episode 8

1.1K 70 0
                                    

Haechan pun mengatur napas dan menatap bibi kim. "bibi tadi malam yang bukain pintu buat cowok malem?" ucap haechan menatap bibi kim. Bibi kim hanya tersenyum pada haechan

"iya tuan bibi yang bukain pintu" bibi kim tersenyum.

'apa jangan - jangan bibi liat gue ciumannya?' batin haechan. "bibi liat aku sama cowok itu?" menatap perempuan baruh baya itu.

Semoga, semoga, semoga nggak liat dah, kalau bener liat malu banget bah' pikir haecham.

"iya tuan bibi liat kalian sedang berciuman" pipi haechan merona, sungguh dugaan haechan yang tidak diharapkan sama sekeli.

Haechan membelalakan matanya, ternyata yang dipikirkan haechan benar.

"bibi aku mohon jangan kasih tau mae, apa lagi daddy pasti daddy akan marah besar, jadi tolong jangan kasih tau mereka, bibi tau kan itu bukan aku yang duluan, itu orang main nyosor aja, jadi haechan mohon nya bi, please bantu haechan nya? Jangan kasih tau mae sama daddy" haechan gugup dan terus memohon untuk tidak beri tahu kepada ten dan johnny.

Bibi kim hanya bisa diam tidak merespon yang dibilang haechan. Haechan yang melihat itu hanya diam. 'apa jangan jangan bibi kim udah kasih tau mae sama daddy?' bantinnya. haechan langsung menunduk

Bibi langsung mengelus surai rambut haechan. "iya bibi gak bakal kasih tau tuan dan nyonya, tuan muda gak usah khawatir, bibi bakal jaga rahasia" bibi kim terus mengelus surai haechan dan tersenyum.

Haechan langsung menongak ke arah bibi kim yang terus mengelus rambut haechan yang tersenyum kepada haechan.

"bibi janji?" haechan memberikan kelingking haechan kepada bibi kim.

"iya janji" menerima kelingking haechan. "makasih bi" langsung memeluk bibi kim.

Dari kejauhan ada seseorang melihat haechan dan bibi kim yang sedang berbicara, yang terus menatap kearah mereka. Dia adalah seo ten ibu dari haechan.

'mereka bicara apanya? Sampai haechan sedih gitu? Jadi penasaran apa terjadi sesuatu saat aku tidaknya?' pikirnya. Ten terus menatap mereka yang sedang berpelukan.

Suara ponsel berbunyi. Terdapat seseorang yang menelopon. Ten yang melihat ponselnya bunyi langsung melihat siapa yang menelepon dirinya.

"winwin? tumben dia telepon" ten mengerutkan dahinya.

Ten pun mengangkat telepon yang berbunyi itu.

"halo"

"......."

"baik kok, semua keluarga aku baik dan sehat, gimana keadaan keluarga kamu gimana? Baik, sehat? "

"........"

"iya, nanti aku kasih tau johnny"

"......."

"iya aku juga pikir seperti win"

"......."

"besok malamnya, yaudah nanti aku bawa anak aku"

"......."

"iya, sampai besok malam" ten pun menutup telepon dari winwin. Ten pun masuk kedalam. Disana terdapat johnny dan haechan yang sedang nonton tv.

"loh! kok haechan udah disini aja" ten kaget melihat anaknya.

Tadi ia liat anaknya diluar kenapa udah bersama suaminya. Haechan dan johnny langsung menoleh kearah ten.

"tadi haechan udah samperin mae tapi kayanya mae lagi sibuk teleponan sama orang" ucap haechan

"emang siapa yang telepon kamu?" tanya johnny. "itu winwin telepon aku, udah lama dia gak telepon aku" ten jalan kearah mereka dan duduk disebelah suaminya.

"john, mereka mau kita percepat, dia gak mau anaknya terus terusan nakal yang selalu buat mereka pusing" ucap ten mematap suaminya.

"emang mau kapan mereka bertemu?" tanya johnny tampa menoleh. "besok malam" ten menatap johnny dan menyenggol bahu johnny.

"emang besok malam kalian mau kemana? " haechan sekarang buka suara, dari tadi haechan hanya mendengarkan dan menyimak omongan orang tuanya.

"kita mau ketemu sahabat mae sama daddy" haechan yang mendengar penjelasan itu hanya menganguk.

Ten memyenggol bahu johnny. Johnny yang melihat tingkah istrinya langsung menengok kearah haechan.

Johnny membenarkan duduknya sekarang menjadi tegak, tadi yang semula santai sekarang jadi tegak lurus.

"haechan daddy mau bicara" seketika suara menjadi  berat.

Haechan yang mendengar suara daddy nya langsung membenarkan posisi duduknya, karena haechan tau daddy sedang serius dan mana yang tidak serius.

"iya ada apa dad?" haechan menatap johnny. Johnny menarik napas dan menatap anaknya.

"daddy sama mae udah jodohkan kamu sama anak sahabat daddy dan mae, dan besok malam kamu dan sahabat anak daddy jodohkan" jelasnya johnny. Haechan kaget mendengar penjelasan daddy nya

"kok daddy sama mae main jodoh - jodohin sih!" haechan tidak terima dengan perjodohan.

"haechan tidak mau dijodohin!, dad haechan mohon jangan jodohin haechan, apa yang kurang dari haechan dad, mom?" suara haechan bergetar dan air mata yang mengalir begitu saja tampa persetujuan haechan

~ Bersambung

Lebih Dari Teman (Nahyuck)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang