Chapter 19

6.5K 665 27
                                    

Hai hai hai kalian semua...

Married The Perfect Husband resmi tamat di Karyakarsa yaaa

Etsss tapi tenang aja Ending dan Extra Part aku tetap upload di sini juga kok tapi secara berkala ya

Buat kalian yang udah gak sabar buat baca sekarang yuk bisa mampir buat beli Paketnya.

Harga Paket Baca Duluan Married The Perfect Husband 12 ribu ya guys...

Jadi buat kalian yang udah gak sabar silahkan bisa cusss mampir di sana ya

Dan aku juga mau mengabarkan jika aku bakalan upload short story juga ya

Buat mengisi waktu luang yang sibuk ini wohoho. Jadi mau bikin short story dulu guys.

Semoga kalian di sana tetap baik-baik saja dan bahagia selalu

Big luv, Ififah75

*-*-*

"Bagaimana bisa kau begitu ceroboh. Ini bahkan tidak pernah sampai di mejaku. Kau kubayar untuk memantau semuanya, Benie" suara menggelegar Archie membuat Benie yang berdiri di depan atasnya itu berusaha tidak kabur saat ini juga.

Selama hampir dua Minggu ini Benie harus menyiapkan mental tiap harinya. Untuk menghadapi kemarahan Archie yang bisa meledak kapanpun.

Tanpa perlu ditanyapun Benie cukup tau jika bos besarnya ini tengah memiliki masalah dengan istri tercinta.

Semua pegawai tidak ada yang berani mencari masalah dengan Archie yang mudah naik pitam ini. Bahkan beberapa kolega bisa merasakan aura mencekam yang selalu dibawa oleh Archie kemanapun.

Tidak boleh ada kata gagal ataupun kurang sempurna dari setiap pekerjaan. Semua berlomba-lomba untuk bekerja dengan benar agar tidak mendapat bentakan bos mereka.

"Maaf, Mr. Leviero. Saya akan memastikan semua masalah selesai secepatnya"

Archie menutup map di depannya dan mendorongnya keras sampai berhenti di ujung meja tepat di depan Benie.

"Kuberi dua hari. Jika tidak kunjung selesai jangan harap kau aman" final Archie sebelum mengangkat tangan menyuruh Benie pergi dari ruangannya.

Benie keluar dari ruangan Archie dengan gontai. Bos besarnya itu makin sering mengancam posisi kerjanya saat ini dan Benie harus bekerja lebih baik daripada ekspetasi bosnya itu.

Archie menyandarkan tubuhnya dan menatap laptopnya yang menyala. Menampilkan beberapa laporan dan juga jadwal harian yang tadi pagi di kirimkan Benie.

Semua laporan ini sebenarnya diperuntukkan pekerjaan Minggu depan. Namun Archie menyuruh Benie untuk memberikannya sekarang sebagai alasan untuk Archie tenggelam ke dalam pekerjaannya.

Bohong jika dirinya tidak ingin menjemput istrinya itu saat ini. Archie berusaha menahan diri sekuat mungkin untuk datang dan menemui istrinya itu.

Katakan dirinya egois. Nyatanya Archie hanya kecewa dengan pemikiran Rosie.

Apa yang salah dengan membayar hutang istrinya itu ? Ya mungkin dirinya salah karena melakukan itu tanpa mengatakannya pada Rosie.

Namun Archie jelas tau jika istrinya itu akan menolak bantuannya. Sedangkan Archie juga tidak mungkin membiarkan istrinya itu terus memikirkan hutang yang tak kunjung lunas itu.

Hutang itu juga yang menjadi alasan Rosie menjual dirinya dulu. Archie tidak menyesalinya karena Rosie menjual dirinya untuk membayar hutang.

Jika tidak seperti itu mungkin Archie tidak akan pernah bertemu dengan Rosie saat itu.

Married The Perfect HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang