-24-

3.2K 369 33
                                    

" I won't let you go"

siang ini tampak mendung, sama seperti pikiran pria itu yang kalang kabut.. pikiran nya tak tenang, pandangan nya pada mobil gin tak pernah lepas hingga mobil itu hilang dari penglihatan nya.

di dalam mobil, kecanggungan juga sangat menyiksa antara gin dan caine.. dua insan yang tak pernah berinteraksi secara serius itu tampak kaku.

"caine, boleh aku tanya sesuatu?" tanya gin sambil terus mengendalikan setirnya..

caine hanya menoleh, seakan menunggu pertanyaan dari gin..

"kenapa tiba-tiba ingin pulang?" tanya  gin mencoba memecah keheningan.

matanya caine kembali berkaca-kaca..
ia hanya menggeleng,

"apakah ada yang salah?" tanyanya dengan suara yang bergetar.. gin yang menyadari itu langsung gelagapan dan diam.

"lupakan saja, caine.." alih nya berusaha menenangkan pria manis itu.. mobil sedan bewarna hitam itu terus menebus jalanan yang sepi.

namun fokus gin teralihkan saat perkumpulan sindikat mafia mengepung.. sial, dia ingat lupa mengganti plat mobil nya, mobil yang sama saat dia mengepung sindikat mafia lain bersama souta.

caine cukup tersentak saat gin membanting setir.. mereka berdua tak akan memperkirakan pengincaran ini. bahkan tak ada satupun radio yang menempel di saku mereka.

"sialan.." umpat gin sebelum menginjak pedal gas.. menabrak sebagian orang dari mereka dengan bengis, saat itu pula.. banyak tembakan peluru yang mengarah kepada mereka.

caine hanya bisa diam dan meringkuk dalam ketakutan.. saat gin melajukan mobil dengan sangat cepat menjauh dari sindikat itu.

mobil sedan dengan warna kuning cerah.. mengejar nyaris tercapai, namun kecepatan mobil di tangan gin benar-benar tak terlampaui, mereka berhasil kabur.

saat sampai di depan apartemen caine.. gin tanpa segan ikut masuk demi menjaga keamanan pria manis itu.

ia langsung mengeluarkan ponselnya mencari kontak Kenzo dan melakukan panggilan..

in call..

"Kenzo, aku ingin mengatakan sesuatu"

"katakan, jangan bertele-tele"

"kami berdua menjadi
korban pengincaran bersindikat"

"wtf, bagaimana dengan
caine? jika sampai terluka..
Aku sendiri yang akan
membunuh mu, gin"

"caine baik-baik saja"

"dimana posisinya? aku akan
segera melesat ke tempat."

"kami berhasil kabur
dan sampai ke apartemen caine"

"tahan, aku segera bergerak
kesana, tetap waspada dan
ketatkan keamanan, gin"

sebelum gin menjawab..
caine sudah lebih dulu
merebut ponselnya.

"aku baik-baik saja,
kamu tak perlu datang."

end call..

ya, caine yang mematikan panggilan itu.. membuat gin mengernyitkan keningnya

"kita sedang dalam bahaya, caine! jika tak ada back up.. bahkan untuk bernafas lebih lama saja rasanya mustahil!" gertak gin tegas pada caine.

"kau pikir aku selemah itu?" pernyataan caine seakan membungkam bibir gin.

mereka terus diam hingga suasana mulai kondusif.. namun tak menghentikan kewaspadaan gin dan pria manis itu dalam berjaga.

hingga kelakson mobil terdengar beradu di depan apartemen.. caine kembali merapatkan lengannya dengan frying pan.

cklek..

knop pintu terbuka.. dengan sigap caine langsung memukul-mukul siapapun yang masuk dari pintu itu dengan frying pan nya.

pria itu bertopeng, namun gin sudah tau itu adalah Kenzo hanya dengan melihat postur tubuh gagah pria itu.

Kenzo tak sedikitpun meringis.. pukulan frying pan bukan apa-apa baginya, ia langsung menarik pinggang ramping milik caine lebih dekat, sementara gin merebut frying pan dari lengan caine.. membuat pria manis itu panik, kini ia menggunakan lengan nya untuk menjambak rambut Kenzo.

"caine tenanglah!" teriak gin menyadari tenaga caine dalam menjambak Kenzo sangat kuat.

persetan, bukannya berhenti.. caine langsung mengigit pundak Kenzo dengan keras, namun Kenzo malah dengan santai menggendong nya ala koala. 

hal itu tentu membuat rasa panik caine semakin memuncak, ia tak tau harus apa lagi selain menangis.. sementara Kenzo terkekeh gemas.

"sayang, ini aku." bisik Kenzo dengan tenang sambil membuka topeng nya.
.
.
.
TBC
do not copy 🚫

THE DEVIL GANG AND HIS DESTINY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang