2

9K 876 14
                                    

"pertemuan pertama kita pada awal musim salju, cuaca yang dingin.. dan kamu hadir sebagai salah satu manusia yang hangat"
.
.
.
setelah perjumpaan sore itu.. kenzo selalu membayangkan satu pria manis itu, entah apa tapi rasanya ia sedikit tertarik pada manusia satu itu.

"apa yang terjadi padaku? kenapa seperti ini?" tegasnya pada dirinya sendiri..

tak boleh, tak boleh ada yang di pikirkan nya selain pekerjaan. pikirnya.. ia mungkin akan sangat lama berada di dunia manusia karena ayah sialan nya itu, ck ucapkan shibal pada ayahnya itu nanti ketika ia sudah bertemu dengan nya nanti.

malam ini, mungkin dingin bagi manusia biasa.. tapi lihatlah Kenzo, ia berjalan seperti biasa bahkan tanpa jaket sekali pun, yah.. mungkin hanya ada syal rajutan dari caine yang mengalungkan di lehernya, ia berjalan di pusat perbelanjaan berniat mencari pekerjaan..

cari-di cari.. ia tak kunjung mendapat pekerjaan, membuatnya merasa sia-sia.. ia memilih duduk di depan toko daging ayam tanpa mengetahui arah selanjutnya.

namun tiba-tiba.. ia tak mengerti mengapa mata nya begitu cepat melirik jika pria manis yang di jumpai nya sore tadi, sedang apa dia disini? pikirnya.

"Caine!" Teriaknya kearah pria manis itu.. membuat mau tak mau mereka saling memandang, deg.. berapa kali harus di tegaskan, Kenzo adalah seorang iblis.. ia mungkin mati, tapi rasanya ia masih punya detak jantung yang bisa berdegup kencang saat ini..

caine tampak mendekat.. mengikis jarak yang menjadi halangan untuk berbincang lebih akrab.

"Ya, Kenzo? Apa yang sedang kamu lakukan?" jawabnya dengan lembut.. yang mau tak mau membuat Kenzo sedikit terbuai dan gugup.

"tidak ada, aku mencari pekerjaan.. namun tak ketemu, lalu apa yang sedang kau lakukan disini, huh?"

"Em.. tidak ada juga, a-aku hanya ingin berbelanja, Kenzo"

percakapan hangat pun di mulai dari situ hingga sang pemilik toko daging ayam..

"hey, anak muda.. apa yang kalian lakukan disana? jangan berbuat yang aneh-aneh di depan toko ku!"

mendengar teguran itu.. Kenzo menoleh tajam kearah pemilik toko itu, mata setajam elang miliknya meredup menatap penuh kemarahan.. sedangkan caine hanya dapat menunduk malu atas kesalahpahaman sang pemilik toko daging ayam itu..

"apa yang kau perkiraan dari penampilan kami, tua bangka!" teriak  Kenzo penuh kemarahan.. seperti inilah tempramen seorang iblis, sangat mudah marah.. namun entah kenapa saat caine menahan lengan nya dan menatap nya dengan sedih.. ternyata Kenzo bisa luluh dengan mudah.

"maaf, pak.. Kenzo hanya ingin mencari pekerjaan, sementara saya tadinya berbelanja namun kebetulan kami bertemu dan berbincang disini"
jelas caine berharap melerai rasa marah sang pemilik toko.. juga rasa marah kenzo.

.."pekerjaan?" ucap pemilik toko itu dengan dingin.. sementara Kenzo hanya mengangguk dengan sabar, rasanya ia sudah tak ingin menunjukkan kemarahan di depan caine saat ini..

"Aku punya lowongan pekerjaan, tapi sedikit sulit.. aku tak yakin anak muda seperti mu dapat menjalankan nya" tawar sang pemilik toko..

.deg..
.deg..
.deg..

sekali lagi, ia berhasil mendapatkan pekerjaan karena penjelasan caine yang cukup lembut dan sabar.. saat ini, caine tampak bahagia menepuk pundak kenzo..

"aku akan menerimanya." tegas Kenzo.. saat itu juga, di lihatnya binar bahagia dari caine, entah kenapa tapi ia ingin membuat manusia itu lebih bahagia lagi..

TBC
do not copy 🚫

THE DEVIL GANG AND HIS DESTINY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang