_Thirtiet two_

23 11 0
                                    

Sorry for typo
Enjoy this story 🍬

Mereka yang tersenyum bahagia adalah mereka yang terlalu hebat memendam Luka
-
-
-

Pukul 07.00 Pagi

Airlangga High School

Ada yang berbeda kali ini, apa coba? Bukan karena ada idol nyasar yee bukan. Tidak henti-hentinya senyuman kebahagiaan terpatri di wajah ketiga gadis Genandra ini.

"Intinya lu gak boleh banyak mikir dulu, kalaupun bentar ada tugas tenang aja ada gue" Bangga Acaa merangkul Nevan

"Elleh, tapi makasih loh" Senyum Nevan

"Akhirnya partner gue kembali" Ucap April cengar-cengir

Mereka berempat saat ini sedang berada di Koridor sekolah, berjalan santai menuju kelas. Para siswa-siswi dibuat melongo dengan kedatangan salah satu famous sekolah ini setelah kejadian menggemparkan beberapa minggu lalu.

"Itu Nevan kan weh, gak salah liat gue? "

"Aaa akhirnya dia balik lagi"

"Lukanya udah gak terlalu cuy"

"Sukur deh dia udah masuk, nih sekul akhirnya bisa Dihandle lagi"

"Iya cok, pusing atuh OSISnya gak ada Nevan"

Begitulah Kira-kira bisik-bisik yang telinga mereka tangkap sepanjang koridor. Nevan hanya tersenyum ramah seperti biasanya.

Informasi tentang situs web Sekolah yang terbobol dan juga kasus yang menimpa Nevan sudah di umumkan kebenarannya oleh pihak sekolah setelah Bram berhasil mengetahui yang sebenarnya. Para Warga Sekul tentunya bernafas lega dengan fakta yang ada karena memang tidak masuk akal Nevan pelakunya. Sementara untuk pelaku sebenarnya, Bram melarang pihak sekolah memberitahu terlebih dahulu karena kondisi yang masih belum sepenuhnya stabil dan Sekolah yang masih berada di suasana lomba.

"Keknya Fandom lu gak lama ngereog tuh" Lirik Acaa ke samping Nevan

"Haha, biarin lah sesukanya aja" Balas Nevan terkekeh pelan

Mereka bertiga berjalan beriringan didepan sana tanpa menyadari salah satu dari mereka dibelakang sana tatapannya sudah berubah.

"Gue kenapa sih anjir"

BRAK!

"GOOD MORNING EPRIBADEH" Teriak April heboh menggebrak pintu kelasnya

Yang didalam auto kaget dan langsung melirik ke arah pintu. Seketika tatapan mereka berubah dan menjadi cengo bukan main.

"I ini....ini Nevan kan? " Dramatis Elis memegang pundak Acaa dan melirik sedikit ke arah Nevan yang hanya tersenyum

"Bukan....Pak Burhan ini" Malas Acaa

"Serius nyet"

"Lah ellu, pake nanya lagi" Julid Acaa melepaskan tangan Elis dibahunya

𝐏𝐑𝐎𝐌𝐈𝐒𝐄 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang