episode 10

1.1K 65 2
                                    

Saat sampai diruang keluarga, melihat kedua orang tuanya sedang berpelukan, haechan melihat ten sedang menagis dipelukan johnny.

Haechan menghampiri mereka. Haechan langsung duduk disebelah ten. "mae ....  Daddy" ucap sambil menunduk kepala.

Mereka berdua bernoleh kearah haechan. Ten yang mendengar suara anaknya langsung memeluk haechan. "channie maafin mae sama daddy semua ini salah kami berdua, kamu bisa mem- " ucapan terpotong.

"haechan terima perjodohan ini mae, maaf buat yang tadi haechan tidak bermaksud seperti itu haechan terbawa emosi" membalas pelukkan ten. Ten yang mendengar suara anaknya langsung melepas pelukan nya.

"sayang kamu bisa batalkan perjodohan ini, sayang mae gak mau maksa kamu buat terima perjodohan ini" haechan langsung mengelengkan.

"ini sudah keputusan haechan mae, haechan akan terima perjodohan ini" menarik tangan ten dan menggengam tangan ten.

"makasih sayang" ten kembali memeluk haechan. "iya mae sama sama" membalas pelukan ten. Johnny yang mendengar itu ikut bahagia.

Suara handhpone berdering. Suara itu berasal dari ponsel ten. Semua beralih keponsel ten. Ten pun melihat siapa yang menelopon ten.

"siapa mae? " tanya haechan.

"sahabat mae tante winwin" ten heran kenapa winwin kembali meneleponnya. Ten pun mengankat telepon Lalu dispikerkan.

"halo win, kenapa?"

"ten aku mau pertemuan besok malam, kita dibatalkan!"

"loh kenapa? "

"aku mau pertemuan perjodohan anak kita malam sekarang!"

Semua terkejut, kenapa winwin tiba tiba minta pertemuan malam ini?.

"halo ten, ten, ten gimana? "

Ten pun menatap haechan. Haechan yang di tatap ten pun menganguk.

"oke aku sama suami dan anak aku akan datang"

"yasudah sampai nanti disana, nanti aku serlok lokasinya" mematikan telepon.

"Gimana sayang, kamu mau? " ucap ten memastikan. Haechan hanya tersenyum dan menganguk "iya mae haechan mau, kalau gitu haechan siap siap dulu" bangkit dari duduknya.

Semonga dengan perjodohan ini aku bisa melupakan seseorang yang ku cintai, semonga diriku melupakan mu na jaemin' batin haechan

*****

"jaemin pulang" jaemin jalan menuju kamarnya. "habis dari mana jeam?" ucap seseorang.

"aku habis joging pagi ditaman kota" orang itu menganguk. "eh jeam udah pulang kamu" datang dari dapur.

"iya bund aku udah pulang, yah, bun jaemin keatas dulu mau mandi gerah habis joging" jaemin berjalan menuju lif

Pintu lif pun terbuka, jaemin keluar dari lif berjalan menuju kamarnya. Jaemin langsung membuka pintunya dan masuk untuk mandi. Selesai mandi jaemin menuju walk in closetnya.

Jaemin berpakaian kaos oblon pendek dan celana panjang dengan rambut basah. Jeamin berjalan menuju tempat belajar sambil mengosok rambutnya dengan handuk. Handhpone jaemin berdering. Seseorang menelepon jaemin.

"........."

"iya nanti aku jemput tunggu aku sayang, iya nanti aku beliin buat kamu jadi tunggu oke"

"........."

"iya aku jemput kamu di apartemen sayang aku juga kangen Kamu" jaemin tersenyum mendengar suara yang seseorang.

"........"

"iya daah, i love you too" mematikan telepon seseorang. Jaemin bangkit dan bersiap untuk menjemput seseorang. Tapi hendak bangkit jaemin mendapatkan notifikasi pesan dari seseorang.

Whatsapp
J

eno

Jeam ada anak anak lagi ngumpul ada dimension gue. Anak anak mau lo ada juga. Lo bisa kesini? Gue tunggu lo dimonsion gue.
17.35

Jaemin yang membaca pesan dari jeno hanya mendengus. Jaemin jalan menganti pakaiannya. Selesai mengganti pakaiannya jaemin berjalan keluar dan mengambil kunci mobilnya dan berjalan menuju lif.

Pintu lif pun dibuka, jaemin masuk dan pintu pun tertutup. Jaemin menekan tobol lif dan menuju lantai bawah yaitu lantai pertama. Setelah menekan tombol tersebut lif.

Lif pun terbuka berjalan menuju pintu utama.

Seseorang berdeham cukup keras. Membuat jaemin melirik kearah suara tadi. Jaemin langsung menoleh dan mendapatkan orang tuanya sedang menatapnya.

"jaem ayah mau berbicara ini sangat penting!" tatapnya dengan serius dan suara beratnya.

Jaemin yang mendengar perkataan ayahnya langsung menghampirinya dan ikut duduk serta berhadapan dengan kepala keluarga.

"ada apa ayah?" setelah melontarkan pertanyaan jaemin diam menunggu jawaban dari kepala keluarga.

Yuta sikepala keluarga menghela napas lalu baru ia berbicara "ayah sama bunda udah jodohkan kamu dengan sahabat ayah" jaemin kaget, jaemin bangkit dari duduk dan menatap ayahnya

"ayah sama bunda jodohin aku sama anak sahabat ayah!, jaemin gak bisa terima PERJODOHAN ini, jaemin batal kan, nggak  habis pikir jaemin dengan pola pikir ayah sama bunda, yah, bund jaemin masih muda, jaemin masih ingin kejar mimpi jaemin dan mencari seseorang yang pas buat jaemin bukan dengan cara di jodohkan" jeda jaemin lalu melanjutkan kembali.

"pokoknya jaemin nggak Tenerima Penolakan tetap perjodohan dibatalkan!!" jaemin emosi dengan kedua orang tua jaemin dan menekan perkataan perjodohan dan di akhir katanya.

Enak saja mereka menjodohkan dirinya dengan anak sahabatnya, jaemin ingin merasakan masa - masa yang di kenang, pokoknya masa masa mudah yang tak terlupakan sebelum masa tua datang.

Jaemin gak mau masa mudanya dihadiahi oleh rumah tangga, yang menurut dia itu akan menjadi beban buat dirinya pikir jaemin seperti itu.

Apaan sih jodoh-jodohin emang nya ayah sama bunda nikah karna jodoh, enggak kan karna saling cinta, lah ini gue malah harus nikah sama orang yang nggak gue cintai, awas aja sampai nanti pernikahan gue bakal gue siksa tuh bocah seperti dineraka, awas lo yang mau jadi istri gue. Nggak sudi gue nganggep dia jadi istri gue. Astaga harusnya mereka sadar! umur gue MUDA!  Ingat itu' jaemin terus berantem dengan pikiran dan batinnya.

Ini bukan jaemin Inginkan, jaemin ingin hidup bebas tampa ada kekangan dari mereka berdua, sungguh menjadi masalah baru dalam pikiran dia.  Jaemin menatap kedua orang tuanya marah dan emosi, muka jaemin sekarang sudah memerah.
"jeam please terima perjodohan ini sayang, demi kebaikan kamu sayang" winwin bangkit duduknya mendekati sang putranya.

"IYA ITU DEMI KEBAIKAN BAGI KALIAN BUKAN KEBAIKAN BAGI DIRIKU!" jaemin emosi.

Yuta yang mendengar nada bicara jaemin tinggi membuat yuta murka karna itu tidak sopan.
"NAKAMOTO JAEMIN TURUNKAN NADA BICARAMU DENGANG ORANG TUAMU!!" yuta bangkit dari duduknya sambil menunjuk tangannya ke arah muka jaemin.Yuta sangat marah dengan jaemin.

Winwin yang melihat situasi yang tidak kondusif melerai situasi ini. "gini aja gimana kalau jaemin kamu bisa terima atau tidak setelah melihat orang itu oke, sekarang kamu ikut kami ketemu sahabat kami gimana jaemin?, kami tidak pernah meminta apa -  apa dari dirimu jaemin permintaan kamu kami turuti sekarang tolong turuti permintaan bunda sama ayah sayang" winwin menatap jaemin dengan penuh harapan
Jaemin permikirkan perkataan winwin barusan.

Jaemin terdiam, memang benar orang tua nya selalu menuruti permintaan dirinya tapi giliran orang tuanya meminta permintaan dari dirinya. Dirinya malah menolak permintaan orang tuanya.

"oke jaemin terima perjodohan ini dengan syarat jaemin yang akan memutuskan terima atau tidaknya" jaemin terpaksa menerima perjodohan ini.

"yasudah kamu jangan kemana mana kami persiap siap dulu" menepuk pundak jaemin.

~bersambung

Lebih Dari Teman (Nahyuck)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang