Sorry for typo
Enjoy this stroy 💕10.00
"WOY WOII.. DIEM RUMAH SAKIT NIH !"
"WEHH BERISIK !!"
Hari ini sesuai arahan April kemarin Alaska beramai-ramai menjenguk ketua mereka yang baru saja sadar sejam yang lalu. Karna anggota Alaska yg sangat banyak sehingga mereka bergantian masuk sedikit-sedikit.
" Gw kirain lu bakal lewat bos " canda Dela yg bersandar di tembok. Dela, wakil ketua Alaska pengganti April saat ini, terkenal dengan powernya yg mengerikan dan kemampuan balapannya yang tidak perlu diragukan lagi
"Pala lu lewat " Ketus Maya sementara yang lain hanya terkekeh melihatnya
"D'Demon gimana ? " Sambungnya
"Amaaann" angguk April tersenyum
"Maksudnya aman apa dulu nih" Curiga Maya melayangkan tatapan introgasinya
"Aman lahh, udah jadi sate bakar" enteng April
"Hmmm...sudah ku dugong" angguk Maya
"Btw...kak salmy gimana van ? " Tanya Maya mengalihkan tatapannya ke Nevan yg lagi sibuk mabar sama Anggota lain
"Aman juga kok, kata dokter bentar sore udah boleh pulang" balas Nevan melirik sekilas
"Terus si Fazilanjing lu apain ? " Kepo Dillah yg lagi mainin selang infus
PLETAK !
"Uhh..apa ? " Ringis Dillah dengan watadosnya
"Jangan lu gituin bangsat selangnya nanti cairannya kagak jalan " Kesal April yg ada disampingnya
"Hehe.." cengir Dillah melepaskan selangnya
"Jadi...van ? " Tanya Dela menatap Nevan
Seketika semua anggota Alaska yg tadi berisik kini senyap dan memfokuskan pandangan mereka ke arah Nevan mantan ketua mereka
"Gue...gue...yah gue habisin lah ,yakali gue biarin idup ,yg ada makin menjadi " gugup Nevan ditatap seperti itu
"Hmmm...baguslah " angguk Maya
"Oh iya kapan lu keluar ?" Celutuk Dela menyomot buah apel di atas meja
"Katanya sih kalau kondisinya udah memungkinkan bisa besok"
"Cepet pulih lo kita harus party ini , GIMANA GESS ? " seru April menatap Anggotanya
"GAASS!!" sahut anggota Alaska
"BERISIK ! BISA DIEM GAK SIH " kesal Nevan menatap tajam membuat yg lain hanya menyengir saja
~~~~~~~
"Gimana ? Udah ada kabar ? " Tanya Cica ke Kabila, ketiganya sedang berada di kantin sekolah saat ini
"Gak ada " balas Kabila lesu , pikirannya sudah jauh melayang
"Gimana kalau kita tanyain om Naratama aja" usul Rani
"Bisa aja kan subuh atau pagi tadi mereka udah pulang tapi karna kecapean jadi gk ada yg ngangkat telfon" sambungnya membuat Cica dan kabila mengangguk setuju
"Bisa jadi, yaudah cepetan telfon " suruh Kabila ke Cica
TUTT..
"Halo ? Iya Cica kenapa nak ? "
"Speaker weh speaker !" Titah Rani
"Eh iya om maaf ganggu " sopan Cica
"It's Okay, ada apa ? "