Sorry for typo
enjoy this story 🥰11.50
Fazila menatap rumahnya, ia menuruti perintah Rani agar pulang ke rumah setelah 2 hari hanya menginap dirumahnya tanpa berniat pulang.apalagi malam ini adalah malam dimana ia akan melawan CH
"Sebenarnya gue ga pernah siap buat ngomong dari hati ke hati sama Pak Naratama" gumamnya
"Hah , semoga beliau udah pergi" Setelah mengunci motornya Fazila pun turun dan masuk ke rumah
Sepi , Fazila tak melihat keberadaan papanya
"Syukurlah , berarti orangnya udah pergi" Fazila berjalan hendak ke kamarnya
"Kemana aja kamu 2 hari ga pulang" Fazila menghentikan langkahnya , ternyata papanya ada di ruang Tengah
"bukan urusan Anda Tuan"
"Saya khawatir Fazila !"
Fazila tersenyum miring
"Tau apa anda tentang rasa khawatir? Bukankah selama ini pun anda tidak perduli ?"
"Saya sibuk Fazila"
"Maka lanjutkan kesibukan Anda Tuan , tak perlu mengkhawatirkan saya"
"Haruskah selalu seperti ini saat bertemu ? Saya lelah Fazila"
"Kalo gitu jangan ketemu , Selama ini pun Anda tak pernah pulang tuan , untuk apa mempersulit diri sendiri"
"Ini juga rumah saya , saya bebas datang ke rumah ini"
"Anda datang ke sini hanya untuk bersenang-senang dengan para jalang bukan ?"
"Jaga ucapan kamu Fazila"
"Baiklah, Tuan Naratama yang terhormat, saya amat paham kalau rumah ini milik anda , tapi tolong saya minta dengan segala kerendahan hati saya, jangan biarkan siapapun masuk ke kamar itu" Fazila menunjuk kamar mamanya
Mata Fazila berkaca kaca mengingat kejadian 2 tahun yang lalu
"Saya, tidak pernah mencampuri urusan anda, apapun yang anda lakukan saya tidak perduli, tapi saya mohon jangan sekali kali mengotori kamar mama saya. Karena bagi saya, kamar itu amat berharga. Di sana banyak kenangan saya dengan mama saya, dan hal itu juga alasan saya untuk tidak pernah meninggalkan rumah ini" ucap Fazila penuh penekanan
"Saya mohon dengan sangat , Tuan"
"Fazila , saya minta maaf , kemarin saya mabuk dan tidak sadar melukaimu dan langsung masuk kesana"
Fazila mengangkat tangannya
"Saya tidak perduli Tuan, anda melakukan itu dengan keadaan sadar pun saya tidak perduli , tapi jangan sekali lagi anda masuk ke kamar itu"
Fazila menghela nafas kasar
"Sebagai seorang anak, Fazila hanya minta itu dari papa"
Fazila langsung bergegas naik ke tangga meninggalkan papanya
"Fazila.."
~~~~~~~
Sementara di Mansion Genandra para bokem saat ini sedang berusaha untuk meyakinkan kedua penjaga galaxy agar mau mengizinkan mereka melakukan taruhan malam ini. Berbagai macam jenis rayuan dan gombalan tingkat buaya sudah mereka keluarkan namun masih saja tak membuahkan hasil. lebih tepatnya sihh hanya Andini saja soalnya Salmy udah mulai luluh.
"Kakak bilang gak yah enggak!"
"Huuuhh..ayolah kak masa gitu sihh, menyangkut harga diri ini "
"Gk peduli..siapa suruh terima" Cuek Andini memilih memainkan Hpnya
