_Ten_

56 25 2
                                    

Sorry for typo
Enjoy this stroy 🍬

Setelah selesai makan siang dikantin kini para CH sudah kembali ke kelas namun tidak dengan Nevan yg masih izin dengan urusan OSIS nya.

"Jadi jika tata ruang pada suatu wilayah itu salah maka akan mempengaruhi penduduk di wilayah tersebut dikarenakan bla bla bla...."

"Hufftt...si Nevan mana sih , pusing ini gw" hela Syahwah memandang malas guru Geografi didepannya

"Ho oh, padahal mapel favoritnya" Celutuk April

"Masalahnya bentar pasti ada tugas nihh and seperti biasa, jawaban dari google pun dianggep salah klu bukan jawaban Nevan" omel Acaa melirik mereka berdua

"Iya bjir rada ngeselin tuh si botak ngasi soal gk ngira-ngira ,kok bisa si Nevan suka ni mapel" heran April

"Namanya juga si paling syinta alam" Ejek Syahwa

PAGHH !!

"Itu yg dibelakang kalau mau cerita silahkan didepan!" Bentak sang Guru melempar penghapus papan tulis menatap tajam ketiganya , inilah dia Si guru Geografi yg paling ditakutin seantero sekolah karna galaknya ngalahin guru BK dan gk beda-bedain murid siapa lagi kalau bukan Pak Tasmira

"Maaf pak.."

"Perhatikan kemari jika tidak silahkan keluar"

"Baik pak" ketiganya hanya bisa menunduk takut

"Sudah! Semuanya kembali fokus!" Titah Pak Tasmira kembali menjelaskan

"Mampus.." kekeh Cica dengan tatapan mengejek

Sementara Acaa hanya mengacungkan jari tengahnya

"F*ck kata gue teh" ucapnya tanpa bersuara

Tok..tok..tok

Ditengah-tengah penjelasan materi tiba-tiba pintu diketuk, semuanya langsung menoleh dan nampaklah Nevan dengan raut khawatir dan almamater yang hanya di pegang.

"Eh? Nevan ? Silahkan masuk nak!" Ramah pak Tasmira

"Eh iya pak, mohon maaf sebelumnya pak" Canggung Nevan saat sudah berada dihadapan Pak Tasmira dan melirik sekilas ke arah April, jangankan April ,satu kelas dibuat bingung dengan kedatangan Nevan yang nampak tergesa-gesa

" ada apa nak?" Tanya Pak Tasmira

"Begini pak , OSIS punya keperluan dengan April dan ini sangat penting pak"
April yg namanya disebut sedikit terkejut

"Harus sekarang ?"

"Iya pak karna ini mendesak" ucapan Nevan lebih terdengar memaksa

"Baiklah silahkan" Balas Pak Tasmira tersenyum ramah

"Terimakasih banyak pak " tunduk Nevan hormat dan memberikan kode ke April agar mengikutinya

Saat sudah diluar Nevan langsung membuka dasinya dan menggulung lengan seragamnya lalu menyandarkan punggungnya ke tembok

"Eh ? Napa lu njir? Muka lu kok pucet kek habis dikejar rentenir"  Heran April

"Gawat" datar Nevan

"Hah ? Gawat kenapa?"

"Fazila"

"Napa dia ? Mati kah ?"

PLAKK

"Adduh..ihh sakit dodol "

"Lagian otak lu" delik Nevan malas

"Yah terus kenapa sama tuh si Kampret ? Terus juga nih ada apa OSIS manggil gue ? Gw mau dilantik jadi ketos kah ?" Cerocos April dengan pertanyaan-pertanyaan tak berbobotnya

𝐏𝐑𝐎𝐌𝐈𝐒𝐄 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang