bersama adalah perkara yang berbeda! Tinggal bersama sama saja dengan kau membiarkan seseorang untuk masuk ke dalam hidupmu dalam waktu yang tidak bisa ditentukan.

Bahkan hubungan mereka hanyalah sebatas membagi kehangatan ranjang dalam 4 hari. Tidak lebih! Mungkin saja itu hanyalah nafsu semata!

Archie tentu tidak akan menganggapnya sesuatu yang penting. Pria itu hanya sedang memuaskan keinginannya untuk menempatkan Rosie dengan jarak paling dekat dengan ranjang pria itu.

Seharusnya kau tidak perlu mempertimbangkannya.

Rosie menghela napas dan menggelengkan kepalanya pelan. Pekerjaannya menumpuk dan pikirannya sedang buntu dengan hal-hal yang seharusnya tidak perlu dipikirkannya.

Berbagi kehangatan dengan bosnya sendiri bukanlah sesuatu yang mulia. Lalu sekarang ia harus menambah skandal dengan tinggal bersama ? Seperti Rosie tidak segila itu untuk melakukannya.

Rosie menghela napas sekali lagi sebelum mendongakkan kepalanya ketika ia merasa ada seseorang yang menatapnya dari seberang. Ternyata Velen terlihat memperhatikannya dengan seksama.

Melihat hal itu Rosie tersenyum dan memberikan bahasa isyarat mempertanyakan kepala perempuan itu memandangnya sejak tadi. Suasana ruangan terasa hening karena semua orang sibuk dengan pekerjaannya masing-masing

Dan seharusnya Rosie juga sibuk dengan pekerjaannya bukannya malah melamun memikirkan atasannya.

"Kau kenapa ?" bisik perempuan itu dan Rosie tersenyum canggung lalu menggeleng.

"Aku hanya lapar" balas Rosie sekenanya dan Velen mengedikkan bahunya.

"Kau ingin mencoba steak di restoran seberang ? Semua orang mengatakan makanannya enak"

Ada sebuah restoran baru di seberang perusahaan. Beberapa teman satu divisinya sudah mencobanya dan mengatakan jika makanannya enak.

Rosie hanya mencuri dengar dan belum mencoba kesana. Harganya yang terbilang cukup mahal membuat Rosie berpikir dua kali untuk menghabiskan uangnya hanya untuk makan siang.

Namun kali ini Velen mengajaknya dan sepertinya tidak masalah jika Rosie menghabiskan beberapa lembar uangnya untuk restoran mahal seperti itu.

"Boleh, aku juga ingin mencobanya" senyuman cerah Velen langsung terbit ketika Rosie mengiyakan ajakannya.

Velen mengatakan jika ia tidak sabar mencobanya dan Rosie hanya mengiyakannya. Sampai akhirnya ponsel miliknya bergetar dan Rosie melihat nama Archie berada di sana.

Tangan Rosie langsung terangkat untuk mematikan layar dan membalikkan ponselnya.

Selama empat hari setelah permintaan Archie untuk pindah ke apartemen pria itu. Rosie memilih menjauhi Archie. Bahkan ia tidak membalas pesan yang dikirimkan pria itu untuknya.

Tak lupa Rosie juga mengunci rumahnya rapat-rapat. Setiap ada bel ataupun ada yang mengetuk pintunya tanpa mengabarinya. Rosie tidak akan membukanya dan berlagak seolah-olah tidak ada orang dirumah.

Selama dua hari ini pria itu tidak menghubunginya ataupun mengirimkan pesan padanya. Hari ini adalah kali pertamanya pria itu menghubunginya kembali

Dan Rosie tidak berniat mengangkatnya sama sekali. Mungkin ini adalah pilihan yang benar.

Married The Perfect HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang