4 🔞

10.5K 737 11
                                    

               🚫BLOOD PHOBIA🚫
                    🚫21+, ADULT🚫

00.03, langkah gin tegas mengetuk pintu apartemen milik Kenzo.. dan di hadiahi oleh tatapan tajam dari sang pemilik apartemen.

"Kau terlambat tiga menit, gin" bisik Kenzo dengan serak..

"yah, tadi ayahku sempat melarang ku pergi.. tapi sekarang tenanglah dude, serahkan semua padaku, Kenzo" sombong gin mengoper pistol api kearah Kenzo.. dan di raih dengan sempurna oleh kenzo

Suasana temaram tak memadamkan perbincangan bisnis kedua pria itu.. gin mengeluarkan peta besar kota Tokyo dan mulai memberi taktik yang sempurna..

"Hebat juga, kau tampak veteran, gin"
mendengar pujian Kenzo.. gin hanya tersenyum tipis penuh makna.

"Hanya sedikit polesan rasa psycho yang ada pada diriku" tukas gin membanggakan diri..

malam gelap tak menyurutkan niat dua pria itu yang kini telah berada di atap toko senjata..

"Aku akan masuk terlebih dahulu, Kenzo" bisik gin sebelum ia melompat dengan tenang ke depan toko.. dan masuk, sebisa mungkin menghindari rasa curiga dari pemilik toko itu..

Setelah menyelipkan banyak senjata ke ransel dan setiap kantung yang ia punya.. ia berlari yang membuat sang pemilik toko dengan panik mengejar nya.

"Sekarang, Kenzo!" Setelah teriakan nyaring gin.. Kenzo bergerak melompat menghalangi langkah sang pemilik toko membuatnya jatuh dan tersungkur, lalu dengan tegas tanpa belas kasihan Kenzo melepaskan pelatuknya dan menembakkan dua timah panas dari pistolnya itu kearah kepala pemilik toko itu..

"matilah dengan tenang, tua Bangka. Sesungguhnya aku berbaik hati mengirim mu langsung kepada tuhan"
lirih Kenzo menatap jasad pemilik toko itu.. tak perduli pada darah yang merembes mengenai kemejanya, ia tetap kekeh menembakkan peluru sekali lagi memastikan kematian sang pemilik toko itu

"Wow, hebat juga kau, Kenzo.." puji gin pada Kenzo yang masih termenung..

sementara Kenzo dengan fokus mengenakan sarung tangannya menghindari pengenalan sidik jari.. dengan bengis mengangkat jasad itu dan membuangnya ke sembarang arah..

hari mulai pagi.. sementara Kenzo dan gin sudah berada di apartemen dan telah selesai membersihkan diri pula..

"Selanjutnya, apa lagi gin?" tanya Kenzo dengan datar

"yah, kau ingat? kau ingin bekerja dengan upah yang lebih banyak bukan? sisihkan beberapa senjata untuk kita pakai, dan sebagian lagi.. aku akan menjualnya di pasar gelap"
jelas gin memberi pengertian pada Kenzo..

"kalau begitu, jual pistol yang ku pakai tadi malam.. selebihnya terserah padamu" bukan tanpa alasan  kenapa Kenzo ingin pistol itu di jual.. kau tau taktik mengoper tuduhan bukan? Kenzo cukup sadar bahwa tadi malam.. sang pemilik toko itu menggapai pistolnya berusaha menempelkan sidik jari..

"Haha, aku mengerti.. insting mu cukup bagus, Kenzo" pujian gin sekali lagi tak membuat Kenzo tinggi hati dan hanya membuat gin menghela nafas karena teman yang sangat datar dan misterius itu..

Penjualan senjata di pasar gelap cukup melunjak tinggi.. menghasilkan penghasilan yang Kenzo tak perkirakan akan segila itu, penghasilan satu senjata saja bahkan dapat melampaui gaji bekerja di toko daging ayam milik ayahnya gin selama lima tahun..

jadi seperti inilah manusia kaya dan bodoh itu bersenang-senang? melebihi licik nya seorang iblis.. pikirnya, semakin lama dia semakin memahami bagaimana cara kerja dunia jika kau benar-benar ingin mencapai sesuatu.. tak ada yang mustahil, tidak satu jalan menuju Roma.. bahkan dengan jalan yang gelap.
.
.
.
TBC
do not copy 🚫

THE DEVIL GANG AND HIS DESTINY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang