_Thirtie six_

33 11 1
                                    

Sorry for typo
Enjoy this story 🍬

Solidaritas didasarkan pada prinsip bahwa kita bersedia mempertaruhkan diri untuk melindungi satu sama lain.
.
.
.
.

Ramai. Salah satu tempat perkumpulan besar di ibu kota lebih tepatnya markas besar Alaska dipenuhi kumpulan manusia yang terikat untuk merayakan ulangtahun ALASKA ke-4 tahun. Setiap tahun memang selalu ada acara besar yang di adakan oleh geng besar itu. Seperti tadi sore yang mereka habiskan untuk melakukan gerakan Alaska berbagi, kemudian dilanjutkan dengan party seperti ini, dan yang ikut meramaikan adalah anak-anak Panti di wilayah itu.


"Mantap 4 tahun, jaya persaudaraanku selamanya" ujar Selma hiperbola yang baru saja tiba dengan Dillah, cewek itu lalu bertos ria dengan ketuanya, Maya. "Acara makan-makan lagi kite"

Alaska bagi mereka benar-benar naungan terbaik sepanjang catatan persahabatan yang mereka semua pernah dapatkan, rumah, tempat berbagi, tempat merasakan suka duka, tempat mereka di-anggap, dan tempat yang benar-benar akan berkesan dan mereka rindukan jika masa putih abu-abu telah usai nantinya. ALASKA, sarang dari Pemuda-pemuda bermental baja.

"Udah 4 tahun aja gue kenal lo semua," kata Dela memancing teman-temannya untuk berkelana dengan pikirannya masing-masing.

"Nggak kerasa banget yah? Padahal baru kemarin April ngamuk di lapangan dan nonjok ketua OSIS karena nggak terima kalau Nevan di suruh kerjain Proposal" kata Sukri "Sampai buat sejarah baru sama Bu BK. Tahun yang hebat."

"Kalau masalah ngelawan, April emang pawangnya, totalitas banget."

Dillah berbalik menatap April "Gue sampai shock banget liat lo waktu itu, Pril! Sumpah, mental lo bukan kaleng-kaleng men" cetus Dillah.

"Lo kenapa sih nggak ada takut-takutnya, Pril? Gue aja kadang merinding liat jiwa lo yang kelewat berani" tanya Sukri. Cowok itu mengingat beberapa peristiwa besar yang pernah terjadi di AHS dan April adalah dalang dari semua itu, bahkan jika diperhadapkan dengan Bram setelahnya, ia tidak gentar.

April mengeraskan rahangnya, tidak marah, cuman pembahasan ini cukup sensitif baginya "Buat apa gue melihara rasa takut? Kalau maju dan beraksi lebih terhormat dibandingkan diam agar di sangka emas, tapi malah ngebuat lo di injak-injak"

Itulah Aprilia Genandra, perempuan dengan mental bajanya.

"Jiwa wakil ketua emang beda, pemikiran gue aja nggak pernah sampai situ" simpul Rei

"Gue memang nggak pernah liat ketakutan di mata lo, Kak. Benar-benar cuman tatapan Hunter lo yang buat anak-anak kincep" ujar Nevan mengakui.

"Wakil Ketua terdebest Alaska, 2023" puji Dela lagi. Setelah Nevan, cewek itu juga cukup paham dengan pola pikir April yang arogan. Sesama Wakil ketua Dela juga tahu dengan prinsip sakral cewek itu, Melawan untuk sebuah hak adalah keberanian tak ternilai sehingga tidak heran jika April se-brutal omongannya.

"Waketu Dela juga garang asal lo tahu, gue kira dulu mereka saudara kembar, soalnya sebelas dua belas gitu" jelas Dion, ia selalu ingat peristiwa dimana dirinya hampir di buat babak belur oleh Dela Puspita sari karena masalah Tipe-X.

"Mana ada kembar, Gue cakep, Dela jelek" timpal April seenaknya. Diikuti dengan tawa teman-temannya, namun sepersekian detik redam karena baru inget yang mereka ketawain adalah Wakil ketua Alaska besar.

"Sekate-kate lo sama gue, Pril. Gue buat patah tulang lo" kata Dela mengancam.

"Tuh kan gue bilang garang" ujar Dion.

"Wajah dan omongannya aja yang sok gayaan gitu, hatinya mah bidadari" lanjut Nevan.

"Berisik lo semua" timpal Maya. Cewek itu sejak tadi muak dengan ocehan teman-temannya. "Lo semua harus nyontohin Gue nggak bacot kayak lo semua"

𝐏𝐑𝐎𝐌𝐈𝐒𝐄 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang