_Seventeen_

41 22 2
                                    

Sorry for typo
Enjoy this stroy 💕

NGIINGGG !!

"shh.." ringis Nevan memegang matanya yg tiba-tiba perih dan telinganya yg tiba-tiba berdenging

"Van ? Kenapa hey ?" Acaa yg melihatnya langsung khawatir

" April dalam bahaya.."  mata Nevan tiba-tiba memerah

"Van ? Nevan !" Tepuk Acaa menyadari perubahan warna mata adiknya yg menjadi pertanda adanya sesuatu mistik terjadi

"Cepetan kak ! Kak April dalam bahaya" jelas Nevan langsung menarik Acaa

"EERGHH HIHHHI HIIIH...TEMAN-TEMAN MU SANGAT JAHAT" ucap sosok tersebut berjongkok di depan April

"Hah ? "

"AAKUU TAUU SEMUANYA"

"TAAPII TUMBAL TETAP TUMBALL"

Kakek tua itu mengangkat Batang pohon tadi keatas dan bersamaan dengan itu

"Berhenti Kek ! " Datar Nevan yg baru tiba dengan Acaa yg terkejut setengah mati dibelakangnya melihat kakek itu lagi

"KKAUU ? N NEONN ?"

"iya... berhenti kek, Dia saudaraku "

Seketika kakek tua mengerikan itu menurunkan tangannya kembali dan mundur beberapa langkah

"Yang tadi kau ganggu juga Saudaraku kek, mereka tidak salah, yg salah adalah yg baru saja kabur"

Ekspresi dan nada bicara Nevan tidak seperti biasanya , dingin dan datar , berbanding terbalik dengan Nevan yg ceria dan full energi

"KKAKEKK TAUU, KENAPAA KAU TIDAK MINTAA IZINN DULUU NEON"

"maaf kek saya lalai " tunduk Nevan

WHUUSSSS!!!

lingkaran merah yg tadi mengelilingi April seketika hilang dan ia bisa bebas

"BAWAA SAUDARAMU PERGII !!! JANGAN KALIANN KEMBALII LAGII KE SINII ATAUU AKANN ADA KORBANN" setelah mengucapkan itu Sosok kakek tua tersebut Hilang bagaikan ditelan kabut

"Kak ! Lu gapapa ? " Khawatir Nevan ,matanya sudah kembali ke normal dan nada suaranya juga sudah seperti semula

"Gapapa...Van Mere.."

"Iya gue udah tau" potong Nevan membantu April berdiri

"Ayok kita keluar dari sini .."

~~~~~~~

"Astaga Fazila..lu kenapa ?" Kaget Rani saat Juli Cica dan Fazila sudah kembali ke tenda

"Kok bisa luka-luk gini ? Terus dimana yg lain?" Tanya Kabila

"Ck gak usah peduliin mereka ! Mereka gak pantes di perduliin" bentak Cica

"Hah ? Maksud lo "

"Mereka hampir ngebunuh Fazila" datar Juli

"What ? Maksud kalian apa sih lu pada ngomong apa, gak logik bener dah" geleng Rani

"Mereka bertiga udah ngerencanain semua ini demi keselamatan sendiri dengan cara Menggunakan April sebagai awalan ,kalian liatkan luka-luka Fazila ? Itu bukti kemunafikan mereka dan lagi , Fazila hampir mati karna penjaga hutan ini , dan itu semua karna apa ? Karna mereka, andai gue sama Juli lambat ,kita gk tau apa yg bakal terjadi" Jelas Cica membuat keduanya tersentak

"Gak..gak mungkin mereka lakuin itu, buat apa coba" geleng Kabila menutup mulutnya

"Disini kita udah bisa liat mana yg munafik" sambung Cica

"Lu yg munafik ! "

Nevan yg memapah April diikuti Acaa tiba² muncul membuat semuanya menoleh

Fazila, Cica, dan Juli terkejut saat melihatnya, bagaimana bisa April masih hidup

"Pinter banget yahh, hebat banget bikin dramanya... sutradaranya siapa sih" sinis Nevan

"Lain kali..mainnya yg rapi yah" bisik Nevan ke Fazila dan menggores lengannya dengan pisau lipat milik April

"Aargghh"

"Liatkan ! Mereka memang mau nyelakain kita" gertak Cica

"sipaling merasa tersakiti padahal aslinya nyakitin" Ucap Nevan pelan melayangkan tatapan membunuhnya ke Cica

"M maksud lo apa" gugup Cica mengalihkan pandangannya ke samping

"Xixixi...hahh... kalaupun gw ngomong yg sebenarnya pasti kalian juga gak bakal percaya, karna kalian udah duluan ke hasut sama dua iblis ini" bentak Nevan menunjuk Cica dan Fazila

"KAKAK GUE HAMPIR MATI KARNA KALIAN BERDUA BANGSAT !!"

Semuanya tersentak saat mendengar teriakan Nevan

"Haha.. cukup tau... aslinya ternyata kek gini" sinis Nevan memandang remeh ke arah Cica dan Fazila

"Padahal gw emang beneran bisa bunuh kalian berdua loh " Smirk Nevan

Kabila dan Rani dibuat bingung dengan apa yg terjadi, datang-dageng sudah seperti ini

"Kalian semua sebenarnya kenapa sih hah ?" Teriak Rani jengah

"Hmm ? Tanya aja sama sahabat terpercaya kalian itu...Kalian duluan yg nyatain perang ,mulai saat ini jangan pernah nganggep kita sahabat" datar Nevan

"Orang yg ninggalin temannya itu lebih buruk dari sampah..ayok !"

Setelah mengucapkan itu Nevan, April,dan Acaa langsung pergi dari sana dengan tatapan kemarahan yg sangat jelas

"Gak nyangka kak lu bakal semudah itu percaya, tenang aja gw bakal bikin lu kembali , gw yakin sebenernya masih ada sedikit cahaya dihati lu " Ucap Nevan saat melewati Juli

Selepas kepergian ketiganya mereka benar-benar dilanda pikiran negatif

"Gk mungkin banget rasanya mereka lakuin itu , apalagi Fazila yg manggil April duluan" gerutu Kabila

"Gw kenal Nevan, dia gk akan lakuin hal kayak gitu" angguk Rani

"Terserah kalian kalau gk mau percaya.. intinya kita punya bukti" balas Fazila sedikit kesal mengapa April bisa selamat padahal kan mereka semua bisa dalam bahaya jika tidak ada tumbal

"Lebih baik kita juga cepat keluar dari sini sebelum hal buruk terjadi, ini pertama dan terakhir kita kesini" lantang Juli berlalu dari sana diikuti Fazila dan Cica

"Apa mungkin ?" Gumam Kabila sementara Rani tak merespon ia hanya menatap kosong ke depan

Mereka semua akhirnya keluar dari Hutan maut itu dengan keadaan yg terbalik saat mereka datang . Canda tawa lepas , kedamaian dalam persahabatan kini berubah menjadi dendam kusumat tak berujung antar dua pihak.

Hutan dan malam itu menjadi saksi bisu awal mula ketegangan hubungan antara mereka.

Flashback off

𝐏𝐑𝐎𝐌𝐈𝐒𝐄 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang