"dia mengatakan kalau aku begitu liar.."
.
.
.
nsfw 18+ 🔞hari hampir sore.. setelah sampai di tengah hutan, suasana yang telah di perkirakan begitu kental dari biasanya, meskipun angan nya terus berlaju.. namun lengan nya tetap fokus membuat sebuah api unggun, tak ada yang ingin meninggalkan pria manis itu sendiri disini, namun akan lebih berbahaya jika caine ikut bersamanya baik dalam unsur fisik atau batin.
"tetaplah disini, hangatkan dirimu.. jangan sampai kedinginan, caine. aku akan segera kembali." perintah yang di keluarkan oleh Kenzo.. hanya di hadiahi anggukan oleh caine.
"tentu, jangan khawatir.." jawaban caine masih terdengar sangat tegar.. meskipun kini penglihatan dan pendengaran nya benar-benar gelap dan sunyi.
bodohnya, mereka tak merasakan keberadaan pria misterius di balik pepohonan..
saat kenzo pergi.. dan tampak menghilang karena jarak, pria itu dengan cepat berjalan menuju caine.. menghantam telak punggung sempit pria manis itu ke dahan pohon dengan sangat keras.
"bukankah aku telah mengingatkan mu? jika aku tak mampu memiliki mu.. maka tak seorang pun akan memiliki mu." kecam pria itu tepat di telinga caine..
"siapa.. kau?!" ringis pria manis itu.. lengan lentiknya tampak berusaha melepaskan cengkraman yang di rasakan nya, penglihatan dan pendengaran nya benar-benar tidak bekerja.
persetan di bebaskan.. pria itu kembali membanting tubuh ramping itu ke tanah dengan sangat keras, caine benar-benar merasa ini di ambang batas kemampuan dan kekuatan yang dia punya, tubuh nya terasa semakin remuk.
"selama ini kau tak pernah tau bukan? dia menyembunyikan semuanya darimu.. hingga dia meracuni mu agar dia bisa hidup tenang dengan calon permaisuri nya! lalu bagaimana kau bisa menolak cintaku untuk yang kedua kalinya?!"
terdengar samar-samar kemarahan pria itu.. caine langsung menangis.ada benarnya juga.. dirinya tak seberguna itu di bandingkan amy, apa Kenzo juga berbohong tentang solusi kesembuhan dari racun ini? atau dia hanya di asingkan untuk selamanya di hutan ini?
pria manis itu menangis sambil terus berusaha memperjelas penglihatan nya, mencoba meraba wajah pria yang telah menghantamnya tadi.
"jangan sakiti aku.. a-aku merasa terlalu rapuh untuk saat ini" permohonan itu ternyata di anggap rayuan oleh pria itu yang langsung luluh lantak dengan kecantikan caine saat sedang menangis seperti ini.
pria itu langsung mendekap caine.. dalam hangatnya api unggun, ia menggunakan lengan titanium nya untuk ikut menghangat dan menggenggam lengan lentik milik pria manis itu.
caine yang merasa terkejut akan kehangatan itu terdiam.. pupil emas nya membulat sempurna, ia langsung mencoba mendusel kedalam pelukan pria itu.. mencari hangat yang lebih tentram.
"s-siapa namamu?" tanya caine nyaris sangat pelan.. namun tetap terdengar di telinga pria itu.
"makomi sinclair." jawab pria itu hangat.. ia merasa melambung dengan kebahagiaan, ini adalah pertama kali pria cantik itu mengenalnya sebagai dirinya sendiri.
caine hanya tersenyum tipis.. penglihatan nya yang masih tak bekerja membuatnya harus kembali meraba wajah pria itu, sementara makomi dengan perasaan tenang nya menggenggam lengan lentik itu dan menuntun nya ke wajahnya, aroma buah-buahan segar yang berbaur dengan floral benar-benar membuat nya berayun tenang.
jarak makomi dengan api unggun terbilang dekat.. membuat lengan titanium nya senantiasa hangat, memancing dekat dari pria manis itu terus menerus.
perasaan ingin memiliki benar-benar menghantui hasrat milik makomi.. ia memang telah menyiapkan ramuan perangsang yang telah di campurkan nya dengan mata air di sekitar hutan ini, bisa saja sekarang dia menyalurkan nya lewat bibir.. namun sepertinya pria itu mengerti, ia tak mungkin memberikan kesan seburuk itu untuk mengelabuhi pria manis ini.
makomi mengeluarkan ramuan perangsang yang telah di campurkan nya dengan mata air itu dan meletakkan nya di depan caine.
"kau mungkin haus, aku punya sedikit air untuk mu.." mendengar penawaran dari pria itu.. caine dengan senang hati mengangguk dan mencoba meraba cangkiran itu, namun tetap pada masalah yang sama.. penglihatan nya masih tak bekerja.
got u..
"kau ingin aku membantumu?" penawaran itu memang terdengar sensual.. namun caine tampak nya terus ber positif thinking dan mengangguk sebagai jawaban nya.
detik selanjutnya..
makomi meraih cangkiran itu dan meneguk ramuan perangsang nya kemudian menarik tengkuk lehernya caine.. mengecup bibir plum milik pria manis itu dengan paksa, dan menyalurkan ramuan perangsang yang telah di campurkan nya dengan mata air itu lewat bibirnya..
mata caine terbelalak.. bukan berhenti, melainkan di lanjutkan dengan lumatan-lumatan halus, hingga caine mengumpulkan tenaga nya untuk mendorong pundak lebar makomi.
tak menunggu lama.. saat dia tiba-tiba merasakan efek dari ramuan perangsang itu, tubuhnya terasa sangat panas.. bagian sensitif nya berkedut berlebihan, jika terus seperti ini dia sendiri akan kehilangan akalnya.
makomi langsung menggendong caine ala bridal style tanpa perlawanan menuju basecamp nya.. satu yang ia suka adalah, bagaimana lemahnya seseorang jika telah berhubungan dengan nafsu.
"kau sangat menggoda, sayang.." bisik nya mengigit kecil daun telinganya caine.. sementara pria manis itu masih terlihat kekeuh menahan.
'kenzo..' lirih nya dalam hati.
.
.
.
TBC
#just fiksi.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE DEVIL GANG AND HIS DESTINY
Teen Fictiontentang seorang iblis yang di buang ke dunia manusia, karena perilakunya yang tak pernah setia pada satu permaisuri saja.. membuat sang raja iblis muak dan mengasingkan putranya ke dunia manusia, apa lagi pekerjaan yang mudah dan tanpa keterangan lu...