Haechan menyelesaikan tugasnya yang diberikan oleh sunghoon. Dia meminjam buku catatan temannya dan langsung menyalin catatan itu.
Brak
Pintu kelas dibuka secara paksa oleh renjun. Haechan menatap sekilas kearah renjun dan melanjutkan mencatatnya. Dengan napas terenggah - enggah, renjun menghampiri haechan.
"tega lo ninggalin gue!." ucapnya dengan napas yang tidak beraturan.
"cepet lo catat!, gue mau hampir beres" katanya.
"ihhh! Tungguin gue" rengeknya.
"yaudah, cepetan, jangan banyak bacot!"
Dengan segera renjun mengambil buku dan pulpen dan langsung mencatatnya dengan cepet. 20 menit, mereka sudah menyelesaikan tugasnya.
"ahhh! Tangan gue pegel banget!" ucapnya sambil mengistirahatkan tanganya dan tubuhnya. Haechan berdiri sambil membawa bukunya dan buku renjun.
"lo istirahat aja disini, biar gue yang kasih buku ini, ke, kak sunghoon" katanya. Renjun menggelengkan kepalanya.
"jangan, kita bareng aja"
"nggak, lo sini aja, biar gue aja, oke bye" meninggalkan renjun dikelasnya. Haechan berjalan di koridor yang sangat banyak siswa siswi yang sedang beristirahat. Kini haechan sudah berada di depan ruang osis.
Tok tok tok
Haechan mengetuk pintunya tiga kali dan masuk kedalam ruangan itu. "permisi kak, gue mau mengumpulkan tugas tadi" ucapnya sambil membungkuk hormat.
Sunghoon yang mendengar itu langsung mengalihkan pandangannya ke arah haechan yang sepertinya cape. "bawa sini buku nya" perintahnya.
Haechan dengan segera memberikan bukunya dan duduk di samping sunghoon dan sunghoon langsung memeriksa hasil memcatatnya dan memberikan kembali buku tersebut.
"oke, kerja bagus haechan." memberikan bukunya. Haechan menganguk dan langsung berdiri membungkuk hormat ke sunghoon dan ketika haechan hendak pergi.
Sunghoon mencegal tangan haechan dan mengistrusikan untuk tidak langsung pergi. Haechan menatap sunghoon dengan tatapan bertanya.
"ada lagi?" tanya haechan.
Sunghoon menggelengkan kepalanya dan menyuruh haechan untuk duduk kembali. Haechan dengan segera menuruti permintaan sunghoon.
Sunghoon berdiri dan berjalan ke semua meja yang sedikit jauh dari meja ia yang tempati. Sunghoon berjalan sambil membawa sebotol air dingin di tangan sunghoon dan sandwich.
Sunghoon berjalan ke arahnya. Dan memberikan makanan dan minuman ke haechan. Haechan mengerutkan dahinya apa maksudnya dia memberikan ini.
"nih, buat lo" ucapnya sambil memberikan minuman dan makanannya. Haechan dengan ragu menerimanya. "ini buat apa kak?" tanyanya.
"buat dilemparkan ke muka burik lo!" ucapnya kesal. Haechan segera mengembalikan minum dan makanan itu ke pemiliknya. "nggak deh kak, buat kakak aja, jangan dilempar sayang kalau kakak lempar".
Sunghoon mendengarnya membuatnya jengah. Apa haechan tidak mengerti apa yang ia berikan, dia beneran polos atau pura - pura polos. Sunghoon memutar matanya malas.
"itu buat di makan haechan!, mana ada gue lempar" ucapnya kesal sambil menekan setiap kata yang ia keluarkan dari mulutnya.
"tadi kakak bilang-" ucapan haechan terpotong.
"kau tidak mengerti apa yang ku maksud?!" heachan langsung menggelengkan kepalanya dengan cepat. Astaga anak ini! Apasih yang ada di otak nya sehingga hal seperti itu tidak mengerti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lebih Dari Teman (Nahyuck)✔
Fiksi Penggemarkisah cinta seorang pria yang mengenaskan hingga berujung dia dijodohkan oleh kedua orangtuanya "ini bekelnya jangan lupa dimakan nya" "nih buat lo gue udah kenyang" "kapan lo anggap gue" "apa gue terima aja perjodohan ini, dari pada gue gak sakit t...