episode 14

1.1K 72 2
                                    

Haechan kaget sekagetnya karena jaemin melajukan mobil dengan kecepatan tinggi. Itu melanggar hukum lalulintas.

"jaemin lo kalau mau mati gak usah ajak gue, gue mau masih hidup, gue pengen nikah sama suami gue nanti, jadi jangan ngajak gue mati nanti suami gue sama siapa asu!" teriak haechan. Jaemin menghiraukan perkataan haechan.

Sampailah mereka disebuah arpatemen jaemin memberhentikan mobilnya dan keluar dari mobil sebari membanting pintu dengan kasar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sampailah mereka disebuah arpatemen jaemin memberhentikan mobilnya dan keluar dari mobil sebari membanting pintu dengan kasar. Haechan yang Melihat itu kaget. '

'kenapa jaemin bawa gue kearpatemen?' batin haechan. Melihat jaemin jalan menuju pintu mobilnya dan membuka pintu itu.

Lalu jaemin mengendong haechan ala brindal style dan membanting pintu dengan kasar tak lupa jaemin menguci mobilnya dan berjalan menuju gedung arpatemen.

Haechan mengalukan tanganya keleher jaemin. "jeam turunin gue please, gue mau pulang, gue mau istirahat gue cape dengan drama ini jadi tolong lepaskan gue, gue mau pulang" haechan.

Mereka masuk lif dan pintu lif tertutup. Beberapa menit kemudian pintu lif terbuka. Jaemin menuju pintu arpatemen.

Sampai dipintu arpatemen, jaemin membuka pintu tersebut, mereka pun masuk kedalam jaemin tidak lupa menutup pintu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sampai dipintu arpatemen, jaemin membuka pintu tersebut, mereka pun masuk kedalam jaemin tidak lupa menutup pintu.

Jaemin membawa haechan kekamar, lalu menidurkan haechan dikasurnya. Haechan hanya bisa diam tidak berkutik sama sekali.

"lo gak usah kemana mana, gue mandi dulu, kalau lo sampai kabur, gue pastikan lo gak bisa jalan selama beberapa hari!" jaemin pergi dari hadapan haechan.

Dan pergi kekamar mandi. Haechan hanya diam, lalu membenarkan posisi duduknya lalu berdiri melihat sekitar kamar.

Haechan memuputar melihat kamar yang begitu elegan begah dengan warna putih, abu - abu dan hitam, dengan dihiasi lampu tidur.

Haechan terus berputar mengelilingi kamar dan melihat poto poto yang dipajang poto keluarga dan jaemin sendiri, tapi ada satu poto tertutup oleh kain putih, yang membuat haechan penasaran.

Ingin sekali haechan mendekati dan menyentuh, tetapi ada seseorang yang memeluk dirinya dari belakang

"sedang apa? hmm" ucap jaemin. Haechan kaget atas kedatangan jaemin. "bikin kaget aja" mengusap dada.

"jeam" panggil haechan. Jaemin hanya berdeham. "yang ditutup di... " haechan menjeda tidak melanjutkan bicaranya.

Jaemin terus mendengus dileher haechan. "yang ditutup kenapa?hmm" tanya jaemin, haechan langsung menggelengkan kepalanya.

"jeam gue mau pulang nanti daddy sama mae cari gue, jadi gue mohon lepasin gue" haechan memandan jendela kaca yang terlihat dirinya dipeluk jaemin.

"menginaplah sehari disini haechan. temani gue tidur please, sehari aja haechan tidak lebih, selebihnya kau bebas mau tidur dimana dan dengan siapa? "

jaemin mempererat pelukan itu
Haechan menghela napa kasar lalu menganguk.

"gue udah kasih tau tante ten sama om johnny, gue juga udah kasih orang tua gue jadi gak usah khawatir" jelasnya jaemin.

"besok kita sekolah, terus baju seragam sama tas gue gimana? " masih dengan posisi sama.

"tenang gue suruh suruhan ayah buat bawa baju dan seragam lo" jaemin melepas pelukan dan membalikan badan haechan.

Mereka sekarang saling berhadapan. Jaemin terus menatap wajah haechan. Jaemin tertuju pada bibir merah dan sedikit bengkak atas kejadian tadi. Jaemin mendekati wajahnya dengan haechan.

Jaemin mendekati benda kenyal ke benda kenyal haechan. Jaemin dan haechan kini sedang berciuman.

Haechan tidak membalas ciuman itu. Ciuman itu sangat lembut tidak seperti malam tadi restoran dan di mobil yang begitu agresif tapi ciuman ini begitu lembut.

Membuat haechan membalas ciuman itu, jaemin yang merasakan kalau ciuman itu dibalas oleh haechan tampa ada paksaan dari dirinya. Mereka pun berciuman sangat lama hingga lupa waktu.

Setelah ciuman itu begitu lama, hingga mereka melepaskan ciuman itu satu sama lain. Kini mereka sedang mengatur napas mereka masing masing. "jaemin gue boleh pinjam bajumu?" ucap haechan memastikan.

jaemin mengangukkan kepala dan mengarahkan kepala kearah ruangan walk in closet. Haechan segera pergi kekamar mandi dan meninggalkan jaemin yang berdiri sendiri. Jaemin meraih handhpone disaku celana.

"......."

"hmm, kalian bawa baju seragam haechan dan tasnya jangan lupa buku pelajarannya kalian ambil dikediaman seo johnny"

"......."

"itu saja, malam ini kalian harus bawa ke depan gedung arpatemen saya mengerti kalian"

"......."

Jaemin mematikan telepon. Dan berjalan menuju kearah kasur, jaemin duduk kasur sambil memaikan ponselnya.

******

Haechan masih dengan aktivitasnya yaitu masih mandi belum keluar dari badtubnya.

"kenapa jaemin jadi seperti ini, bukannya ini yang dia mau menjauh dari gue"

"tapi kenapa sekarang jaemin jadi seperti ini kanya orang tidak mau berpisah, Sikap jaemin sangat tsundere" haechan mengingat kejadian dulu dan sekarang.

"dulu dia selalu nolak tapi sekarang jaemin selalu berada disampingku bahkan dia mengambil first kiss gue,

terus saat lucas cium pipi gue, jaemin kanya marah banget bahkan mukanya aja merah gitu, masa iya dia suka gue, gak gak gak! dia kan udah ada pacarnya, haechan lo mikir apa sih itu gak bakal terjadi, jadi lo harus terima kenyataan, haechan!" berbicara pada diri haechan sendiri.

"tapi ini sangat aneh sekali, tiba tiba jaemin berubah jadi baik gini sama gue, perasaan gue jadi nggak enak, pasti ada sesuatu" haechan terus mengoceh sendiri karena aneh, dengan sikap jaemin yang berubah drastis begitu.

~ bersambung

Lebih Dari Teman (Nahyuck)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang