Bab 26. Pemenang di Hati Azura

185 9 0
                                    

~si cantik bukan milik si tampan.
Tetapi milik si pemberani~


Ketiga sahabatnya merasa senang, dengan jawaban yang Azura berikan kepada Gus Abyan. Jawaban yang sangat tepat, mereka pun setuju jika Azura berjodoh dengan Gus Abyan.
"Aaaaa" jerit Yuri.

"Akhirnya sahabat kita bakal nikah juga!" sambung Yuri.

"Kita setuju kok, Ra," sahut Fani.

"Pokoknya nanti kita yang bakal sebarin undangan pernikahan lo ke temen-temen SMA kita dulu," ujar Fika.

"Belum juga ada pembahasan ke situ. Hari ini cuma obrolan terima lamaran aja, belum bahas sampai sejauh itu," balas Azura.

"Oh gitu, yasudah apapun itu, gue selalu dukung kok," ucap Yuri.

"Ra, kita mau balik ya," ujar Fika dengan bersiap-siap.

"Balik? Gak bakal nginep? Nanti aja pulangnya, biasanya juga nginep atau pulang malam. Emang gak mau magriban dulu di sini?" tanya Azura.

"Hehe, di rumah aja Ra," balas Fika.

"Yaudah hati-hati ya, aku anterin ke depan deh." Azura mengantarnya sampai depan, mereka berpamitan kepadamu Yunita sembari cipika-cipiki.

***

Azan magrib berkumandang, Azura bersiap-siap wudhu dan melaksanakan salat. Dan memanjatkan doa kepada sang pencipta. Didalam do'anya ia meminta petunjuk kepada Allah terhadap keputusan yang ia beri tadi.
Setelahnya, ia melaksanakan salat istikharah terhadap pilihannya. Dan akhirnya dirinya merasa lega.

"Oh iya, aku harus kabarin Nadira," batin Azura, Ia teringat akan pesan Nadira yang memintanya selalu memberitahu hal apapun kepadanya.

"Hallo, Nad" sapa Azura, teleponnya diangkat oleh Nadira.

"Iya, Ra."

"Aku mau ngasih tahu sesuatu," ucap Azura membuat Nadira penasaran.

"Apa itu Ra?

"Gus Abyan."

"Gus Abyan kenapa Ra?"

"Gus Abyan tadi dateng ke sini, ngelamar aku."

"Apa?" Nadira terkejut, ia tidak menyangka nya.

Azura menceritakan dengan panjang lebar, kejadian tadi sore, saat Gus Abyan melamarnya. "Nih, aku jelasin ya..."

Tidak ada sedikitpun yang tidak Azura ceritakan pada Nadira. Ia menceritakan semuanya secara detail. "Sumpah, aku gak nyangka, Ra."

"Jangankan kamu, aku juga nggak nyangka. Berasa mimpi, tapi ini nyata."

"Untungnya kamu Nerima Gus Abyan, sayang banget kalau nolak."

"Tapi kan aku ngga suka sama Gus Abyan."

"Serius? Kamu gak suka? Dikala santri pada suka, kagum, mengincar Gus Abyan, kamu nggak termasuk dari salah satunya?" Nadira keheranan.

"Kan aku bukan mereka. Kamu juga tahu sendiri, aku sukanya sama Fahrul."

"Buka mata kamu, Ra. Ngapain nungguin yang gak pasti, memangnya kamu yakin Fahrul juga ada rasa sama kamu?"

"Kok kamu ngomongnya gitu sih, Nad."

"Sudah ada yang di depan mata, ngapain ngelihat yang belum ada kejelasan."

"Iya Nad, semoga pilihan aku ini gak salah ya."

"Iya, aku dukung kok, Ra. Nanti undang aku ya, pokoknya aku yang jadi Bridesmaids."

"Iya, siap." Kemudian Azura mematikan teleponnya.

Lentera Hati Azura (END) TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang