Rosie mengaduk makanan di depannya dan mengincipinya sesekali. Berharap jika rasanya bisa disuguhkan dan dimakan oleh orang lain.
Dan sepertinya memang tidak ada usaha yang mengkhianati hasil bukan ? Setelah bergelut dengan berbagai menu dan alat dapur masakannya jadi dengan rasa yang bisa dikatakan cukup memuaskan.
Rosie menganggukkan kepalanya beberapa kali dan menaruh sendok yang dibawanya ke tempatnya.
Saat hendak membalikkan badannya sebuah lengan memeluk tubuhnya dari belakang dan membuat tubuh Rosie menegang.
Namun aroma yang dikenalnya membuat tubuh Rosie lebih rileks daripada sebelumnya.
Archie memeluknya dengan erat dengan kepala yang disandarkan di pundak Rosie. Sebelum suara serak pria itu terdengar di telinganya
"Kau meninggalkanku di ranjang" bisik Archie yang membuat Rosie merasakan bulu kuduknya berdiri.
Rosie terkadang benci dengan dirinya sendiri ketika tubuhnya memberikan efek berlebihan jika berhubungan dengan Archie.
Pria itu selalu memberikan efek pada tubuhnya. Bahkan hanya memandang pria itu Rosie bisa merasakan debaran kencang dan kupu-kupu berterbangan di dalam perutnya.
Reaksi itu sama sekali tidak bisa dicegah olehnya. Begitupun saat ini. Archie memeluk tubuhnya dengan erat. Apalagi hembusan napas pria itu terasa di tengkuknya.
"Aku menyiapkan sarapan" jelas Rosie dan suara dengusan terdengar dari Archie.
"Rumah Mommy tidak kekurangan pegawai. Kau tidak perlu ikut menyiapkan" jelas Archie dan Rosie memegang tangan pria itu untuk melepaskan pelukannya.
Berdoa di dalam hati jika tidak ada yang datang dan melihat kondisi mereka saat ini.
Jelas saja Rosie akan merasa malu jika ada yang memergoki mereka.
Rosie meninggalkan ranjang lebih pagi dari biasanya ketika ia terbangun dalam keadaan telanjang di samping pria yang bertitle sebagai suaminya.
Rosie tidak seharusnya malu. Bagaimanapun Rosie sudah beberapa kali tidur di dalam pelukan Archie sebelumnya.
Namun mengingat jika status mereka bukanlah hanya teman ranjang. Hal itu membuat Rosie merasa salah tingkah dan memilih kabur meninggalkan Archie.
Rosie memilih untuk menyiapkan sarapan untuk orang di rumah ini. Walaupun sebenarnya pasti akan ada yang menyiapkan nantinya.
"Ya tapikan aku hanya membantu" ungkap Rosie dan Archie menegakkan badannya.
Dengan mudah pria itu membalikkan badan Rosie dan membuat mereka berdua berdiri berhadapan.
Archie terlihat sangat tampan dengan rambut yang terlihat acak-acakan seperti itu. Tak lupa wajah bangun tidur Archie yang terlihat begitu menggoda.
Pria itu terlihat berkali lipat lebih tampan.
Suaminya...
"Kurasa tugas penting kita saat ini adalah memberikan cu..." Archie melototkan matanya ketika tangan Rosie menutup bibir seksinya dengan sadis.
"Pria mesum" sungut Rosie dan Archie tertawa.
Senyuman mesum jelas terlihat di wajah Archie. Rosie baru menyadari jika Archie sangat mesum dan tidak tau tempat.
Dulu perasaan Archie tidak separah ini.
Archie menarik tangan Rosie dari bibirnya dan tak lupa memberikan kecupan di punggung tangan istrinya.
Hal itu sukses membuat kedua pipi Rosie terasa memanas.
"Kau kan istriku, kurasa tidak masalah mesum padamu" Archie terlihat menarik turunkan alisnya yang membuat Rosie melototkan matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married The Perfect Husband
Romance"Tidurlah denganku lagi" "Brengsek!" Rosie menarik tangannya dengan sekuat tenaga dengan umpatan yang sejak tadi di tajamnya Rosie keluar dari ruangan itu dan mengabaikan langkahnya yang hampir tersandung. Namun gerakkan terus kalah cepat ketika pri...