-23-

3.1K 347 12
                                    

"kau pikir aku selemah itu?"
.
.
.

suasana hatinya mendadak ciut.. apapun yang di dekatnya!, lengan nya bergerak meraih apapun yang ada di dekatnya, bergerak menghantam kuat telak kepala pria gagah yang mengungkung nya.

"shit, caine.. tenanglah. aku tak akan benar-benar memakan orang yang ku cintai." lirih Kenzo sambil memeluk tubuh ramping milik pria manis itu.

caine tak menjawab apapun.. yang ada di dalam bayang-bayang nya adalah bagaimana jika nanti taring tajam itu benar-benar merobek kulitnya?

mata pria manis itu tampak berkaca-kaca.. ia hanya belum mengerti cara mengekspresikan setiap kata. pupil emas nya seakan meleleh di balik genangan air yang siap jatuh membasahi pipinya.

Kenzo tampak panik.. menarik tubuh ramping caine kedalam pangkuannya, mengecup kening pria manis itu dengan penuh cinta.

"aku tak bermaksud memakan mu, jika aku membunuh mu.. siapa yang akan menjadi permaisuri ku nanti?" pungkas Kenzo tenang.. ia juga mulai menyematkan caine kedalam pelukannya.

seakan menjadi daya tarik dari Kenzo.. caine mulai menyembulkan wajahnya perlahan, ia membuat Kenzo terkekeh gemas.. namun siapa sangka itu malah membuat caine sebal dan mengigit jahil dada bidang milik pria gagah itu.

canda, tawa dan sesekali celotehan sebal terdengar dari dalam kamar itu..

hal ini tentu semakin memancing rasa bersalah milik key oriesa.. dia masih mengira kalau Kenzo itu adalah makomi sinclair.

hingga dua insan itu keluar, Kenzo menatap penuh kebencian pada key.. lengannya menggenggam caine lebih erat.

"aku pikir kau masih menetap di kantor polisi untuk kembali menjadi tikus kantor yang mengharapkan cek dengan nominal besar, key." gumam Kenzo diiringi dengan cercaan kecil.

mendengar cercaan dari Kenzo.. key oriesa tampak terkejut, berfikir bahwa makomi sudah benar-benar menjebaknya.

"apa maksud anda, pak ma-" belum selesai kalimat yang ingin di ucapkan oleh key..

"aku adalah Kenzo." selanya dengan gerlingan tajam.. pupil ungu yang sangat dalam itu membuktikan kebenaran nya.

key benar-benar terbungkam seribu kata.. apa yang sedang di bicarakan oleh Kenzo?!

"bodohnya.. kau menggunakan kelemahan dua orang sekaligus, dua orang yang bahkan berada di dekatmu.. menantang caine untuk bergabung dengan kepolisian saat aku di bebaskan, dan menerima uang dari makomi dengan dalih perkuliahan adikmu sendiri... dalam jaminan tak akan membebaskan ku dari dalam sel" pernyataan Kenzo membungkam semua orang di apartemen itu..

pernyataan itu juga mengundang keterkejutan dari caine sendiri.. sorot matanya meredup menggambarkan kekecewaan. caine ingat bagaimana ia memohon dan berlutut di depan key untuk membebaskan Kenzo.

"caine, ini tak seperti yang kau dengar! Aku punya alasan.. aku pikir souta memang benar-benar membutuhkan itu.." elak key mencoba membela dirinya..

meskipun mereka baru berkenalan beberapa hari saja.. key tak bisa bohong kalau ia cukup nyaman saat caine selalu mengandalkan nya, ia merasa seperti.. ia benar-benar menjadi seorang direktur dan seorang kakak bagi caine.

tepat pagi ini, cuaca pun seakan mendukung kekecewaan pria manis itu.. ia hanya diam, ia tak ingin mengeluarkan kata-kata kasar untuk memperburuk suasana..

tiba-tiba.. souta mencoba bergabung dalam perdebatan itu.

"key, aku berhenti kuliah bukan karena aku tak punya uang, aku memang merasa ini bukan waktu yang tepat." Tutur souta..

memangnya siapa yang bisa di bilang miskin setelah pernah merampok bank kota? caine sendiri bahkan tahu pasti.. souta juga mendapatkan seperempat dari perampokan bank waktu itu, jumlah nya pun tak sedikit.

caine menggenggam erat lengan nya sendiri.. cukup kasar hingga terlihat memerah dan membekas. ia tak benci pada key.. ia hanya benci kenapa ia bisa begitu mudah percaya dan kecewa.

bayangan saat ia memeluk pria yang bukan Kenzo.. bahkan sempat mengecup bibir pria itu, membuat caine takut sendiri, ia takut Kenzo mengetahui itu dan langsung meninggalkan nya, meskipun itu dilakukan tanpa sengaja.

hanya satu orang yang dapat ia jadikan topangan sekarang.. seseorang yang benar-benar bebas dari perdebatan ini.

"Gin, bisa antarkan aku pulang ke apartemen ku?"
.
.
.
TBC
do not copy 🚫

THE DEVIL GANG AND HIS DESTINY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang