"Astaga! Dia sangat menggemaskan bukan" suara itu terdengar di telinga Rosie ketika ia pertama kali membuka matanya.
Hal pertama yang dilihat adalah ruangan putih dan juga sosok tampan yang terlihat melebarkan senyuman menawannya saat melihatnya tersadar.
"Hai my beautiful wife" bisikan itu terdengar memasuki di telinganya dan terdengar begitu merdu.
Mau tidak mau Rosie tersenyum dan Archie mendekatkan tubuhnya. Memberikan kecupan di bibirnya dengan lembut sebelum mengecup keningnya sekilas.
"Terima kasih" bisikan Archie terdengar kembali dan membuat Rosie mengernyitkan keningnya.
Sebelah tangannya terangkat dan mengusap pipi suaminya itu dengan perlahan. Archie terlihat memejamkan matanya menikmati usapan tersebut.
"Untuk apa hm ?" Tanya Rosie dan Archie membuka matanya.
"Terima kasih telah memberikan jagoan kecil yang begitu luar biasa padaku. Terima kasih telah berjuang untuk melahirkannya"
Perasaan Rosie menghangat mendengar setiap kata yang diucapkan Archie untuknya. Kedua mata suaminya itu terlihat berkaca-kaca dan membuat dada Rosie semakin penuh sesak.
Bukankah pria ini sangat luas biasa ?
Pukul sebelas malam Rosie mengalami kontraksi hebat yang membuat Archie langsung memboyongnya ke rumah sakit terdekat.
Setelah beberapa jam mengalami kontraksi. Pukul tiga pagi bayi kami berdua telah lahir dengan teriakan yang begitu membahana mengalahkan tangisan terharu kedua orang tuanya.
Sejak bayinya lahir Archie memberikan kecupan dan usapan lembut di pipinya. Pria itu memberikan perhatian yang luar biasa padanya.
Archie sudah tidak pernah sungkan untuk mengungkapkan rasa sayangnya pada Rosie. Pria itu selalu berusaha menunjukkan rasa cintanya pada Rosie.
Hal itu kerap kali membuat Rosie memerah dan malu sendiri. Namun tentu saja Rosie merasa bahagia karena hal itu.
Seperti halnya saat ini. Archie lebih fokus padanya daripada menatap kedua orang tuanya yang berada di ruangan ini.
Bahkan Gwen yang berada di ruangan ini juga ikut berdecak dan memutar matanya.
"Permisi, anak kalian lebih butuh perhatian ibunya daripada bapaknya" suara Gwen yang mengusik ketenangan Archie langsung membuat suaminya itu menatap sengit adiknya.
Sedangkan Rosie tertawa melihat kelakuan kakak dan adik yang tidak ada akurnya itu.
Ibu mertuanya terlihat datang menghampirinya dengan menggendong bayi mungil yang berbalut selimutnya yang hangat.
Archie membantunya untuk menempatkan posisi yang nyaman. Sebelum ibu mertuanya memberikan bayinya tersebut ke dalam gendongannya.
Senyuman haru langsung terkembang di wajah Rosie. Begitupun dengan Archie yang ikut terharu melihat kedua orang yang di sayanginya.
Tangan Archie terulur untuk mengusap pipi bayi laki-laki mereka dengan pria itu memberikan kecupan di kening Rosie.
"Bukankah dia terlihat sangat tampan ?" Bisik Archie dan Rosie langsung menyetujuinya.
Bayinya ini terlihat begitu luar biasa dan sangat tampan. Rosie merasakan perasaan hangat yang terasa memenuhi dadanya ketika menatap bayi mungil itu.
Bayinya dan Archie.
"Siapa namanya ? Kakeknya sudah tidak sabar mengetahui namanya" suara Gideon membuat Rosie dan Archie langsung menoleh.
Rosie tersenyum sedangkan Gideon berdehem pelan. Menyiapkan diri untuk mengungkap nama bayi mereka yang telah disiapkan sejak awal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married The Perfect Husband
Romance"Tidurlah denganku lagi" "Brengsek!" Rosie menarik tangannya dengan sekuat tenaga dengan umpatan yang sejak tadi di tajamnya Rosie keluar dari ruangan itu dan mengabaikan langkahnya yang hampir tersandung. Namun gerakkan terus kalah cepat ketika pri...