Sebuah notifikasi kembali berdering terus menerus. Haechan dengan cepat mengambil ponselnya dan mengusap air matanya dengan cepat.
Notifikasi ini dari sunghoon, banyak sekali pesan yang masuk ke ponselnya ini.
Haechan menarik napas kasar. Haechan cepat - cepat mematikan lampunya dan segera bersembunyi di balik pohon besar itu.
"Park ziya-na, kemari, ikut saya!!" teriak sunghoon. Ziya yang merasa di panggil langsung menoleh.
"lo lanjutin nya, gue di panggil pak ketu dulu, bentarnya" ucapnya langsung berdiri dan menghampirinya dan temannya hanya menganguk.
Sesampainya disana, ziya melihat sunghoon yang berdiri sambil memegang sebuah kain tipis. Sunghoon melihat itu langsung mengikatkan kain itu kemata ziya.
Ziya yang diperlakukan seperti ini terkejut. "ehhh, lo mau ngapain?, lo mau apain gue, lepas nggak!!" teriakya tapi di hentikan oleh sebuah tangan yang menutup mulut ziya.
"udah nurut aja, nanti juga lo tau, jadi ikut apa kata gue, paham"
"tapi ini gelap, sunghoon!. Gue ngga bisa liat!!" ucapnya meraba - raba.
"Iyalah bego emang gelap, lo berharap apa kalau ditutup mata? Terang? Nggak, yang ada mati, gelap. Udah lo nggak usah banyak protes dengerin apa kata gue"
"tenang, ada gue yang bakal arahin jalannya, nggak jauh kok" seketika suaranya melembut.
Ziya hanya menghela napas pasrah saja. Ia mengikuti apa yang di katakan sunghoon. Sesampainya mereka ditaman sekolah, sebuah taman yang sangat amat gelap sekali.
Kok gelap, apa, gue, salah tempatnya. Tapi bener kok yang haechan tunjukkan. coba deh gue jalan' pikirnya.
Saat sunghoon jalan dan sebuah lilin listrik menyala secara otomatis. Jadi ketika sunghoon jalan lilin bakal langsung nyala.
"sunghoon ini kita dimana sih" tanyanya yang masih tertutup oleh kain.
"ohhh iya gue lupa bukain lagi, buka nya" ucapnya yang membuka ikat kain itu. Setelah dibuka kainnya, ziya perlahan lahan membuka matanya dan melihat kesekitar tidak ada apa apa.
Apa maksudnya ini, dia membawa dirinya ketempat yang gelap sekali. "ngapain sih kita kesini, buang waktu aja. apa lagi ni ketempat gelap kanya gini, jangan aneh - aneh deh!" ujarnya ziya ingin pergi dari sana, tapi sunghoon mencegah ziya pergi dari sana.
Sunghoon menarik tangan ziya dan berjalan secara perlahan. Sebuah lilin menyala ketika mereka berjalan dan di pinggir lilin ada bunga mawar tabur.
Ziya melihat itu terpesona akan hal itu. Tapi itu tidak lama Lilin itu menyala hanya sampai pertengahan saja. Jadi sunghoon membawa ziya ke gelapan sana dan diam berdiri disana.
"apa maksudnya ini, sunghoon?." tanya nya yang melihat sunghoon hanya berdiam diri saja.
Sunghoon menunduk dan memegang tangan ziya lalu menatap ziya. Dan sebuah lampu menyala, ziya menatap kesekitar, mereka berada di tengah - tengah love itu dan menampilkan sebuah tulisan I LOVE YOU ZIYA.
Kalian hilangin aja parisnya sama marry me nya anggap saja itu I LOVE YOU ZIYA.
Ziya tidak menyangka dengan semua ini dan menatap sunghoon tak percaya. Dia menyiapkan semua ini demi dirinya?.
Sunghoon menatap dan masih menggenggam tangan ziya. "ziya... entah kapan .... perasaan ini .... muncul di hati gue, tapi gue mau nyatain perasaan gue. Ziya mau nggak lo jadi pacar gue?" gugupnya.
Ziya menatap sunghoon dan menundukkan kepalanya lalu menganguk kepala nya malu-malu. Sunghoon yang mendapat respons baik dari sang pujaan sangat amat senang.
"berarti kita jadian!, pacaran?" tanyanya.
Ziya menganguk membenarkan perkataannya dan tersenyum.
"YESSS, AKHIRNYA GUE PACARAN!!" teriaknya bahagia dan memeluk ziya erat.
Haechan yang menyaksikan semua tersenyum bahagia, karena upaya yang ia kerjakan tidak sia-sia. Haechan keluar dari persembunyiannya dan berjalan kearah mereka yang sedang berpelukan.
"selamatnya buat kalian" ucapnya
Mereka menoleh dan melepas pelukan itu dan menatap haechan bahagia. "sayang, yang bikin ini semua itu adalah haechan. Haechan lah buat semua ini, dia menyiapkan nya dari sore sampe malem" ucapnya menjelaskan.
Ziya membelalakkan matanya tak percaya. Jadi semua ini haechan yang menyiapkan pelengkapan ini, sungguh luar biasa. Bahkan dirinya tidak percaya kalau sunghoon menata semua ini.
Ziya berjalan kearah haechan memeluk dengan erat. "makasihnya udah buat ini, maaf kalau gue repotin sama lo" ucapnya dalam pelukan nya dan menatap haechan dengan mengusapkan pipi haechan.
"Iya sama sama kak, nggak kok"
"kalau gitu gue mau balik dulu, udah di teleponin sama orang rumah" lanjutnya.
Mereka berdua menganguk. Kita percepat saja Semua sudah selesai tinggal para anggota pulang ke rumah masing-masing. Tinggal mereka bertiga, semua dibereskan.
Haechan, ziya, dan sunghoon berada di parkiran mobil. "kalau gitu gue duluan nya kak" ucapnya dan masuk kedalam mobilnya. Haechan melajukan mobilnya ke rumah.
Jalanan di kota seoul sangat sepi, ini sudah sangat malam. Haechan mengendarai dengan kecepatan tinggi karna jalanan sudah sangat sepi. Satu jam di perjalanan, akhirnya sampai juga dirumahnya.
Haechan menelakson mobilnya dan pintu gerbang rumahnya terbuka dengan otomatis. Haechan memarkirkan mobilnya ke garasinya dan berjalan masuk kedalam rumahnya.
Pada saat masuk kedalam rumahnya, didalam sana sangat sepi, seperti nya orang yang berada dirumah ini sudah pada tidur. Haechan dengan segera masuk kedalam kamar dan membersihkan badannya.
Selesai mandi haechan berjalan keluar untuk makan, karna tadi ia tak sempat makan malam. Saat di meja makan ada bibi kim yang sedang menghangatkan makanan tadi.
"aden sudah pulang?"
"iya nih bi, baru aja pulang, uhh cape banget sama pegel pegel gini" ucapnya lemas. Bibi kim menyiapkan hidangan tadi yang baru saja matang kemeja dan menemani haechan makan. "bi.... mae sama daddy udah pulang?" tanyanya sambil menyuapkan makanan ke mulutnya.
"tadi jam delapan malem, tuan sama nyonya baru saja selesai nonton tv, mungkin sekarang mereka sedang tidur" jawabnya.
Haechan menganguk dan lanjut makan. Tapi disela makannya haechan di hentikan oleh perkataan bibi kim.
"ohh iya!, bibi lupa, kalau tuan jaemin satu jam yang lalu ada disini menunggu aden pulang. Katanya kalau aden pulang bilang kabarin saya, terus tuan jaemin pulang" katanya. Haechan memutar matanya malas dan langsung beranjak dari sana dan masuk kedalam kamarnya.
Saat di kamar haechan langsung melemparkan tubuhnya kebenda empuk dan memejamkan matanya. "hari yang melelahkan" lirihnya.
Bersambung ~
KAMU SEDANG MEMBACA
Lebih Dari Teman (Nahyuck)✔
Fanfictionkisah cinta seorang pria yang mengenaskan hingga berujung dia dijodohkan oleh kedua orangtuanya "ini bekelnya jangan lupa dimakan nya" "nih buat lo gue udah kenyang" "kapan lo anggap gue" "apa gue terima aja perjodohan ini, dari pada gue gak sakit t...