episode 27

689 58 4
                                    

haechan keluar dari toko tersebut, ia berjalan menjauhi toko yang tadi dia injakkan. Haechan terus berjalan tampa arah yang pasti.

"haechan?"

Haechan menatap kearah depan yang ternyata itu adalah jaemin tunangannya itu. "ngapain lo disini? Mana si berengsek?" tanyanya.

"bukan urusan lo, minggir!" sinisnya.

Jaemin tidak mempedulikan perkataan haechan, ia malah menggenggam tangan haechan dan menarik haechan ke sebuah restoran yang sedikit jauh dari tempat tersebut.

"bisa pelan-pelan nggak sih, jalanya!"

Jaemin hiraukan perkataan haechan memilih terus jalan. Haechan melihat perlakuan seperti itu hanya bisa pasrah saja. Puluhan langkah mereka berjalan, kini mereka telah tiba di restoran tersebut.

Jaemin langsung mengajak masuk kedalam restoran itu. Sebuah pelayan membukakan pintu dan mengarahkan mereka ketempat meja yang kosong.

Mereka pun duduk dan pelayan datang kearah meja mereka dan memberikan daftar menu lestoran mereka "ini menunya, mau pesan apa tuan?"

"biar dia dulu" tunjuknya ke arah haechan.

"saya mau spicy chicken, minumnya lemonade, udah sih itu aja" ucap haechan

"oke kalau anda tuan?" mencatatnya

"saya spaghetti pasta ples chicken minumnya fresh juice, buahnya jangan stroberi, sudah itu saja"

Pelanyan itu pun selesai mencatat pesanan mereka dan mengambil daftar menu. "kalau gitu saya persi dulu tuan, silahkan ditunggu pesanannya" menunduk hormat lalu pergi dari meja makan mereka mengangguk.

Sambil menunggu makanan jaemin menatap haechan. "lo kenapa pulang sendiri?" tanya jaemin. Haechan menatap jaemin dengan tatapan tidak suka. "nggak usah kepo!"

"lo-" ucapan jaemin terpotong oleh pelayan yang datang dengan makanan mereka. "selamat menikmati tuan" ramahnya pelayan.

Haechan segera makan dan jaemin pun ikut makan. "gimana, udah selesai?" haechan hanya berdehem saja. "gak ada rusan lagi lo sam-" ucapanya kembali terpotong.

"lo bisa diem nggak sih jeam, gue lagi makan, gue pengen menikmati makan gue!" kesalnya karna jaemin terus bertanya membuat dirinya kesal dan pusing sendiri.

Jaemin memutar matanya malas. Mereka pun melanjutkan makannya hingga selesai. Setelah selesai jaemin membayarkan makan mereka dan berjalan sambil menarik tangan haechan paksa.

Haechan lagi lagi hanya bisa pasrah yang dilakukan oleh jaemin. Haechan dan jaemin berjalan keluar dari restoran dan berjalan kejalan menunggu taksi.

"ngapain kita disini?" sekarang yang bertanya adalah haechan bukan jaemin lagi.

"nggak bawa mobil" tiga kata yang dikeluarkan sama jaemin, karna terlalu malas. Haechan pun menganguk membenarkan perkataan jaemin.

Beberapa menit mereka berdiri, kini mereka mendapatkan taksi. Mereka langsung masuk. Taksi tersebut Jalan menuju rumah haechan, rumahnya sangatlah jauh. Ditengah perjalanan haechan merasa suntuk karena suasana sangat hening.

Biasanya saat di jalan ia selalu mendengar kan lagu menggunakan aerhpone, tapi sayangnya ia tidak membawa nya jadi sedikit bosan.

Perlahan haechan merasa sangat mengantuk dan mencari posisi nyaman untuk tidur tapi tak bisa. Haechan ingin sandar dibahu jaemin, tapi dia malu dan gengsi nanti di sangka modus.

Diam-diam jaemin peka dengan gerak gerik haechan. Dia tahu cowok itu sudah mengantuk. "kalau ngantuk nih dibahu gue," tepuk jaemin pada bahunya.

"ogah," gengsi haechan.

Lebih Dari Teman (Nahyuck)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang