episode 20

1.2K 59 3
                                    

"renjun!" teriak haechan. Renjun yang merasa kalau dirinya dipanggil terus ia menoleh kearah belakang.

Haechan menghampirinya renjun. "maaf lama tadi suruh guru dulu terus ketoilet, kita ketaman sekolah yuk" haechan tersenyum pada renjun.

Mereka pun berjalan menuju taman sekolah. Mereka pun tiba ditaman sekolah. Mereka duduk ditaman itu. "eh itu bibir lo kenapa?" renjun menatap haechan.

"tuh sijaemin tadi waktu gue mau ke toilet, kita gak sengaja ketemu terus dia tiba tiba ngagetin gue, gue kepentok ujung meja ampe berdarah terus jadi gini terus gue balik kesini" haechan menyadari bekak bibir haechan.

Berusaha menutupi kebohongan yang terjadi tadi, dengan gugup haechan menjawab.

"tuh anak maen kagetin aja, untung cuman kaget, gak sampai keciumkan?" renjun melipatkan tangannya didada. Dengan refleks haechan menggelengkan kepalanya.

Renjun menganguk percaya "oh iya lo lanjutin cerita lo kanya masih ada yang lo sembunyiin dari gue?" renjun menatap haechan tajam

"gak ada yang gue sembunyiin!, gue udah jujur renjun, gue sama jaemin dijodohkan dan langsung tunangan, mae sama daddy kasih tau kalau gue jodohin doang, gue disana marah. Setelah gue pikir-pinkir lagi gue terima, gue terima karena gue mau lupain rasa gue sama jaemin. Tapi tuhan malah menjodohkan gue sama jaemin" ucap haechan menatap langit yang sedikit panas.

"sabar nya chan, semonga saat lo nikah sama dia semonga jaemin bisa mencintai lo" renjun tersenyum. Haechan langsung menatap renjun marah.

"itu gak akan pernah terjadi jun perasaan gue gak bakal bisa terima lagi karena gue udah hilangin rasa gue sama dia" haechan memalingkan wajahnya

"lo harus terima dia lagi chan" ucap renjun tersenyum. "gue bakal usahin, kalau dia nyakitin gue, gue bakal tutup hati gue buat dia" haechan masih menatap langit.

"coba lo bayangin kalau lo diposisi gue dia asik pacaran sama orang lain, terus mereka bermesraan didepan gue, apa lo gak sakit hati? bahkan sampai mereka ciuman, apa itu gak sakit renjun?" haechan menatap renjun dengan wajah kesal dan marah.

"pasti sakit chan, gue bakal nangis dan rasanya pengen hilang dari muka bumi ini" renjun membayangkan kalau dirinya diposisi seperti itu.

"itu yang gue rasakan jun, entahlah gue ngerasa saat didekat jaemin gue gak ngerasa apa apa lagi. Saat jaemin sama pacarnya bermesraan gue biasa aja gak ada cemburu" renjun menganguk setuju.

"HAECHAN!" teriak seseorang dari belakang. Mereka berdua memoleh kebelakang terdapat siswa itu menghampiri mereka berdua yang sedang duduk.

"iya kenapa?" ucap haechan menatap siswa tersebut. "lo dipanggil kepala sekolah disuruh keruangan beliau" jelas siswa tersebut. Haechan pun menganguk, siswa tersebut pergi meninggalkan mereka berdua.

The reel ucapan adalah doa. Karna bohong sama sahabatnya sendiri.

"jun gue kesana dulu, lo kalau mau kekantin duluan nanti gue nyusul" renjun menganguk dan haechan pergi meninggalkan renjun ditaman. Kini haechan berjalan menuju kaspek. Haechan pun tiba didepan pintu kaspek.

Tok

Tok

Tok

Setelah mengetuk tiga kali haechan pun masuk kedalam ruangan itu, haechan tidak lupa menutup pintu tersebut lalu memberi hormat, setelah memberi hormat haechan menghampirinya.

"silahkan duduk haechan" haechan pun duduk dan menghadap kaspeknya.

"jadi gini saya mengumpulkan kalian karena saya mau kalian yang bikin acara ulang tahun sekolah kita-" haechan memotong pembicaraan itu.

"bukannya itu diurus sama anggota osisnya pak?" yang ada disebelah haechan menganguk.

"iya bener itu pak, emang seharus tugas  kaminya pak?" seseorang itu menunjuk dirinya.

