episode 16

973 61 4
                                    

Tring

Suara dering ponsel haechan berbunyi. Haechan dan jaemin masih tidur dengan berpelukan. Haechan membuka mata dan mengambil ponselnya. Haechan melepas pelukan itu dengan pelan pelan.

Setelah berhasil melepas pelukan dari jaemin. "jam berapa sekaran?" haechan mengucek matanya dan mengecek handhpone.

Jam menunjukan 05.26 . Haechan berjalan menuju kamar mandi. Saat haechan ingin kekamar mandi, ia tidak sengaja melihat seragam dan tas.

'apa semalam dia mengambil seragam dan tasku? ' batin haechan. Haechan membawa seragamnya, haechan pun masuk kamar mandi. Beberapa menit haechan keluar dengan seragamnya.

"gue bikin sarapan dulu tapi si jaemin mau makan masakan gue gak nya?" haechan terdiam sejenak, berpikir. Tampa berpikir lama haechan keluar dari kamar jaemin dan pergi kedapur.

Saat tiba didapur, haechan membuka kulkas besarnya yang begitu canggih. Haechan melihat stok makanan yang ada didalam kulkas, saat haechan melihat bahan bahan yang ada dikulkas haechan segera mengeluarkan.

Mau dia makan atau tidak, itu bukan urusan ku karena aku sudah memasakkan makanan buat perutnya' pikirnya.

Haechan mulai memasak di dapur. Kini dikamar masih ada yang tidur, Jaemin masih tidur. Nada dring jam berbunyi, jaemin mematikan dan meragap tanganya kearah samping.

Jaemin langsung membuka matanya dan menoleh kearah samping. Jaemin bangkit dari tidurnya.

"apa gue mimpi? kenapa gue ngerasa kalau haechan ada dikamar gue. Apa kebawa mimpi?" guman jaemin dan bangit dari tempat tidur dan menuju kamar mandi.

Selesai jaemin mandi, jaemin berjalan menuju kewalk in closet. Jaemin sekarang kini siap dengan seragam rapi dan rambut yang sedikit berantakan.

Jaemin jalan keluar dari kamar dan menggendong tasnya sebelah bahu kanannya.

Jaemin berjalan menuju dapur yang otomatis mengarah ke kulkasnya. Jaemin membuka pintu kulkas dan mengambil sebotol minuman dingin.

Jaemin tidak sadar kalau didapurnya ada seseorang yang sedang memasak dan menatapnya, jaemin menutup pintu kulkas dan membuka botol itu.

Saat hendak jaemin ingin minum air dingin itu, seseorang mencengahnya yang ingin minum.

"kalau mau minum tuh air biasa aja atau air hangat bukan air dingin, nanti sakit perut. Jangan dibiasakan minum yang dingin dulu, yang harus dibiasakan itu air putih."

haechan mengambil botol tersebut dan memberikan gelas dengan air biasa.

Jaemin terdiam saat haechan tiba tiba datang. 'kok ada haechan disini?, apa gue masih mimpi, gak mungkin' jaemin menggelengkan kepalanya. Haechan yang melihat tingkah laku jaemin terheran heran.

"woi! jaemin kenapa lo?" haechan menatap jaemin yang masih terdiam. Jaemin berjalan menuju haechan, jaemin mencium haechan. Haechan membelakkan matanya saat tiba - tiba jaemin mecium dirinya.

Haechan bisa merasakan ciuman dengan lembut. Haechan masih memengan gelasnya. Haechan menepuk dada jaemin. Jaemin yang menyadari kalau haechan kehabisan nafas.

haechan segera mengambil nafas banyak banyak. "nih minum jangan air dingin nanti sakit lo perut" haechan memberikan gelasnya kepada jaemin. Haechan berjalan ke arah kompor.

Selesai haechan masak, haechan berjalan menuju meja makan terdapat jaemin yang sedang main handpone.

Haechan memdekati dan meletakan makanan kemeja makan. Haechan duduk dan mengambil makanannya.

Jaemin yang menyadari kalau haechan sudah lebih dulu makan dari pada dirinya sebagai tuan arpatemen. Jaemin menatap haechan. Haechan yang merasa ditatap langsung menoleh kearah jaemin.

"ngapain lo natap gue?, lo gak mau makan? Apa nggak suka, ohhh iyaaa gue baru inget kalau lo gak suka masakan gue, oh iya masakan guekan sampah!, makanannya dibuang ketong sampah upss keceplosan!" sinis haechan pada jaemin.

Jaemin merasa kalau haechan sedang menyidirnya. Jaemin diam tidak membalas perkataan haechan itu. Jaemin segeran mengambil nasi dan lauknya dan segera makan sarapan itu.

"nggak usah GR!, gue terpaksa makan masakan lo ini, paling juga nggak enak ni makanan, bikin sakit perut aja" sambil menyuapkan makanan kedalam mulutnya.

"bilang aja kali kalau lapar!"

Jaemin memutarkan matanya malas, kenapa sih ni anak, kenapa harus dia yang jadi tunangan gue,kan banyak cowok lain selain dia, kenapa coba harus dia, why? Apakah di dunia ini hanya dia saja yang jadi jodoh gue, ck!' batin. jaemin makan dengan muka kesalnya itu. Haechan menatap sekilas kearah jaemin dan melanjutkan makannya.

~ bersambung

Lebih Dari Teman (Nahyuck)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang