Lentera Hati Azura (END) TERBIT

prolog

   Pesantren tempat ternyaman, berjuta kenangan. Pesantren adalah sebuah rumah kehidupan. Semua bisa belajar dimana saja, tapi tidak semua orang bisa merasakan nikmatnya hidup di dalam pesantren. Pesantren dengan identitas keislamannya mewarnai perjalanan nusantara. Kisah pesantren selalu berwarna dan bermakna. Menyimpan bermacam cerita, suka, maupun duka.
Menjadi santri adalah anugerah terindah. Suatu kebanggaan adalah menjadi seorang santri.

   Pondok pesantren al-furqan bertempatan di kota bandung, dan dikelilingi pemandangan yang sangat indah. Pondok pesantren al-furqan berdiri pada tahun 1998 yang di pimpin oleh kiai Fadlan Al Mubarok, yang dikaruniai seorang putra bernama Abyan dan seorang putri bernama Hasna. Namun, kedua anaknya sedang menjalankan pendidikan universitas Al-Azhar di mesir. Usia keduanya hanya terpaut dua tahun.
Santriwan dan santriwati pondok pesantren Al-furqan, dikenal sangat ramah tamah. Azura Nafeeza Syakila, nama yang sangat indah. Tidak hanya namanya saja yang indah, melainkan rupanya pun indah. Dihiasi kecantikan yang menawan, putih, dan juga pintar.

   Azura bisa disebut juga sebagai santri primadona. Karena kecantikan dan kepintarannya mampu membuat santriwati iri kepadanya. Terlebih lagi, Azura digemari santriwan. Dengan kepribadian Azura yang rendah hati, dirinya tidak merasa paling tinggi dan hebat. Azura selalu tawadu terhadap sesuatu yang ada dalam dirinya. Gadis cantik, menjadi sosok idaman dengan kepribadiannya yang berakhlak mulia.
Namun, siapa sangka hidupnya akan seberat itu, dengan ujian silih berganti. Hati mana yang akan dia pilih sebagai pendamping hidup dan yang akan menjadi imamnya. Akankan cinta yang ia pilih akan abadi menemaninya, atau hanya singgah sesaat saja.

#writingmarathonwithamp