"iya emang itu tugas kalain, tapi saya ingin sekolah kita lebih wow dari tahun tahun sebelumnya, saya memanggil kamu haechan tujuan nya adalah untuk buat dekorasi yang bagus, saya di rekomendasi oleh guru kesenian kalau kamu bakat dalam hal itu jadi saya mau kamu bikin sketsa dekorasi yang bagus karna saya akan mengundang donatur sekolah kita"

"saya harap kalian bisa pikirkan dekorasi karena kamu haechan dekorasi kamu bagus jadi saya percaya pada kamu, kalian berdua silahkan pergi" ucap kaspek tersenyum.

'sumpah kaspek nyebelin banget sih, masa gue disuruh mikir sih, gue sekarang lagi gak mau mikir, ini malah dikasih tugas, gue kalau bikin kanya gitu harus gabut dulu baru hasilnya bakal bagus kalau nggak gabut ya nggak bakal bagus yang ada jelek, ini malah di kasih kanya gini, masuk kesenian karna gabut bukan niat ARRGHH!' batin haechan frustrasi.

"kalau gitu kami permisi dulu" haechan dan seorang anak lelaki memberi hormat lalu pergi dari ruangan kaspek itu.

Mereka berdua keluar dari ruangan pak ks tersebut. "kenalin gue ketua osis prak sunghoon, gue dari kelas 3 - 5" sunghoon mengulurkan tangannya.

"gue seo haechan dari kelas 2 - 1" haechan terima uluran tangan sunghoon.

"jadi gimana kita kerjainnya? Mau dimana, waktunya hanya 4 hari lagi" ucap sunghoon.

"WHAT!! 4 hari lagi kak!, ini beneran kak? serius?! " haechan kaget atas ucapan sunghoon. Sunghoon hanya menganguk.

"gini aja, kakak bawa lepto kakak aku bawa table aku, terus kita ketemuan di taman sekolah yang ada mejanya itu gimana? nanti setelah itu baru kita bagi bagi tugas" usulan haechan diterima anggukan oleh sangketua osis.

"kita harus bilang sama guru kita kalau nanti kita gak bisa ikut mata pelajaran mereka" haechan menganguk. Mereka berdua berjalan menuju kantor guru. Kini mereka berada didepan pintu kantor guru.

Tok
Tok
Tok

Sunghoon mengetuk pintu lalu, haechan dan sunghoon masuk.

"permisi bu pak"

mereka semua menoleh kearah mereka. "oh sunghoon sama haechan, ada apa kalian kemari nak?" ucap guru salah satunya.

"saya dengan haechan ingin meminta izin kalau kita berdua tidak akan masuk pelajaran selanjutnya karna saya dan haechan sedang ada tugas dari kepala sekolah, pak kim" jelasnya.
Mereka serempak menganguk. Doyoung menghampiri haechan dan memberikan kertas ulangan tadi.

Haechan yang melihat itu heran 'apa jangan jangan ini kertas ulangan gue, gue belum siap buat bukanya' pikirnya. haechan menatap kearah kertas yang ia pegang.

"makasih pak" mereka berdua keluar dari kantor dan berjalan menuju kelas masing masing.

"kita ketemu ditaman aja" haechan menganguk.

Mereka kini masuk kedalam kelasnya. Haechan berjalan kemeja haechan. Renjun menghampiri kemeja haechan.

"chan gue tunggu, kok lo gak dateng sih" renjun menatap haechan yang sedang mengeluarkan teble dan bekalnya. "lo mau bawa itu kemana? " renjun heran dengan sahabatnya.

"gue lagi disuruh kaspek sama ketua osis, jadi jam pelajaran nanti gue gak bakal ikut belajar jadi lo gak usah izinin gue, guru guru juga tau kalau gue ada rapat, oh iya soal tadi maafnya gue gak nyusul lo kekantin, gue ngerasa bersalah sama lo"

Renjun tersenyum kearah haechan "gue ngerti, jadi lo gak usah merasa bersalah, udah sana nanti rapatnya dimulai lo telat terus dihukum, gue gak mau lo dihukum sama ketua osis yang datar dan dinginya pinta ampun deh!" renjun berkedik ngeri. Haechan pun segera pergi dari ruang kelasnya.

Dan berjalan menuju taman sekolah yang sudah diisi oleh songhoon. Seorang diri, ia pun menendekati sunghoon.

Bersambung~

Lebih Dari Teman (Nahyuck)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang