Jeno dan semua teman temanya menatap jaemin yang masih terdiam sama sekali tidak bergerak.
"dia kenapa? gak biasanya kanya gitu" ucap jisung menatap kearah jaemin. "kita samperin dia, kita tanya" mereka pun menghampiri jaemin.
"woi jaemin!" teriak mark. Jaemin tersadar dari lamunannya dan menoleh kebelakang mereka dengan wajah datar dan dingin.
Jaemin berjalan masuk kedalam kelasnya. semua terheran heran. tampa berpikir lagi mereka berjalan menuju kedalam kelasnya.
Jaemin berjalan menuju mejanya yang terdapat haechan yang sedang membaca buku dengan hadponenya.
Jaemin duduk dan menyimpan tasnya. Jaemin menatap sekilas kearah haechan. Bel pun berbunyi mata pelajaran dimulai.
"selamat pagi semua" seorang guru masuk kedalam kelas dan menyapanya.
"pagi pak doy" ucap serempak siswa semua.
"oke hari ini kita ada ulangan harian jadi bapak harap kalian semua mendapatkan nilai yang tinggi, oke mari kita mulai, ketua bagikan lembaran kertas ini dan bapak harap kalian tidak ada yang meyontek satu sama lain, kalian mengerti " jelasnya pak doyoung.
"iya pak" serempek siswa semua.
"silahkan kerjakan, waktu kalian 90 menit" ucap pak doyoung. Semua kertas ulangan fisika telah dibagikan kepada semua siswa.
'semonga tahun ini nilai gue bagus dari sebelumnya, tuhan semongan ulangan fisikaku tinggi' batin haechan. Haechan pun mengerjakan ulangan.
Semua siswa tenang tidak ada yang menyontek atau berisik, semua fokus pada ulangan mereka semua. Doyoung yang melihat itu tersenyum karena tidak ada yang meyontek atau berisik sama sekali.
Tahun lalu mereka sangat berisik dan meyontek dan banyak yang mendapat hukuman karena berisik dan ketahuan, kecuali jaemin dan mark orang yang tidak kena hukuman sama sekali.
Kemana jeno jisung dan chenle, mereka bertiga beda kelas, kelas mereka cuman terhalang tangga lantai ke atas.
Haechan orang yang pernah mendapatkan nilai jelek. Doyoung memohon semonga semua murid bisa menyelesaikan dengan baik.
Setelah beberapa menit mereka mengerjakan ada seseorang yang telah selesai yaitu jaemin. Yap jaemin telah menyelesaikan ulangannya dan memberikan kertasnya kepada doyoung.
"ini pak" memberikan lembaran kertasnya.
"kamu boleh keluar" jaemin menganguk. Jaemin berjalan menuju meja dan membersihkan alat tulisnya.
Haechan bangkit dari tempat duduk, haechan melihat lembaran kertasnya takut ada yang kelewat, selesai memerisak kertasnya haechan berjalan kearah doyoung.
"ini pak" memberikan kertasnya.
"semonga kamu ada kemajuan haechan" ucap doyoung tersenyum. Haechan hanya tersenyum dan menganguk. 'semonga ada peningkatan' batin haechan. Haechan berjalan menuju kemejanya.
Haechan membereskan alat tulis dan berjalan keluar kelas. Saat hendak keluar haechan membalikan badannya dan mengarah kearah renjun.
"semangat renjun" bisiknya tampa ada suaranya. Renjun tersenyum, kini renjun semangat untuk mengerjakan ulangannya karena telah diberi semangat oleh sahabatnya.
Haechan keluar kelas, saat hendak pergi seseorang memengan tangannya dan menariknya pergi.
"jaem sakit, pelan pelan jalannya" haechan meringis kesakitan karena jaemin memengan tangan haechan dengan kuat.
Jaemin dan haechan kini berada di halaman belakang sekolah yang jarang sekali ada yang mengunjungi taman halaman belakang sekolah.
"aw sakit jeam" melepas cengkraman jaemin. Haechan melihat pergelangan tangannya memerah karena jaemin. Tampa babibu jaemin langsung menempelkan bibir jaemin kehaechan. Haechan terkejut atas tindakan jaemin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lebih Dari Teman (Nahyuck)✔
Fanfickisah cinta seorang pria yang mengenaskan hingga berujung dia dijodohkan oleh kedua orangtuanya "ini bekelnya jangan lupa dimakan nya" "nih buat lo gue udah kenyang" "kapan lo anggap gue" "apa gue terima aja perjodohan ini, dari pada gue gak sakit t...