Jam pulang pun tiba semua para murid berkeliaran keluar sekolah, begitu pula dengan haechan dan renjun yang berjalan keluar dari gedung sekolahnya.
Setibanya di luar sekolah, haechan berhenti di depan gerbang. Suara telakson berbunyi dan melihat mobil warna hitam berjalan menghampiri mereka berdua.
Mereka yang melihat itu mengerutkan dahinya. Seseorang keluar dari mobil nya dan berjalan menghampiri renjun dan haechan.
"pulang"
"kita bawa mobil sendiri" kata renjun.
Jaemin menghiraukan perkataan renjun dan menarik haechan buat masuk kedalam mobilnya. "Apaan sih jeam! Gue sama haechan bawa mobil sendiri, jadi nggak usah maksa orang buat ikut lo!" protesnya. Hechan hanya bisa menoton saja tampa mau ikut campur mereka.
"jun gue nggak pulang sekarang-" perkataan haechan di potong begitu saja.
"maksud lo?" tanya-nya
"gue tadi di suruh buat bantu ngedekor acara sekolah kita"
"nggak ada! itu tugas osis, lo bukan babu yang harus nurut sama mereka!!." ucapnya bantah.
"tapi jun ini kepala sekolahnya yang minta gue buat atur itu acara"
"gue bilang nggak bisa, nya nggak bisa, nggak usah ngeyel, haechan!" teriak renjun. Kenapa sih sahabatnya ini gak mau mendengarkan ucapannya. Jaemin langsung menarik tangan renjun dan membukakan pintunya.
Refleks renjun menahan badannya untuk tidak masuk. "maksud-" jaemin memaksa badan renjun masuk dan mengunci mobilnya dan berjalan ke arah haechan.
"kalau lo nggak di rumah lo, tapi lo nggak ada, gue bakal kasih lo hukuman!" peringatnya.
Yang didalam mobil hanya menggedor kaca mobil. Jaemin tidak peduli hal itu, ia dekati dirinya ke haechan dan memberi kecupan di bibir haechan. Haechan hanya diam tampa mengeluarkan satu patah kata.
Jaemin meninggal haechan yang sedang berdiri itu dan berjalan ke arah mobil dan masuk kedalam mobil dan menjalankan mobilnya meninggal haechan yang berdiam diri.
Haechan menatap kepergian mobil jaemin dan menatap jalan yang sepi itu. Entah kenapa perasaan haechan tidak enak tentang jaemin. Seseorang menepuk bahu haechan dan itu membuat dirinya terkejut loncat.
Haechan langsung menengok kearah belakang dan melihat sunghoon yang berdiri di belakang dirinya. "lo ngapain ngelamun di sini?" tanyanya.
Haechan menggelengkan kepalanya. "kenapa kak?" balik nanya.
"ini gue mau nembak ziya, lo bantuin gue supaya gue sama ziya jadian" ucapnya dan di angguki oleh haechan.
"yaudah tinggal tembak kak ziya-nya, udah deh, jadian" ucapnya enteng.
"bukan kanya Gitu, Haechan!" geramnya.
"maaf kali kak. Udah ah kita bantu yang lain baru aku bantu" ucapnya terkekeh sambil menarik tangan sunghoon.
Sunghoon memutar matanya malas. Ia hanya bisa pasrah kalau haechan ingin membantu nya. Sesampai nya di aula nyaa tempat mereka mendekorasi aula. Ohh iya setiap tahun, sekolah ini kalau sedang berulang tahun pasti ada acara, seperti perlombaan, pesta dance, lomba kreatif antar kelas dan kakak kelas, pertandingan antar sekolah, dan masih banyak lainnya.
Itu sudah umum buat sekolah ini. Jadi kalau ada acara seperti ini membuat semua siswa yang ada disana senang karna ada acara seperti ini setiap tahun. Kita beralih ke mereka.
Semua para anggota osis dan di bantu oleh siswa yang biasa tidak menjabat apa-apa ini, ikut mendekor aula ini. Satu jam mereka mendekor tapi baru setengahnya yang beres. Itu membuat semua lelah.
Disela kegiatannya, haechan pergi dari aula secara diam-diam. Haechan pergi kesebuah taman yang sepi sekali. Sebernya haechan tidak berani ke taman malam malam, tapi dia udah janji buat bantu sunghoon buat jadian.
Dengan keberanian yang haechan punya, haechan langsung menyusun bunga tabur, lilin, bunga mawar yang di bentuk love, lampu.
Nanti kalau mereka jalan kearah yang haechan tentukan, lilin itu nyala secara perlahan dan disaat mereka udah ditengah-tengah love itu sesuatu akan menyala.
Setelah semua selesai haechan langsung menatap kesekeliling dan menarik napas lega. Akhirnya selesai juga tugas nya.
Oke sekarang kita chat ka sunghoon' batinnya.
Chat haechan tidak kunjung dibales sama sunghoon. Ck! Cape - cape gue bikin, nggak ada hasilnya. Nggak dibaca lagi chat gue!' kesalnya.Tak lama notifikasi ponsel haechan berdering, buru buru haechan mengecek handhpone nya. Dan sebuah nomor whatsapp yang tidak di ketahui.
"nomor siapa nih" gumannya
Haechan membuka rum chat nya dan sebuah foto yang tidak asing. Setelah melihat foto itu dengan jelas, tangan haechan seketika bergetar, dan tak lama ponsel haechan terjatuh.
Haechan menutup mulutnya tak percaya. Sebuah air jernih menetes keluar ke pipi haechan. Nggak mungkin, pasti gue salah liat, nggak, nggak, nggak, gue pasti, salah liat, itu nggak bener' pikirnya yang terus air itu menetes keluar dari matanya.
Bersambung ~
KAMU SEDANG MEMBACA
Lebih Dari Teman (Nahyuck)✔
Fanfictionkisah cinta seorang pria yang mengenaskan hingga berujung dia dijodohkan oleh kedua orangtuanya "ini bekelnya jangan lupa dimakan nya" "nih buat lo gue udah kenyang" "kapan lo anggap gue" "apa gue terima aja perjodohan ini, dari pada gue gak sakit t...